Bab 26 : Traumanya Kembali

957 44 1
                                    

Flashback On

"Omaaa... Vano gak mau di hukum. Vano mau ketemu Bunda Omaa!!" teriak Anak lelaki yang sedari tadi terus menangis dan terus mengetuk pintu kamarnya dengan kuat.

Brak brak brak ..

"Bundaa?"

"Bundaa, Vano mau sama Bunda aja."

"Bundaa."

"Bunda mereka jahat sama Vano, mereka marahin Vano Bundaa..."

"Vano mau tinggal sama Bunda aja." ucap Anak lelaki itu dengan derai air mata.

"Bunda?? Bunda kemana?"

Flashback Off

.

"Datangin aja ke rumahnya Van, pasti juga Bunda belum pindah rumah." celetuk Arsen ketika melihat Zervano yang sedari tadi terus menatap dalam foto dirinya dengan sang Bunda di sebuah polaroid usang yang ia simpan tanpa sepengetahuan orang lain.

"Kalo Bunda udah pindah rumah gimana? Gue mau nyari dia dimana Sen?" tanya Zervano tanpa menatap ke arah Arsen yang masih sibuk memperbaiki motor besarnya.

"Coba datangin aja dulu, siapa tau kan?"

Zervano terdiam dengan pandangan mata yang tak beralih. 'Nda, Bunda Dimana? Kenapa Bunda pergi ninggalin Vano dulu? Apa Bunda benci sama Vano?' ucap Cowok itu dalam hati.

"Na?? Lo demam??" Tanya Aeris setelah memeriksa kening Aruna yang sedari tadi gadis itu terus meletakkan kepalanya di atas meja dan memejam.

"Na, kita ke UKS aja yuk dahi lo panas banget pasti lo demam."

"Eugh.. " Aruna mengeluh dan perlahan membuka matanya.

"Kita ke UKS."

"Gak usah."

"Ayoo dong Na ... lo lagi demam gak usah ikut pelajaran dulu juga gak papa."

"Gak papa, gue mau di sini aja." ucap Aruna sambil kembali mengangkat kepalanya dan sedikit mengercap untuk menghilangkan rasa pusingnya.

"Bandel banget sih ni anak." gumam Aeris. "Apa mau gue kasih tau Kak Vano baru lo mau ke UKS?" ucap Aeris yang mendapat tatapan tajam dari Aruna.

"Gak usah sangkut pautin gue sama dia Ae, dia bukan siapa siapa gue." jawab Aruna dengan ketus.

Dahi Aeris mengerut seolah bingung dengan apa yang Aruna ucapkan. Kok Aruna kaya kesel gitu sih? Apa mereka berantem?

Pandangan Zervano terus menatap ke arah dalam sekolah seperti sedang menunggu seseorang untuk keluar. Jam sudah menunjukan pukul 3.15 itu artinya semua siswa sudah pulang tapi kenapa ia tak melihat sosok yang ia tunggu keluar dari dalam gedung sekolah?

Runa kemana? Kok jam segini dia gak keluar?

"Mending gue tanya temennya aja, dia pasti tau Aruna dimana." gumam Zervano sambil mengotak atik ponselnya mengirim pesan pada seseorang.

ZERVANO : [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang