Tok tok...
Suara ketukan pintu dari arah depan pintu kamar Aruna membuat gadis yang masih terduduk disamping ranjang menatap ke arah sumber suara. Dengan perlahan pintu itu terbuka dengan menampakkan Sosok wanita yang merupakan ibu dari gadis itu.
"Runa sayang? Kamu gak papa, nak?" tanya wanita itu sambil mendekat ke arah Aruna dan memeluk tubuh gadis itu. "Kamu gak papa sayang?"
"Bunda?"
"Iya, kenapa?" wanita itu menguraikan pelukannya sambil menatap wajah Aruna dengan sendu. "Ada Apa sayang?"
"Bundaaa~" panggil Aruna sekali lagi dengan suaranya yang bergetar. "Vanoo, Bunda. Vano udah gak ada, Runa gak bisa ketemu sama dia lagi Bunda."
Deg...
Wanita itu sejenak menegang menatap putrinya itu dengan bingung. Vano? Siapa yang putrinya itu maksud? Dan apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya.
"Bundaaa, Vano udah pergi Bunda." ucap gadis itu lirih.
"Va-vano? Ma-maksud kamu, Zervano?" tanya wanita itu dengan terbata. "Ada hubungan apa kamu sama dia Nak? Kenapa kamu punya hubungan dengan dia? Dan kenapa Bunda gak tau?"
"Bundaaa." isak Aruna dengan pilu.
Wanita itu dengan segera memeluk tubuh putrinya ketika melihat air mata kembali membasahi wajah putri tercintanya itu.
'Apa yang sudah kamu lakukan pada putri saya, Zervano?' ucap Wanita itu dalam hati.
🥀
Risa berjalan dengan pelan menuju ke ranjang besar yang ada di dalam sebuah ruangan luas dengan penerangan minim di kamar putranya. Risa mendudukkan dirinya di pinggir ranjang dengan tangan yang menepuk pelan pada kasur yang ia duduk kali ini.
"Kak, malam ini Mama tidur di kamar Kakak Vano. Boleh kan?" Tanya wanita itu yang entah pada siapa karena nyatanya saat ini tak ada siapapun atau bahkan suara apapun yang menjawab pertanyaannya.
Risa kembali diam cukup lama, sampai ia yang baru saja akan memposisikan dirinya untuk tidur suara isak tangis seseorang seketika bisa ia dengar yang sedikit samar. Siapa pemilik Suara itu?
Risa kembali melangkahkan kakinya keluar kamar dengan pandangan yang mengedar mencari sumber suara isak tangis yang samar semakin kuat ia mendengar.
Deg ...
Langkah wanita itu terhenti ketika matanya menangkap sosok suaminya yang ada di balkon Apartement. Pandangan suaminya tertuju pada langit malam kali ini. Risa menghela nafas beberapa kali, dan dengan perlahan berjalan mendekat ke arah suaminya.
Tangan wanita itu bergerak untuk memeluk tubuh Suaminya dari belakang. Wanita itu menyandarkan kepalanya pada punggung suaminya dengan berat.
"Dia udah pergi Risa, dia gak izinin Saya untuk mengungkapkan identitasnya pada orang lain bahkan sampai dia sudah tiada saat ini. Aku ayah yang buruk untuk dia." ucap suami Risa dengan sendu.
"Kalo kamu ayah buruk untuk Zervano, itu artinya aku adalah Ibu yang paling buruk untuk dia." ucap Risa lirih.
Hening ...
Keduanya terdiam dengan pemikiran mereka masing masing.
"Mas Harsa?" panggil Risa lirih. "Aku rasa, Mutia harus tau soal ini."
Deg ...
Harsa sejenak terdiam ketiak mendengar nama itu kembali disebut oleh Istrinya. Apa mungkin, ia memang harus memberi tahu mantan istrinya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERVANO : [ END ] ✔
Tienerfictie[ Pasja Utama Series 1 ] □□□ "Duniaku udah hancur Aruna, kamu gak akan kuat sama lukaku." ucap Zervano. "Aku akan jadi rumah buat kamu Zervano." jawab Aruna. □□□ Zervano Aregas Bumantara, Seorang Remaja lelaki berusia 18 Tahun, dengan jabatannya se...