Bab 55 : Singkat Namun Berharga

516 29 19
                                    

"5 menit lagi bel pulang bunyi, kamu gak mau masuk kelas?" tanya Alana sambil mengusap kepala Zervano yang bersandar di bahunya.

"Di sini dulu." jawab cowok itu tanpa merubah posisinya.

"Van? Karena aku udah di sini, kalo ada apa apa cerita ya?" ucap Alana lembut yang di balas anggukan oleh cowok tadi.

Alana tersenyum mendengar hal itu dan dengan lembut kembali mengusap kepala Zervano dengan sesekali menepuk lembut kepala cowok itu.

.

Flashback On

"Kamu suka sama Zervano?"tanya Dirga tiba tiba yang membuat dua remaja berwajah mirip itu menatap sosok pria dewasa tadi dengan terkejut.

"Suka?! Eum- ng-ngapain aku suka sama Zervano? Papa kan tau aku udah sahabat sama dia dari kecil." jawab Alana yang justru membuat Arsen menatap gadis itu dengan penuh selidik.

"Lo beneran suka sama Zervano?" tanya Arsen dengan mata yang menajam.

"Enggak!!" jawab Alana dengan cepat.

"Yakin? Kalo beneran suka? Bilang aja, Zervano juga baru putus dari ceweknya."

"Apaan sih Ar?! Gue gak suka sama dia."

"Yakin?" tanya Arsenal sekali lagi.

"I-iya, Yakinlah m-masa enggak." jawab gadis itu terbata.

Arsen menganggukkan kepalanya paham. "Kalo lo perlu bantuan buat deket sama dia? Kabarin gue." ucap Arsenal sambil melanjutkan acara sarapannya.

Alana yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam dengan suasana hati yang entah kenapa tiba tiba berubah menjadi berbunga bunga.

"Tapi katanya Dia gamon, gak mau ah berharap sama cowok yang gamon." celetuk Alana.

"Gamon juga gak akan selamanya kalik." jawab Arsenal.

"Ck, tapi kan-

"Mau papa bantu?" tanya Dirga yang sedari tadi mendengar pembicaraan kedua anaknya.

Flashback Off

.

"Lana?" panggil Zervano tiba tiba yang membuat Alana yang tadinya termenung seketika menatap cowok itu yang ternyata sudah merubah posisi kepala yang sudah di depan wajahnya.

"Hum?"

"Pulang sama gue mau?" tanya Zervano yang membuat Alana terdiam sambil mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa?"

"Check Up."

Kedua Alis Alana bertaut seakan bertanya. "Pasti Arsen yang nyuruh." tebak gadis itu yang di angguki oleh Zervano. "Ck, kamu tau? Aku malas banget soal itu."

"Hey? Gak boleh gituu, kan ini juga demi kebaikan."

Alana masih menghela nafasnya dengan kesal tapi hal itu berubah menjadi sedikit menegang karena dengan lembut Zervano memakaikan Jaket cowok itu ke badannya dengan penuh perhatian.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang