"Demi apa? Ini Alana si tukang ngompol itu?" celetuk Morgan yang duduk di atas meja didepan seorang gadis cantik yang duduk di salah satu kursi kelas 12 IPA 1.
"Emangnya gue sering ngompol?" gumam Gadis cantik tadi dengan wajah bingungnya.
"Iya lah Lanaaa masak lo lupa sih ?! Lo kan dulu waktu SD sering ngompol." sambung Naren yang berdiri di samping Morgan sambil merangkul bahu cowok itu.
"Oya? Gak inget tuh." jawab gadis tadi polos yang membuat Zervano yang berdiri tak jauh dari Naren dan Morgan tertawa tapi hal itu tak berlangsung lama karena Zervano yang langsung menahan tawanya.
Pandangan mereka tertuju pada Zervano dengan tatapan bingung mereka. "Kenapa lo?" tanya Naren bingung.
"Gak papa." jawab Zervano sambil menormalkan ekspresinya.
"Emang ada yang lucu?" tanya Gadis tadi dengan kesal.
"Ada."
Kedua Alis Alana bertaut seakan bertanya apa maksud Zervano berucap begitu?
"Elo." ucap Zervano sambil menunjuk ke arah Alana menggunakan dagunya.
Alana yang mendengar hal itu seketika terdiam. Apa apaan Zervano ini? Kenapa jadi tiba tiba bilang kalo Alana lucu ? Maksudnya?
Naren mencolek lengan Morgan yang membuat sang empu menatap dengan sebelah Alis terangkat. "Kayaknya ini efek putus dari si Aruna deh, tiba tiba jadi agak geser otaknya. Lo ingat gak kemarin waktu PANCA nyerang?? Dia kan biasa biasa aja terus sekarang dia bilang kalo Alana itu Lucu ? Coba lo liat mukanya si Lana! Senyum aja kagak, lucunya dari mane?" Ucap Naren dengan sangat pelan.
Morgan tersenyum tipis mendengar hal itu, tapi tak bisa di pungkiri jika apa yang Naren katakan ada benernya juga.
Ada apa dengan Zervano?
Pandangan mata Morgan seketika menatap ke arah lain yang mana tepat pada seorang remaja lelaki yang saat jmi dengan dalam menatap wajah milik gadis cantik yang tengah menjadi fokus mereka saat ini, Alana.
"Ren?" panggil Morgan yang di balas gumaman oleh Narendra. Dagu Morgan bergerak sedetik menunjuk ke arah salah satu cowok yang menatap Alana tadi dan langsung saja Narendra pun ikut menatap sosok yang Morgan maksud.
"Lah, beneran jadi korban HTS dia." gumam Narendra lirih yang disetujui oleh Morgan.
🍃
"Kak Vano?" panggil seseorang yang membuat langkah Zervano terhenti dan dengan segera membalikkan badannya menghadap pemilik Suara. "Kak? Malam ini sibuk gak?!"
"Biasa aja." jawab Zervano cuek.
"Oh, oya. Malam ini Kak Vano di undang buat datang ke Rumah." ucap sosok tadi.
"Oh." jawab Zervano singkat yang langsung berlalu.
"Kak?" panggil sosok tadi tapi tak mendapat respon apapun dari Zervano. "Kakak?!" panggil sosok itu sekali lagi tapi respon yang di dapat juga masih sama. Sosok itu memilih untuk berjalan mendekat dan menahan lengan remaja lelaki tadi.
"Apa?" tanya Zervano dengan wajah datarnya.
"Kok kakak cuek banget sih sama aku." jawab sosok tadi dengan kesal.
"Hah? Cueknya dari mana Sea? Kan dari tadi juga Kak Vano respon kamu terus."
"Enggak, Kak Vano gak respon aku dari tadi. Buktinya aja tadi aku panggil Kak Vano beberapa kali, Kakak ngak jawab!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERVANO : [ END ] ✔
Fiksi Remaja[ Pasja Utama Series 1 ] □□□ "Duniaku udah hancur Aruna, kamu gak akan kuat sama lukaku." ucap Zervano. "Aku akan jadi rumah buat kamu Zervano." jawab Aruna. □□□ Zervano Aregas Bumantara, Seorang Remaja lelaki berusia 18 Tahun, dengan jabatannya se...