"Kak Vano?" gumam Aruna dengan kepala yang mendongak menatap ke arah atas pohon, dan ternyata di atas pohon itu terdapat Sebuah Rumah pohon dengan Zervano yang duduk di dalamnya sambil memakan buah mangga muda dengan raut wajah Datar. Memangnya tidak Asam kah? pikir Aruna.
"Run?" panggil sosok Remaja yang tengah duduk di salah satu batang pohon yang ada di samping Rumah pohon itu dengan tangannya yang sibuk memetik buah mangga. Dia Morgan.
"Kenapa Kak?" tanya Aruna.
"Suka Buah Mangga gak?" tanya Morgan sambil menunjukkan buah mangga di tangannya.
"Suka."
"Mauk ... ??
"Mau...
".... jadi pacarnya Vano??" sambung Morgan yang membuat Aruna membolakan matanya sedangkan Zervano malah terdiam dan berhenti mengunyah ketika mendengar ucapan Morgan barusan.
"Anjirrr, baru kali ini ada orang yang nembak cewek buat Sahabatnya sendiri." celetuk Narendra yang sedang memetik buah mangga di samping Morgan.
Morgan dan Naren tertawa kompak. "Teman lo lama ngomongnya, keburu gue embat nanti." celetuk Morgan sambil menatap jahil ke arah Zervano yang masih setia memakan buah mangganya.
Aruna masih terdiam di tempatnya dengan tatapan mata yang masih menatap ke arah Zervano. Zervano yang seketika sadar sedang di tatap oleh Aruna langsung bergumam Sebentar untuk menghilangkan rasa canggungnya. "Gak usah di dengerin." ucap Zervano yang membuat Aruna menganggukan kepalanya paham.
"Ya elah Run, nurut amat sama Vano? Takut ya? Vano sih jadi orang galak banget." celetuk Narendra sambil melirik ke arah Zervano.
"Gak usah banyak bacot bisa gak?!" ucap Zervano dingin sambil melempar kulit Mangga yang baru saja Ia kupas ke arah Naren dan Morgan.
Bukannya kesal pada Zervano, kedua remaja itu malah terkekeh dengan kompak melihat kesalah tingkahan Zervano.
"Kak?" panggil Aruna yang membuat ketiga Remaja lelaki tadi menatap ke arah Aruna dengan wajah bertanya. "Boleh ikut naik ke rumah pohon gak?" tanya Aruna yang membuat Zervano mengang di tempatnya sedangkan Naren dan Morgan malah saling tatap dengan senyum jahil mereka.
🌿
Zervano masih diam di tempatnya sambil menatap ke arah Aruna yang tengah sibuk mengupas buah mangga di depannya. Aruna tidak jadi ikut naik ke rumah pohon karena Zervano tidak mengizinkan yang alhasil Zervano yang turun dan masuk ke Markas dengan Aruna yang terus mengekor di belakang.
"Ngapain coba pake di potong potong segala? Ribet tau gak?"
"Ihh, kalo makan mangga kan emang harus di potong potong dulu, dikupas kulitnya juga baru bisa di makan." jawab Aruna sedikit kesal.
"Oya?? "
"Iya. Cobain deh."
"Ogah, gue gak suka."
"Ihh kenapa? Karena ini kena tangan aku??" ucap Aruna yang membuat Zervano terdiam.
"Iya." jawab cowok itu dengan santai.
"Ck, cobain dulu kenapa sih? Ini tuh manis tau gak? Ayo dooong gak kasihan apa sama buah mangganya? Dari tadi di anggurin gini?"
"Engak." jawab Zervano singkat yang langsung meminum air putih di gelas dengan tatapan Mata yang teralih ke arah luar.
"Ck." Aruna berdecak pelan. "Kak? Kak Vano, gak berangkat sekolah ya tadi?" tanya Aruna yang membuat Zervano menolehkan Pandangannya ke arah Aruna dengan sebelah alis terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERVANO : [ END ] ✔
Teen Fiction[ Pasja Utama Series 1 ] □□□ "Duniaku udah hancur Aruna, kamu gak akan kuat sama lukaku." ucap Zervano. "Aku akan jadi rumah buat kamu Zervano." jawab Aruna. □□□ Zervano Aregas Bumantara, Seorang Remaja lelaki berusia 18 Tahun, dengan jabatannya se...