Bab 21 : Perhatiannya Bikin Baper

1K 48 51
                                    

Hari ini seluruh Siswa siswi SMA RAJAWALI dikumpulkan di lapangan sekolah karena akan ada pengumuman tentang acara Anniversary SMAJA yang akan di laksanakan minggu depan.

Di lapangan masih terdengar sangat riuh karena belum ada guru yang membina. Perkumpulan demi Perkumpulan siswa kembali bercakap antara satu sama lain bahkan juga tepat di barisan belakang sana Lima remaja dengan kompak memakai jaket hitam dengan bertuliskan PASJA UTAMA dengan beberapa Siswa lelaki yang lainnya juga ada di sekitar lima remaja tadi.

Lima Remaja tadi kompak untuk berteduh di bawah pohon besar di pinggir lapangan sekolah yang mana juga terdapat gazebo di sana, dan mereka adalah Arsenal, Narendra, Morgan, Athala dan tentu saja Cowok dengan Topi Hitam yang terpasang di atas kepalanya yang tanpa di jelaskan semua juga tau jika dia adalah Zervano, Pemimpin besar dari Perkumpulan itu, PASJA UTAMA.

Zervano menatap ke arah lapangan Dengan teliti, banyak orang orang yang menurutnya sangat membosankan karena mereka terus berbicara bahkan di saat Matahari yang mulai akan menampakkan sinarnya yang semakin panas pagi ini.

Pandangan mata Zervano mulai terfokus ketika melihat salah satu sosok Gadis cantik yang tengah mengipaskan tangannya di depan Wajah mungkin karena kepanasan, pikir Zervano.

"Runa?" panggil Zervano tiba tiba yang membuat gadis pemilik nama menolehkan pandangannya ke arah Zervano bahkan bukan hanya Aruna seluruh siswa yang mendengar hal itu juga menolehkan pandangannya ke arah Zervano dengan tatapan terkejut mereka. Terutama Arsenal.

Arsen menatap sahabatnya itu tak percaya, ada apa dengannya?? Tiba tiba sekali. pikir Arsenal.

Aruna yang merasa terpanggil merasa bingung dan malah menggaruk tengkuk lehernya untuk mengurangi rasa canggungnya. Pandangan matanya menatap Zervano bingung tapi di detik berikutnya Zervano memberi kode pada Aruna agar datang ke hadapannya menggunakan gerakan jari telunjuknya.

"Run ... udah lo sana buruan, nanti keburu Kak Vano ngamuk lagi." ucap Aeris pada Aruna pelan takut di dengan anak anak PASJA dan juga Zervano tentu saja.

"Ck, i iya deh... bentar." ucap Aruna dengan gugup dan mulai berjalan pelan mendekat ke arah Zervano dan Perkumpulannya, dengan semua tatapan anggota PASJA menatap ke arah dirinya.

Aruna seketika merasa gugup tepat di depan Zervano yang tengah menatapnya dengan datar. "Kenapa Kak?" tanya Aruna gugup.

"Jangan panas panas nanti pusing."

Deg ...

Aruna terdiam sejenak mencerna ucapan Zervano padanya, dan secara perlahan Aruna menganggukan kepalanya paham.

"Duduk." ucap Zervano sambil menunjuk ke arah Sampingnya menggunakan Dagu.

"Enggak ah, aku mau balik ke lapangan aja."

"Duduk." ucap Zervano lagi dengan penuh penekanan yang membuat Aruna menghela nafasnya Panjang dan hanya pasrah dengan permintaan Zervano.

Perlahan Aruna duduk di samping Zervano dengan tatapan lurus ke arah lapangan Dengan mulut yang sedikit mencabik merasa kesal dengan sikap Zervano padanya.

Zervano menolehkan pandangannya ke samping. "Marah?" Tanya Zervano yang di balas gelengan kepala oleh Aruna. "Ngerasa kesal sama gue?" tanya Zervano lagi dan di balas anggukan oleh Aruna.

Senyuman terukir di bibir Cowok itu tanpa sadar tanpa diketahui oleh Aruna tapi Sebagian siswa yang lainnya melihat hal itu, Zervano tersenyum untuk yang pertama kalinya pada Seorang Wanita?

"Maaf."

"Perhatian Bagi para seluruh Siswa SMA RAJAWALI, untuk pelaksanaan hari jadi SMA RAJAWALI yang ke 18 Tahun di minggu depan di harap para ketua kelas untuk mempersiapkan para Anggota dalam mengikuti beberapa lomba yang akan kita jalankan...

Ada Basket, Futsal, Voli, Badminton, Tenis Meja dan juga Lomba lari jarak jauh. Jadi mohon di persiapkan dan bagi yang sudah siap segera daftarkan pada panitia atau langsung dengan ketua OSIS nya, okey anak anak." ucap Salah satu Guru yang memberi pengumuman melalui mikrofon di tengah lapangan.

Sedangkan Aruna merasa gugup saat ini karena ia masih pada posisinya terduduk di gazebo dengan Zervano di sampingnya dan Beberapa anggota PASJA yang ada di sekelilingnya.

Aruna melirikkan pandangannya ke samping menghadap Zervano yang tengah bermain ponsel dan yang lainnya juga begitu dan sepertinya jika Aruna ingin menjauh dari tempat ini, akan sedikit mudah karena mereka sama sama fokus pada ponsel meraka.

Benar benar anak brandalan meraka! geram Aruna. Bisa bisanya guru sedang menjelaskan di tengah lapangan dengan panas panas eh mereka malah ngarep di sini, eh tapi dia kan juga di sini. Gerutu Aruna.

Zervano bangkit dari duduknya sambil memasukkan ponsel kedalam saku jaketnya. Pandangan Zervano menatap ke arah Aruna yang juga tengah menatap dirinya. "Mau ikut gak?"

"Ke- kemana??"

"Markas."

"Enggak deh, aku di sini aja."

Zervano menganggukkan kepalanya paham. "Gue cabut." ucap Zervano dan berlalu dari hadapan Aruna dengan diikuti oleh Siswa lelaki yang lainnya dan hal itu tentu saja membuat Aruna berdecak kagum ke arah meraka.

1 Pemimpin dengan 48 Anggota Tetap PASJA UTAMA yang sudah berdiri sejak 3 tahun lalu, mereka benar benar nyata. Mereka ada di hadapan Aruna saat ini.

"Ck, ck ck .... kok bisaaa gitu." gumam Aruna tak habis pikir.

"Na?" panggil Seorang Remaja lelaki berpakaian seragam lengkap dengan almamater yang menjelaskan bahwa cowok itu adalah salah satu anggota OSIS.

Aruna menolehkan Pandangannya ke arah cowok tadi dengan senyum tipisnya. "Kak Arga? Kenapa kak?"

"Eumm, Kamu nanti pulang sekolah ada waktu gak?" tanya Arga, sang ketua OSIS SMAJA.

"Eum ... memangnya kenapa Kak??"

"Sebenarnya gue mau ke toko Buku, tapi karena sendiri kayaknya gak enak jadi gimana kalo misalkan lo temenin gue ke toko Buku?" tanya Arga yang membuat binar bahagia terlihat di wajah Aruna.

"Kak Arga seriusan mau ke toko Buku??" tanya Aruna yang di balas anggukan oleh Arga.

"Mau gak nemenin? Bentar aja kok gak sampai sore juga."

"Okeyyy, boleh boleh aja sih kak." jawab Aruna sedikit gugup, entah kenapa Aruna seketika merasa senang karna mendapat ajakan dari Arga, sepertinya rasa sukanya pada Arga belum sepenuhnya hilang atau mungkin memang selama ini tidak pernah hilang? Entahlah Aruna juga masih bingung dengan perasaanya.






Jangan Lupa Vote dan Commentnya !!!

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang