Bab 3 : Pigura Foto

2.4K 98 3
                                    

Aruna masih terus berlari menuju lorong lorong kelas menuju ke toilet terdekat di lantai 1 atau bisa di bilang di sini adalah bagian Koridor dari kelas 10.

"Aruna?" langkah Aruna terhenti ketika seseorang memanggil namanya, Aruna sedikit kesal sebenarnya padahal tinggal membuka pintu toilet tapi malah ada yang memanggilnya. Sontak saja Aruna menoleh.

"Kenapa Kak?"

"Lo ngapain mau masuk ke toilet Cowok? " tanya orang tadi yang membuat Aruna mendongakkan pandangannya menatap pintu toilet di depannya.

Hah?

"Jadi ini toilet Cowok ?? Hampir aja tau gak gue mau masuk." Gumam Aruna yang langsung masuk ke dalam bilik toilet sebelah yang mana itu adalah toilet bagi siswa perempuan.

"Tuh Cewek rada unik dah." celetuk Salah satu dari mereka, dan nama Cowok itu adalah Morghan.

"Lagi beneran kebelet kali sampai lupa pamitan." Celetuk yang lainnya dan nama Cowok itu adalah Athala.

"Pamitan dikira mau ke sekolah??" Ucap Remaja yang berdiri di samping Athala, namanya  Narendra.

Ketiga Cowok tadi kompak tertawa, Sedangkan salah satu Cowok lain yang memanggil Aruna tadi malah terdiam di tempatnya sambil menipiskan bibirnya, dan nama Cowok itu adalah Arsenal.

Ting ...

Ponsel Milik Arsenal berdenting menandakan ada pesan Yang Masuk. Arsenal membuka ponselnya yang langsung menuju ke salah satu room chat .

N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

N

gapain Vano nyariin Aruna? Tumben banget??

Ckelk ...

Pandangan keempat Cowok tadi terangkat menatap sosok gadis yang baru saja keluar dari bilik toilet yang tengah menampakkan wajah kelegaannya sambil mengusap perutnya. "Akhirnya bisa pipis juga." Gumam Aruna.

"Na? " panggil Arsenal yang membuat Aruna menatap ke arah cowok tadi dengan wajah bertanya.

"Kenapa kak?"

"Dicariin Vano."

Alis Aruna mengerut, Dicariin Vano

Bola mata Aruna membola dengan sempurna dan memilih untuk segera berlalu dari hadapan empat Cowok yang merupakan Kakak kelasnya itu tanpa berpamitan sama sekali dan hal itu jelas membuat empat Cowok tadi menatap bingung ke arah Aruna.

"Kenapa dah Tu Anak? Aneh banget." celetuk Narendra.

🌱

Bruk ..

Zervano sedikit oleng ketika Aruna dengan tiba tiba menubruk bahunya setelah berlari dengan kencang dari pinggir lapangan. "Huft ... Maaf kak ... akuh ... aku capek  bangethhh ... huft ..tadi, aku ... aku lari dari Toilet ke sini... karena Kak Arsen kasih tau aku ... kalo Kak Vano nyariin, emang iya kak?" tanya Aruna dengan nafas tersenggal karena lelah berlari.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang