Bab 42 : Permintaan Maaf

622 28 10
                                    

Zervano dan Aeris masih saling pandang memberikan kode satu sama lain. Bahkan ketika mereka sudah keluar dari bis juga masih saja memberikan kode kode melalui mata.

"Na?? Gue ketemu sama Arsen dulu di markas PASJA gak papa kan?" tanya Aeris tiba tiba yang di balas anggukan oleh Aruna. "Ya udah cabut dulu ya?"

"Okey, bye."

"Bye."

Zervano baru saja akan berucap pada Aruna tapi sudah lebih dulu Aruna berjalan masuk Ke dalam sekolah. "Na?"

Aruna masih terus berjalan tak memperdulikan Zervano yang sedari tadi terus memanggil namanya. "Runa?? Na? Runaaa??"

"Aruna?!" sentak Zervano sambil menarik lengan Aruna tapi dengan segera Aruna menyentakkannya hingga terlepas.

"Gak Usah sentuh sentuh Aku."

"Na, aku minta maaf."

"Minta maaf soal Apa?"

"Na, aku tau aku salah karna aku abaikan kamu waktu sakit kemarin. Tapi di balik itu aku juga punya alasan Aruna."

"Aku gak peduli sama alasan kamu Kak."

"Runa?" sendu cowok itu.

"Kamu tau, kayaknya selama 5 hari ini aku buat keputusan yang salah."

Deg ...

"Gak tau kenapa, aku ngerasa kalo aku salah menerima kamu. Aku ngerasa, kalo mungkin memang seharusnya kita itu gak bersama."

"Na? Aku -

"Apa sebaiknya kita gak usah ada hubungan sama sekali?" ucap Aruna sendu dengan pandangannya ke bawah, entahlah ia tak ada keberanian untuk menatap  ke arah Zervano.

"Kak." Aruna berusaha untuk menatap ke arah cowok di depannya itu dengan sendu. "Kita udahan aja ya?"

"Na, aku mohon apapun itu, kamu marah, kamu mau pukul aku, atau apapun yang kamu mau terserah tapi aku mohon Na jangan kaya gini." ucap Zervano dengan sendu.

"Okey, kalo memang kamu mau aku gak kaya gini. Temuin Ayah sama Bundaku, kamu bilang sama mereka."

Deg ...

Zervano terdiam cukup lama dengan mata yang memanas mendengar ucapan Aruna barusan. Sedangkan Aruna hanya terkekeh melihat perubahan ekspresi Zervano. "Kenapa ? Gak berani kan? Jadi gak usah atur atur aku, dan terima aja semua keputusannya."

Aruna berucap dan memilih berlalu dari hadapan Zervano tapi dengan segera Cowok itu menahan lengannya. "Aku minta Maaf-" ujar cowok itu menggantung yang membuat Aruna terdiam dan menatap dingin ke arah Zervano. "Aku Minta Maaf soal Alaska."

Aruna terdiam hingga di detik berikutnya air matanya seketika menetes dan hal itu jelas membuat Zervano benar benar merasa bersalah atas hal itu. "Maafin aku."

"Dengan kamu meminta maaf, semakin ngebuat aku yakin Kak ... kalo aku salah menerima kamu. Dan itu semakin membuat aku yakin, kepergian Kak Alaska itu berhubungan dengan Kamu."

Deg ...

🌹

"Na? Lo masih sakit ya? Kok muka lo pucat banget?" tanya Aeris sambil menempelkan lengannya di dahi Aruna.

"Enggak, gue udah baik baik aja." jawab Aruna pelan.

'Apa Aruna masih kepikiran ya sama omongan gue kemarin? Ini semua gara gara Adam tau gak??! Kalo aja Adam gak keceplosan karena mabok udah pasti gue gak akan kompor dan cerita semuanya sama Runa.' gerutu Aeris.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang