Bab 25 : Merindukan Dia

896 42 1
                                    

Mata Aruna sedikit menatap aneh pada uluran tangan cowok di depannya itu. Kenapa?

"Mau ke kantin gak?" tanya Cowok itu.

Aruna masih terdiam, tidak tau harus menjawab dengan apa. Pandangan gadis itu terfokus pada tatapan indah cowo di depannya itu. Sangat indah, dan begitu tenang.

"Mau ke kantin gak? Kalo mau biar gue temenin."

"Ng- Ngapain pake di temenin segala? Kan aku sama Aeris."

"Biar orang orang tau kalo lo punya gue."

Deg ...

Aruna terdiam setelah mendengar ucapan Cowok di depannya itu. Sedangkan cowok itu malahan sangat santai dan hanya menampakkan Senyuman yang sangat jarang Aruna lihat.

Pandangan mata cowok itu menatap tangannya sendiri dan memberi kode pada Aruna untuk ikut menatap tangannya yang sudah membuka telapak tangannya seakan mengajak untuk bergandengan?

Aruna menatap telapak tangan itu jari jarinya bergerak seolah meminta untuk di tangkap dengan jari jarinya. Aruna menghela nafas melihat hal itu dan dengan santai menggelangkan kepalanya dan berlalu pergi dari hadapan Zervano.

"Runa?" panggil Aruna yang tidak mendapat balasan apapun dari gadis itu.

"Kak Vano kayaknya emang lagi sakit deh Ae." ucap Aruna sambil meminum jus jeruknya.

"Sakit? Sakit gimana?"

"Ya lo bayangin aja deh, masa tiba tiba kemarin dia bilang kalo dia suka ma gua." celetuk Aruna yang membuat Aeris terdiam ternganga menatap tak percaya ke arah Aruna.

"Becanda kali dia."

"Ya makanya itu."

"Emang dia bilangnya gimana?" tanya Aeris.

"Kemarin ...

.

Flashback On

"Lo tau? Gue suka sama lo."

Deg ...

Bola mata Aruna membola dengan sempurna setelah mendengar ucapan cowok didepannya itu. Gila!!

"T- terus?"

"Lo mau gak gue jadi cowok lo?"

"W- what?" Aruna tak bisa berbicara kali ini, serasa bibirnya terkunci dan tidak diizinkan untuk berucap apapun. Aruna seketika menegang ketika Tangan cowok di depannya itu membuka pengunci helmnya dan melepaskan dari kepala Aruna.

"Gue mau." jawab cowok itu santai.

"M- mau apa??" tanya Aruna dengan bingung.

"Mau jadi cowok lo."

"A- apa sih? Gak jelas tau gak??!" ucap Aruna sambil mendorong bahu cowok di depannya, tapi tidak juga berefek apapun. Bahkan cowok itu masih tetap diam di tempatnya dan sama sekali tak berubah ekspresi.

"Mau Gak?"

"M-mau apa?!"

"Terima Gue jadi cowok lo?"

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang