Chapter 11

1.1K 123 35
                                    

Sore hari, Fabiola berlari-lari sore bersama Eunike. Cuma berdua, karena yang lain lagi sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing.

"Kiw, cewek" Ucap Efraim yang tiba-tiba nyempil di tengah-tengah mereka berdua.

"Aduh, lagi nyapa gebetan nya nih" Kata Fabiola sambil Tersenyum.

"Tau aja, Fab" Sahut Efraim.

"Yaiyalah, lo tiba-tiba nongol di samping gebetan lo. Lagian private mulu hubungan lo" Ucap Fabiola.

"Nanti aja di publik, biar makin menyala. Iya gak ike" Sahut Efraim yang dibalas anggukan oleh Eunike.

"Bisa aja lo mingyu" Ucap Fabiola.

"Gue duluan ya" Kata Efraim yang berlari duluan meninggalkan mereka berdua.

"Cinta lo sama dia?" Tanya Fabiola.

"Ya, cinta dong masa gak" Sahut Eunike.

"Kirain gak, soalnya kelakuan nya sama aja kaya Gomgom tapi lebih parah Gomgom" Ucap Fabiola.

"Lebih parah Gomgom apa Khalifah, Fab?" Tanya Eunike.

"Sama aja, gak ada yang bener" Sahut Fabiola.

"Gila-gila gitu lo tetap cinta kan?" Tanya Eunike sambil tersenyum.

"Kalo gue gak cinta mana mungkin ini cincin ada di jari gue" Sahut Fabiola sambil menunjuk cincin yang terbungkus oleh Hansaplast di jari manis nya.

"Etdah, masih aja itu cincin bersembunyi di balik hansaplast keramat" Ucap Eunike sambil tertawa.

"Biar aman, gue gak mau di suruh ngelepas ini cincin" Sahut Fabiola.

"Bucin akut ya buk sama bapak" Ucap Eunike.

"Dia lebih akut daripada gue" Sahut Fabiola.

"Gak bisa ngebayangin gue gimana nanti dia nikah sama lo, masa iya setiap mau tidur di kelonin dulu" Ucap Eunike tertawa puas.

"Maka nya jangan di bayangin, gue yang ngadepin nya aja ikutan pusing. Serasa di tempelin makhluk halus gue" Sahut Fabiola membuat Eunike tertawa.

"Seorang khalifah yang cool abis, bisa jadi bayi kalo sama lo. Hebat sih" Ucap Eunike.

Mereka ngobrol-ngobrol santai sambil berlari menikmati keindahan jalan raya di semarang. Mobil dan motor yang berlaluan.

Dari kejauhan, ada seseorang yang menatap Fabiola dari dalam mobil dengan raut emosi dan rasa benci dari tatapan nya.

"Gue pastiin lo kali ini gak selamat, karena kali ini,karena khalifah gak ada di samping lo" Ucap Callista sambil menatap ke arah Fabiola yang sedang berlari bersama Eunike.

"Ayo, kita mulai" Kata Radit.

"Ayo" Sahut Callista.

Radit menjalankan mobil nya mengiringi Fabiola dan Eunike dari belakang. Setelah mendapat perintah dari Callista, ia menaikan gas mobil tersebut dengan kecepatan tinggi.

"Cepat Tabrak dia" Ucap Callista.

Eunike merasa ada sesuatu yang janggal dari belakang, ia melihat ke belakang dan benar saja sebuah mobil berwarna hitam ingin menabrak sahabatnya.

"FABIOLA, AWAS" Ucap Eunike berteriak sambil menarik lengan Fabiola.

Kaki Fabiola terserempet sisi mobil milik radit, Eunike dan Fabiola terjatuh bersama. Mobil radit melaju setelah menyerempet Fabiola.

"Anjing, kenapa cuma kaki nya yang kena. Gue pengen dia mati" Ucap Callista dengan perasaan emosi dan kesal.

Fabiola berbangun ia memegang kaki nya yang terasa sakit. Eunike langsung melihat kaki Fabiola yang membiru.

"Aduh, sakit" Ucap Fabiola.

"Fab, kaki lo memar" Sahut Eunike.

"Sakit" Ucap Fabiola sambil memegang kaki kanan nya.

"Kita pulang, gue bopong" Sahut Eunike membantu Fabiola untuk berdiri dan membopong badan Fabiola.


Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang