Bab 66 : Doa Yang Tulus

383 22 6
                                    

"Apa kabar, Mantan Kekasih yang selalu dirindukan?" ucap sosok itu yang jelas membuat Aruna seketika menegang di tempatnya, bahkan mulutnya tidak bisa mengucapkan kalimat apapun barang satu kata pun.


Hal itu tentu saja sudah menjelaskan betapa bahagianya saat ini yang tidak bisa ia gambarkan dengan sebuah kalimat atau bahkan ekspresi wajahnya saat ini.

Puk!

Aruna menepuk lengan Zervano dengan sedikit kuat. "Ngapain di sini?!"

"Ketemu mantan." jawab cowok itu polos.

"Vaannn?! Aku gak mau liat kamu sama Sean berantem lagi."

"Emang kenapa kalo kita berantem? Kamu khawatir...

"Aku ..

"Khawatir sama siapa? Mantan kamu, atau Calon kamu?" tanya Zervano dengan tenang yang membuat Aruna terdiam karena tidak tau lagi harus menjawab apa.

Pandangan Aruna seketika teralih ke arah lain yang mana tepat saat itu juga ada sosok Sean yang baru saja keluar dari perpustakaan, bola mata gadis itu seketika membulat ketika menyadari hal itu dan dengan segera menatap ke arah sosok Remaja di depannya dengan tajam.

"Kamu pergi dari sini."

"Kenapa harus?" tanya Zervano dengan santai.

"Van?! Aku mohon kamu pergi dari sini."

"Kalo gak mau gimana? Gak usah maksa git ..." ucapan Zervano seketika terhenti Karena dengan tiba tiba Aruna menarik lengannya untuk ikut ia berlari di lorong kelas 11 yang entah ingin kemana.


Brak!

Ckelk!

Dengan segera Aruna menutup pintu gudang dan menguncinya dengan cepat dan tentu saja hal itu membuat Zervano menatap terkejut ke arah gadis di depannya. "Kenapa Di kunci ?" tanya Cowok itu dengan bingung.

"Syuttt, jangan brisik nanti kalo Sean denger gimana?!" tanya Aruna dengan sedikit kesal.

"Iyaa tau, tapi ngapain pake di kun...

"Syutt!! Ngeyel banget sih dibilangin?! Di suruh diem gak bisa!!?" gerutu Aruna sambil menutup mulut Zervano dengan kuat.

Perlahan tangan cowok itu mengusap punggung tangan Aruna dan menurunkan tangan kecil itu dan mengenggamnya dengan lembut.

"Ke-kenapa?" tanya Aruna gugup, karena melihat wajah Cowok di depannya itu yang terlihat sedikit berubah menjadi sangat serius.

Tangan cowok itu bergerak untuk meraih Topi Hitamnya yang ada di kepala Aruna dengan sangat lembut hingga kedua mata mereka bertemu dengan cukup lama.

Aruna seketika nebgepalkan tangannya di kedua sisi Badannya dengan erat ketika wajah tampan milik sosok didepannya itu scara perlahan mendekat ke depan wajahnya. Hingga tinggal beberapa centi lagi bibir keduanya akan menyatu, Aruna memilih untuk menoleh dan langsung membuka kunci pintu gudang agar bisa keluar tapi kenyataan tak begitu,

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang