Pandangan Zervano menatap ke arah seorang gadis cantik yang tengah berdiri di depan Gerbang SMA RAJAWALI, sepertinya sedang menunggu jemputan. Cowok itu berniat untuk berjalan mendekati gadis itu tapi seketika urung karena entah kenapa ia sedikit merasa khawatir jika ia mendekati gadis itu.
Zervano mencoba untuk merogoh saku celanannya untuk meraih sebuah benda pipih miliknya. Merasa sedikit ragu untuk mengirimkan pesan itu pada Sosok di sebrang.
Berpikir untuk beberapa saat hingga akhirnya cowok itu memilih untuk diam, hingga kehadiran seseorang membuyarkan lamunannya dalam sekejap.
"Heii, liatin apa sih??" tanya seseorang tadi sambil mencubit pipi milik lelaki tampan tadi dengan sedikit keras.
Zervano yang merasakan cubitan itu seketika menoleh ke arah sosok pelaku dengan wajah terkejutnya. "Runa?"
"Apa ? Liatin apa sih sampai bengong gitu?" tanya gadis di hadapan Zervano dengan sedikit kesal. "Liatin cewek lain?" tanyanya lagi dengan pelan.
Zervano terkekeh mendengarnya. "Ngapain liatin cewek lain kalo cewek sendiri lebih indah buat di liat." ucap cowok itu sambil menangkup wajah Aruna dengan gemas.
Hal itu tentu saja membuat Aruna panik bukan main, dan dengan segera Aruna menjauhkan tangan cowok itu karena takut Jika ada salah satu Siswa yang melihat, bukan karna malu tapi Aruna hanya takut hal ini akan menjadi gosip baru untuk Zervano apalagi kemarin baru saja ada berita gosip tentang cewok itu.
"Kenapa?"
"Jangan kaya gitu, aku gak mau kamu di gosipin lagi sama anak anak SMAJA."
"Gosip? Emang gosip apa?"
Aruna terdiam dengan pertanyaan itu, ia sebenarnya tidak mau membahas itu tapi, jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam ia ingin tau tentang permasalahan yang sedang Zervano hadapi.
"Kenapa? Hm?" Zervano bertanya dengan suara lembutnya yang membuat Aruna mau tidak mau menunjukkan layar ponselnya pada Zervano soal unggahan tweet SMAJA Kemarin.
Zervano menatap layar ponsel Aruna dengan tenang, dan dengan mencoba untuk menormalkan ekspresinya. Zervano mencoba untuk tersenyum di hadapan Aruna.
"Kenapa?"
"Kamu ada masalah?"
"Setiap orang yang masih bernyawa pasti punya masalah, jadi wajar kan."
"Bukan itu maksud aku."
"Terus?"
"Kenapa kamu ngobrol sama Ketua Yayasan ? Kamu ada masalah sama dia? Atau ... kamu ada masalah sama pihak Sekolah?" tanya gadis itu dengan khawatir.
Zervano mencoba terus menampilkan senyum terbaiknya di hadapan Aruna, Ia tak mau membuat Aruna terpikirkan tentang hal itu. "Gak papa, Itu cuman masalah kecil."
Hening ...
"Kamu gak bohong kan?"
Deg ...
Keduanya masih saling diam, dengan pandangan mata yang beradu cukup lama. Aruna bisa melihat sorot mata kekhawatiran di manik mata Zervano, ia tau Zervano pasti menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi apa?
"Aku gak papa Na, aku emang punya masalah sama pihak sekolah. Tapi aku udah selesaikan masalah itu kemarin." jawab cewek itu menenangkan Aruna.
"Kemarin?" Kedua Alis Aruna menyatu dengan raut wajah tak percaya.
Zervano menganggukkan kepalanya. "Kemarin Aku di sidang."
"Sendiri?"
"Emang mau sama siapa lagi? Kan yang salah aku, masa anak anak PASJA yang gak berbuat salah juga ikut di sidang? Gak adil dong." jelas cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERVANO : [ END ] ✔
Teen Fiction[ Pasja Utama Series 1 ] □□□ "Duniaku udah hancur Aruna, kamu gak akan kuat sama lukaku." ucap Zervano. "Aku akan jadi rumah buat kamu Zervano." jawab Aruna. □□□ Zervano Aregas Bumantara, Seorang Remaja lelaki berusia 18 Tahun, dengan jabatannya se...