Bab 41 : Pertemuan Yang Tiba Tiba

613 28 1
                                    

Langkah Zervano masih dengan penuh keraguan. Ia masih terus bertanya tanya siapa yang Pak Budi maksud sebagai orang tuanya?

Ckelk ...

Pintu Ruang Kepala sekolah terbuka dengan menampakkan banyak Para guru yang duduk di sana, bahkan cowok itu juga bisa melihat sosok Papanya ada di sana dan juga ...

"Om Ryan?" ucapan itu seketika keluar dari mulutnya dengan sangat pelan.

Sosok lelaki dewasa yang Zervano sebut dengan ' Om Ryan ' segera bangkit dari duduknya dan menghampirinya. "Hei, Kenapa kamu diam saja?" tanya pria itu sambil memegangi bahu Zervano.

"Kenapa Anda disini?"

"Om Ryan yang akan menggantikan orang tua kamu di sini."

"Orang tua?" tanya cowok itu dengan berseringai pandangannya mengarah ke orang orang di ruangan itu dengan tajam. "Apa yang mereka tau soal Anda? Menjadi Ayah saya? Atau ... hanya menjadi utusan dari orang tua saya."

Deg ...

Ryan seketika menegang di tempatnya ketika mendapati pertanyaan remaja lelaki di depannya itu.

"Sebaiknya, anda mengaku aja sebagai utusan orang tua saya, karena saya tidak begitu tertarik menerima bantuan dari seorang pengkhianat." ucap cowok itu dengan datar dan penuh dengan penekanan.

"Zervano?"

"Saya tau semuanya, dan juga perlu saya tekankan pada anda. Sebesar apapun upaya mereka untuk menjatuhkan saya, semakin besar juga keinginan saya untuk menghancurkan kalian semua." ucap Remaja lelaki itu dengan sangat pelan dan hanya bisa di dengar oleh Ryan.

Tanpa mau berlama lama lagi, cowok itu memilih untuk berlalu dari ruangan ini yang membuat Ryan bahkan Harsa menatap kepergian Remaja itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

🌹


Deret ...

Zervano sedikit merasakan aneh ketika nomor asing itu terus menghubunginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zervano sedikit merasakan aneh ketika nomor asing itu terus menghubunginya. Bahkan saat di sekolah tadi nomor itu juga menghunginya, sebenarnya siapa orang ini. Perlahan jemarinya bergerak untuk menggeser tombol Hijau dan mendekatkan benda itu ke telinganya.

"Zervano?"

Siapa orang ini? Kenapa dia bisa tau namanya?

"Vano, ini Bunda."

Deg ...

Cowok itu terdiam membeku ketika mendengar suara sosok di sebrang. Bunda?

"Vanoo? Kamu baik baik aja kan? Kamu... tumbuh menjadi anak yang seperti yang Bunda mau kan?"

Zervano masih diam di tempatnya, mulut serasa kaku untuk menjawab pertanyaan orang di sebrang. Bahkan matanya juga mulai memanas ketika mendengar suara yang semakin lama ia denger semakin tak asing.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang