Bab 28 : Membuka Blokiran

1K 42 61
                                    

"Assalamualaikum." ucap Aruna yang baru saja masuk ke dalam rumahnya setelah pulang sekolah.

"Waalaikumsalam." jawab seorang wanita yang dari suaranya itu bukanlah suara bundanya Aruna tapi ...

"Tante Mutia."

"Hai Cantik." aapa wanita itu sambil menyambut Aruna dengan senyum bahagianya. "Haii, baru pulang kamu?"

"Iyaa, habis extra."

"Ohh."

"Ya udah tante, aku ke atas dulu yaa." ucap Aruna yang di balas anggukan oleh Mutia.

Aruna akhirnya naik ke kamarnya untuk mandi agar tubuhnya lebih segar, setelah selesai mandi Aruna kembali turun ke lantai bawah untuk makan karena sang Bunda yang menyuruh.

Baru sampai di undukan tangga akhir, Aruna sempat mendengar pembicaraan antara Bundanya dengan Tante Mutia.

"Jadi gimana? Kamu sudah bertemu dengan putramu lagi?" tanya Bundanya Aruna.

"Belum, aku masih takut untuk bertemu dia. Aku takut, dia akan benci sama aku." jawab Mutia dengan suara sendu.

"Tiaa, kamu jangan kaya gitu aku yakin kok Putramu itu pasti juga akan sangat merindukan kamu, terlebih lagi kalian sudah hampir belasan tahun gak bertemu dia pasti juga kangen sama kamu."

"Aku tau Anita, tapi ... yang aku takutkan itu bukan dia yang gak bisa mengenali aku sebagai ibunya tapi aku yang gak bisa mengenali dia sebagai anakku. Kita sudah hampir 13 tahun berpisah, dia pasti sudah mulai tumbuh menjadi dewasa ... aku gak tau seperti apa wajahnya dan aku juga gak tau bagaimana kehidupan dia yang sekarang...

.... apakah dia baik baik saja atau enggak, aku gak tau Anita. Itu yang aku takutkan."  jelas Mutia dengan suara yang sedikit bergetar.

Aruna terdiam mendengar hal itu. 'Jadi Tante Mutia sudah punya Anak? Aku pikir Tante Mutia masih sendiri, ternyata sudah punya anak dan sudah tidak bertemu hampir belasan tahun lamanya ... apa karna tante Mutia bercerai? Dan hak asuh anaknya ada di tangan mantan suaminya? '  pikir Aruna.

"Bun?? Kemarin aku gak sengaja denger pembicaraan Bunda sama Tante Mutia." ucap Aruna membuka pembicaraan pagi di meja makan bersama dengan Ayah dan Bundanya.

"Iya, terus?" tanya Anita.

"Bun, Memangnya bener kalo Tante Mutia itu sudah punya Anak??" tanya Aruna yang di balas anggukan Oleh Anita.

"Iya sudah, tapi sudah hampir 13 tahun lamanya Tante Mutia tidak bertemu dengan putranya itu. Tante Mutia bilang dia terlalu takut untuk menemui putranya. "

"Kenapa? Kok takut?"

"Iya, Tante mutia takut kalo putranya itu akan membencinya."

Aruna terdiam mencerna ucapan bundanya itu.

"Memang sekarang putranya Tante mutia itu sudah umur berapa?"

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang