Bab 36 : Hubungan Yang Terungkap

757 31 10
                                    

Pagi ini Aruna berjalan dengan riang menuju ke halte Bis di dekat rumahnya, dengan pandangan mata yang masih terus tertuju pada salah satu jarinya yang masih melingkar sebuah benda manis di sana.

Beberapa menit berlalu hingga sebuah bis datang ke halte dan dengan segera Aruna masuk ke dalam bis tapi seketika langkahnya terhenti ketika melihat isi penumpang di dalam Bis yang menampakkan puluhan remaja lelaki yang sangat teramat Aruna kenali.

Dari penumpang di bagian depan hingga belakang, Aruna tau siapa mereka ....

PASJA UTAMA

Pandangan mata Aruna bertemu dengan sosok Remaja tampan yang duduk di kursi paling belakang dengan Topi Hitam yang terletak di atas kepalanya. Remaja itu menampakkan Senyum Manisnya ke arah Aruna dan memainkan jari jemari tangannya untuk menyuruh Aruna mendekat kepadanya.

Aruna sedikit ragu tapi setelah tatapannya bertemu dengan beberapa remaja yang menjadi penumpang pagi ini Aruna yakin sesuatu telah terjadi belum lama ini.

Aruna perlahan berjalan mendekat ke arah sosok Remaja lelaki yang duduk di kursi belakang dengan senyuman yang tak kalah manis. Setelah hampir dekat Aruna sedikit berlari dan duduk di samping cowok tadi dengan gugup.

"Kenapa pake lari segala?"

"Malu." bisik Aruna di telinga milik cowok yang duduk di sampingnya.

Zervano terkekeh mendengarnya sambil menggelangkan kepalanya merasa lucu dengan tingkah gadisnya pagi ini.

"Mereka udah tau." celetuk Zervano yang membuat Aruna membolakan matanya.

"Kok bisa?"

"Arsen gak sengaja bilang kalo kita udah jadian di depan Morgan, terus setelah itu Morgan cerita sama Naren dan akhirnya Naren cerita ke grup PASJA kalo kita udah jadian, ya udah deh sekarang mereka semua tau." jelas cowok itu.

"Cihh, dasar cowok mulut lemes." gerutu Aruna kesal yang membuat Zervano terkekeh. "Oh iya. Kemarin... gimana caranya kamu naruh cincinnya ke jari aku?" tanya Aruna tiba tiba.

"Kamu tidur, makanya kamu gak tau."

Aruna menyipitkan pandangan menatap wajah kekasihnya itu dalam jarak yang dekat. Zervano yang merasa di tatap dengan jail menumpukan kepalanya di atas kepala Aruna.

"Ihh berat." geram Aruna dengan gemas, sedangkan Zervano hanya terkekeh mendengarnya dan kembali mengarahkan pandangan ke depan yang mana kegiatannya sudah di perhatikan oleh Sahabatnya di kursi penumpang di depannya.

Arsenal yang sudah menampakkan wajah gelinya, Athala dengan senyum santainya, Narendra dengan tatapan Malasnya sedangkan Morgan dengan tawa bahagianya sambil merekam kejadian di depannya dengan ponsel mahal milik cowok itu.

Aruna mencabikkan mulutnya dan menatap kesal ke arah Cowok di sampingnya itu. "Ngapain sih pake di video in segala." Gerutu Aruna pelan yang membuat Zervano dengan sigap meletakkan telapak tangannya di depan wajah Aruna untuk menutupi Wajah gadis itu agar tidak masuk ke dalam rekaman video milik Morgan.

🐛

Aruna seketika menghentikan langkahnya ketika baru saja keluar dari dalam bis dengan Zervano yang mengandeng tangannya erat.

"Kenapa?" tanya Zervano bingung.

"Aku malu."

"Malu kenapa?"

" Ya aku malu, kalo nanti anak anak SMAJA gosipin kita gimana?"

"Kenapa harus malu? Kalopun kamu malu? malunya kan gak sendirian, Ada aku." ucap cowok itu dengan sangat manis.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang