Bab 69 : Rahasia Di Masa Lalu

445 21 16
                                    

Hening, masih sama keadaan dua lelaki berbeda Generasi yang duduk saling berhadapan di kursi tunggu di depan ruang rawat.

Pandangan mereka sama sama menatap ke arah lain, seakan keduanya hanya orang asing yang secara tiba tiba bertemu di tempat ini.

"Kamu ... baik baik aja?" tanya pria tadi dengan lirih, sedangkan remaja tadi hanya bergumam untuk menanggapinya. "Kamu, bilang kamu akan tinggal Sama Bunda tapi nyatanya Bunda kamu ada di London kan ?"

"Bunda berangkatnya baru kemarin, selama ini juga tinggalnya sama Bunda." jawab remaja tadi dengan ketus.

Harsa menghela nafasnya berat. "Kenapa kamu selalu ngebela Bunda kamu?"

"Ya emang aku gak boleh belain Bunda aku sendiri? Papa juga selalu belain anak anak papa yang lain aku juga gak pernah permasalahin kan?!"

"Vano, Papa cuman tanya sama kamu kenapa kamu selalu belain Bunda, kenapa kamu malah sangkut pautin sama adik adik kamu si? kalo masalah ngebela mereka? Papa gak cuman ngebela mereka papa juga ngebela kamu?!"

"Ngebela apa?!" tanya Zervano dengan kening yang berkerut.

"Emang perlu papa sebutin?"

"Sebutin aja."

Hening ...

Keduanya bersitatap dengan tajam, bahkan juga sesekali Harsa menghela nafasnya dengan berat karena setiap kali ia melihat wajah Zervano, ia seakan  teringat dengan masa mudanya dulu.

Tanpa berbasa basi, Zervano bangkit dari duduknya tapi ucapan tiba tiba dari pria tadi membuat cowok itu kembali mendudukkan dirinya lagi di kursi tunggu.

"Duduk!" ucap pria tadi datar. "Kenapa kamu kaya buru buru gitu?!"

"Emang." jawab remaja tadi datar.

"Kamu marah sama Papa?"

"Sangat."

🍂

Tak!

Atensi empat Remaja lelaki yang terduduk di tempat yang mereka sebut Markas, seketika teralih setelah sebuah plastik besar berisi minuman menjadi pusat perhatian mereka.

"Owww, apa nihh?? PJ kan atau PU?" celetuk Narendra dengan semangat menatap sosok Remaja lelaki yang membawa plastik bawaan tadi.

Mereka yang merasa aneh dengan hal itu malah menatap curiga pada Sosok Remaja tadi.

"Lo jadian sama Lana?" tanya Morgan.

Athala menggelangkan kepalanya tanpa ragu.

"Terus?? Maksudnya apa??" tanya Narendra dengan semangat sambil Membuka plastik itu dan betapa terkejutnya cowok itu ketika didalamnya berisi minuman kaleng yang cukup, populer.

Minuman Berbintang?

"Oww, ow my god " gumam Narendra dengan penuh artian. "Ini sedikit liar ya teman teman tapi ... eumm ... it'okeyy lah yaaa, maklumin aja gak sihh?!" ucapnya dengan semangat bahkan kedua alisnya seakan naik turun meminta persetujuan sahabatnya yang lain.

Morgan yang sedikit merasa aneh dengan hal itu hanya bisa menatap Athala yang duduk di sebelahnya dengan tatapan bingung bahkan kedua alisnya juga ikut bertaut.

Klik!

Suara kaleng yang terbuka dari salah satu Remaja tadi menjadi fokus mereka, bahkan juga dengan tatapan yang sangat mendambakan cowok itu mencium kaleng itu sebelum ...

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang