Bab 71 : Alasan Menyembunyikan

467 21 8
                                    

"Runa?" panggil Risa sebelum Aruna keluar dari dalam mobilnya. "Bunda kamu, baik baik aja kan?" Tanya wanita itu.

Aruna menganggukan kepalanya. "Iya tente, Bunda baik baik aja kok."

"Bunda kamu, pasti rindu dengan anak lelakinya." ucap Risa yang membuat Aruna terkekeh dan menganggukan kepalanya.

"Sangat Rindu."

"Maaf Aruna, dan tolong kamu sampaikan maaf tente sama Bunda kamu."

Aruna mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa Tente bicara seperti itu? Tante kan gak ada salah sama Runa ataupun Bunda."

"Untuk Zervano."

Aruna terdiam, ia menegang di tempatnya. Kenapa tiba tiba Zervano? Apa ini ada hubungannya dengan kakaknya?

"Tente?"

"Iya?"

"Apa maaf itu untuk Zervano karena kepergian Kak Alaska?" Tanya Aruna ragu.

Risa mengusap pipi Aruna dengan lembut, dan begitu juga dengan senyumannya pada Aruna. "Tante tau, Zervano salah tapi tente benar banar merasa jauh lebih bersalah tentang hal itu sama keluarga kamu Aruna. Karena Zervano sudah membuat kakak kamu pergi, tente bener bener merasa bersalah dengan hal itu."

"Tante? Ini bukan salah Zervano. Ini bukan karena Zervano, ini semua bener bener karena kecelakaan pada malam itu, bukan karena Zervano dan gak ada sangkut pautnya sama Zervano." ucap Aruna dengan yakin.

Kedua Alis Risa seketika bertaut seakan bertanya tentang apa maksud gadis di depannya itu. "Apa maksud kamu Aruna?"

"Zervano gak bersalah tente, Zervano bukan penyebab Kak Alaska meninggal. Zervano gak ada hubungannya sama sekali dengan hal itu, justru di malam itu Zervano juga jadi korban kecelakaan tente, vano gak tau tentang kecelakaan yang menimpa Kak Alaska." jelas Aruna.

Deg ...

🥀

.

Plak!

Sebuah tamparan kuat mengenai rahang milik Remaja lelaki yang masih dengan wajah yang terlihat pucat. Terlihat dengan jelas wajah Remaja itu seakan bingung dan bertanya tanya tentang apa maksud pria yang menamparnya itu.

"Kenapa Om? Kenapa Om Arman nampar saya?"

"Masih bisa kamu bertanya kenapa pada saya Zervano?" tanya pria tadi dengan datar.

"Apa maksudnya Om?"

"Anak saya sekarang sudah tiada, Alaska sudah gak ada!!? apa yang akan kamu lakukan setelah ini? Hm?? Apa kamu bisa menggantikan nyawa anak saya dengan nyawamu??!" ucap Arman dengan emosi.

Deg...

"Apa maksud Om Arman, Alaska sudah gak ada?"

Bugh!

Lagi lagi pukulan kuat itu mengenali rahang cowok itu hingga terjatuh ke lantai dengan pemikiran yang masih tak menentu dan juga tak begitu paham dengan apa yang pria di depannya itu lakukan padanya.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang