Bab 22 : Toko Buku

932 42 74
                                    

[ 14 Tahun Yang Lalu, 2010 ]

"Bundaaa??"

Langkah wanita cantik dengan Dress Hitam selutut dengan koper di sampingnya terhenti sambil menolehkan pandangannya ke belakang tepat ke arah seorang anak lelaki berwajah Tampan yang tengah menangis dengan derai air mata.

"Bundaa, Bunda jangan pergi." ucap Anak itu dengan tangis yang terus semakin mengeras.

"Bundaaa."

Wanita tadi melembaikan tangannya ke arah anak itu dengan senyum tipisnya dengan air mata yang juga mengalir di atas pipinya.

"Bundaaaa!!" teriak anak itu semakin kuat ketika seorang wanita yang ia panggil 'Bunda' pergi berlalu dengan Manaiki taksi.

"Vano? Biarkan Bunda pergi." ucap seorang pria dewasa yang menahan lengan anak kecil berusia 5 tahun yang tengah menangis itu.

"Enggak! Papa Jahat!! Papa tega buat Bunda pergi!" teriak anak itu dengan keras.

"Vano benci sama papa."

Mata Zervano perlahan mengercap ketika suara ribut memenuhi kelasnya. Entah apa yang mereka ributkan tapi hal itu sangat membuat ia kesal, kenapa sih harus berisik? Tidak bisa kah mereka tenang.

Zervano menegakkan tubuhnya menatap tajam ke seluruh orang orang di kelasnya dengan perasaan kesal. Ada yang sedang ngobrol, nobar, main basket, orang bermake up, Live tik tok dan masih banyak lagi. Sungguh bener benar menyebalkan kegiatan mereka kali ini, berisik!!

"Lo semua bisa diem gak?!" ucapnya santai, tapi hal itu ternyata mampu membuat mereka seketika diam. Memang suaranya pelan, dan terdengar santai tapi ingat. Siapa yang sedang berbicara? Sesantai apapun Zervano berbicara pasti juga akan tersirat makna kekesalan dan amarah di dalamnya.

Remaja itu memilih untuk bangkit dari duduknya dan berjalan Keluar dari kelas menuju tangga untuk turun ke lantai bawah, entahlah mungkin akan ke kantin.

Langkah Zervano terhenti ketika tepat beberapa meter di hadapannya terdapat dua orang Remaja yang tengah mengobrol di depan pintu perpustakaan, Arga dan Aruna? Apa yang mereka bicarakan?

"Kak Arga seriusan mau ke toko Buku?" tanya Aruna yang di balas anggukan oleh Arga.

"Mau gak nemenin? Bentar aja kok gak sampai sore juga."

"Okeyyy, boleh boleh aja sih kak." jawab Aruna sedikit gugup.

Mereka? Ngapain mau ke toko Buku?  pikir Zervano.

Zervano perlahan berjalan mendekat ketika melihat Sosok Remaja lelaki di depan Aruna berlalu dari hadapan Aruna. "Ekhmm ... siapa tadi?" tanya Zervano pada Aruna dengan pura pura tidak tau.

"Oh, itu tadi Kak Arga Ketua OSIS SMAJA, Kak Vano tau kan??"

"Ohh, Lo kenal deket sama dia?"

Hening ...

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang