ZERVANO : [ END ] ✔

Bab 32 : Pelukan Ternyaman

* Jangan Lupa Untuk Vote Dan Comment ya :) jangan lupa juga untuk Follow Author*

Ig : masr.officialwp
Ig : zer.vano_bmtr

🐛

Ckelk ...

Aruna baru saja menutup pintu Rooftop dan menguncinya lagi seperti yang Zervano perintahkan padanya. Kali ini pandangan Aruna tertuju pada Sosok Remaja lelaki yang tengah berdiri di belakang pembatas rooftop dengan pandangan mengarah ke bawah.

Aruna perlahan berjalan mendekat dengan sedikit ragu. "Kak?" panggil Aruna pelan yang langsung membuat cowok tadi menolehkan pandangannya ke arah Sumber suara dengan senyum manisnya.

"Kenapa?"

Dengan segera Cowok itu memeluk tubuh Aruna dengan erat, sedangkan Aruna malah terdiam dengan wajah terkejutnya, kenapa Zervano tiba tiba memeluknya? Aneh?

"Kak ? Lepasin ihh!! Ngapain coba tiba tiba peluk kaya gini." ucap Aruna sambil memberontak karena pelukan Zervano yang sangat erat hingga tubuh mereka benar benar menempel tanpa celah.

"Kangen."

Satu kalimat yang mampu membuat darah Aruna berdesir dengan hangat di dalam tubuhnya. Kangen?

Zervano semakin mengeratkan pelukannya hingga Aruna sedikit kesusahan bernafas karna pelukan itu. "Aku gak bisa nafas Kak." rengek Aruna.

"Zervano."

"Hm?" Aruna bergumam bingung.

"Panggil Zervano. Gue bukan kakak lo."

Senyuman Aruna perlahan muncul ketika mendengar hal itu entah kenapa ia merasa senang karna Zervano berlaku seperti ini padanya. "Panggil Naaa." rengek cowok itu yang membuat Aruna terkekeh.

"Iyaaa, Zer-va-no." ucap Aruna pada akhirnya yang membuat Zervano seketika melonggarkan pelukannya dan menatap wajah Aruna dengan senyum manisnya, begitu juga Aruna yang menatap wajah Zervano dengan lekat.

"Mau?" tanya cowok itu yang langsung membuat Aruna seketika paham.

Aruna menganggukan kepalanya. "Iya, Mau."

Zervano terkekeh di buatnya. "Mau apa?"

"Mau .... jadiin Kamu sebagai cowok aku?" jawab Aruna polos.

"Emang pertanyaan gue itu?"

Aruna seketika panik dan dengan segera mendorong tubuh Zervano dari hadapannya. "Kok di dorong?"

Aruna tak berniat menjawab dan malah memilih untuk langsung berlalu Dari hadapan Zervano tapi dengan segera ditahan.  "Bercanda, cepet juga ya otak lo."

"A-apaan sih?! Udah ah aku mau balik ke kelas." ucap Aruna sambil melepaskan genggaman tangan Zervano.

Semakin Aruna berusaha untuk melepaskan genggaman itu semakin kuat juga Zervano mengenggam. "Lepasin, aku mau ke kelas."

"Yang nyuruh lo balik ke kelas siapa? Hm?"

Hening ...