Bab 51 : Sama Sama Terluka

491 27 7
                                    

Zervano hanya diam menatap sekumpulan para remaja yang melakukan aksi pemberontakan di depan gerbang SMA RAJAWALI. Kumpulan remaja itu masih tak henti hentinya melemparkan bebatuan besar arah gedung sekolah, bahkan juga banyak dari bebatuan itu yang mengenai kaca dan dinding sekolah.

Zervano masih diam menatap kejadian itu, Dari yang ia lihat beberapa Satpam yang dengan tegas mengusir kumpulan remaja di depan gerbang sekolah yang mana Perkumpulan itu adalah Perkumpulan siswa dari SMA CAKRAWALA atau biasa orang menyebut mereka dengan PANCA (Pasukan Cakrawala).

Zervano tersenyum smirk ketika melihat para remaja yang menjadi musuhnya itu semakin ganas melakukan aksi penyerangan di gedung sekolah SMA RAJAWALI, entah kenapa tapi Zervano menyukai hal itu terlebih lagi ketika para Satpam di sana yang terlihat panik di tambah lagi Seorang Pria Dewasa yang merupakan Guru BK di SMAJA ikut mendekat ke arah gerbang dan dengan tegas memarahi anggota PANCA.

Tapi tetap saja anggota PANCA tidak ada yang bergerak, bukan karena apa. Mereka tidak peduli dengan guru BK itu, bukan hanya guru BK di SMAJA bahkan guru BK di SMA CAKRAWALA saja sempat masuk Rumah Sakit karena perbuatan para anggota PANCA yang memberontak karena melakukan Aksi tawuran.

Zervano menurunkan Topi Hitamnya hingga hampir setengah menutupi wajah tampannya dengan senyuman smirk dari cowok itu terlihat penuh dengan artian.

Remaja itu membalikkan badannya dan berjalan keluar dari Area rooftop, dengan langkah tegasnya. Hingga perjalanan remaja itu sampai di lorong kelas 12 dan dengan banyaknya pandangan para siswa mengarah ke Zervano dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Van? Kita gak serang PANCA?" tanya Arsenal yang baru saja keluar dari dalam kelas 12 IPS 1 bersama dengan tiga anggota inti PASJA UTAMA yang lain.

"Emang harus?" tanya Zervano dengan santai yang membuat Arsen bahkan Morgan dan Naren menatap bingung ke arah Zervano kecuali, Athala.

"Bentaran lagi juga polisi datang, tenang aja." ucap Zervano santai yang langsung masuk ke dalam kelas.

'Kenapa sama Zervano? Kenapa dia jadi tiba tiba kaya gak peduli gitu sama penyerangan dari PANCA?' pikir Arsenal.

Dan benar saja tak lama dari itu suara sirene polisi terdengar keras di halaman depan sekolah yang membuat Perkumpulan para remaja yang di sebut dengan PANCA, segera membubarkan diri dari depan gerbang SMA RAJAWALI.

🍃

Langkah Zervano seketika terhenti ketika sebelah tangan terbentang di depannya. Dengan kesal Zervano menepis lengan itu yang membuat sang empu langsung memposisikan badannya di depan Zervano untuk menghalangi langkah cowok itu.

"Mau apa?" tanya Cowok itu dingin.

"Aku mau minta maaf." ucap sosok gadis yang berdiri di depan Zervano tadi.

"Dimaafin." jawab Zervano dengan santai dan langsung berlalu Dari hadapan gadis tadi.

"Zervano??" panggil gadis itu yang menghentikan langkah Zervano.

Cowok itu diam dan dengan tenang membalikkan badannya menghadap gadis tadi, Aliza.

"Aku minta maaf buat yang dulu."

"Iya."

"Kamu gak benci sama aku?"

"Gue gak punya alasan untuk benci sama Lo Aliza."

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang