Chapter 168

509 112 38
                                    

Pagi hari, Khalifah dan Fabiola di buat kewalahan karena Fiola demam tinggi membuat ia tak mau pisah dari mami nya. Khalifah dan Fabiola memutuskan untuk tidak masuk bekerja karena ingin merawat anak nya.

"Cakit, mami" Ucap Fiola dengan suara pelan sambil di gendong Fabiola.

"Ututu, sayang nya mami" Sahut Fabiola sambil mengusap lembut punggung sang anak.

"Nak, mamam dulu yuk. Papi beliin bubur ayam" Ucap Khalifah.

"Ndak, mau" Sahut Fiola.

"Lala, mau sehat gak? Nanti kalo lala sembuh, kita jalan-jalan ke kebun binatang" Ucap Khalifah sambil mengusap pipi Fiola yang basah karena ia menangis.

"Lala, katanya mau lihat badak sumbu ya" Ucap Fabiola yang mendapatkan anggukan dari sang anak.

"Nah, berarti anak papi harus mam dulu ya. Biar sehat, nanti bisa lihat badak sumbu" Sahut Khalifah.

"Mau di suapin papi atau mami?" Tanya Fabiola.

"Papi" Sahut Fiola.

"Sama papi, ya. Mami mau beberes dulu" Ucap Fabiola yang hendak mengalihkan Fiola ke gendongan Khalifah.

"Ndak, mau. Mami di sini aja nemenin lala" Sahut Fiola.

"Yaudah, mami disini aja nemenin lala" Ucap Fabiola sambil mengusap kepala sang anak.

Fabiola memeluk sang anak yang berada di pangkuan nya, Khalifah sembari menyuapkan bubur ayam hangat ke mulut kecil sang anak.

"Habis, mamam. Fiola harus minum obat, ya" Ucap Fabiola.

"Iya, mami" Sahut Fiola.

"Pinter banget anak mami" Ucap Fabiola sambil mencium kepala sang anak.

Setelah sarapan, Fabiola meminumkan obat penurun demam kepada sang anak. Setelah itu, ia menepuk-nepuk pelan pantat sang anak agar cepat tertidur.

Khalifah membantu Fabiola untuk membersihkan kamar, membersihkan kamar mandi dan mencuci baju Fiola.

Khalifah dan Fabiola tak bekerja untuk merawat sang anak yang sedang sakit, mereka juga melakukan pekerjaan rumah saat Fiola sudah tertidur.

"Sayang, kamu udah pel lantai nya belum?" Tanya Fabiola.

"Sudah, sayang. Udah beres semua nya, kamu kalo mau istirahat juga gak apa-apa" Sahut Khalifah.

"Aku mau mandi, kamu jagain Fiola dulu ya" Ucap Fabiola.

"Oke, sayang" Sahut Khalifah.

Fabiola meraih handuk lalu ia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badan, sedangkan Khalifah merebahkan badan nya di samping sang anak sembari di usap-usap nya pelan punggung Fiola.

"Cepat sembuh anak papi" Ucap Khalifah.

Setelah beberapa menit, Fabiola selesai mandi. Ia langsung menghampiri Khalifah dan Fiola yang terbaring di atas kasur, "Sayang, kamu makan dulu".

"Nanti aja, sayang. Aku masih capek" Sahut Khalifah.

"Yaudah, aku ambilin makan ke bawah biar kamu bisa makan disini. Kalo kamu sakit nanti pasti Fiola sedih karena papi nya sakit" Ucap Fabiola.

"Aku ikut kamu ke ruang makan, kita makan bareng-bareng" Sahut Khalifah.

"Yaudah, nanti aku panggil suster buat jagain Fiola" Ucap Fabiola.

"Ayo, deh" Sahut Khalifah sambil merangkul pinggang sang istri.

~~~
Di ruang makan, Khalifah dan Fabiola makan bersama. Bibi Ratna banyak sekali memasak berbagai menu walaupun setiap hari juga tetap masak banyak.

"Sayang" Ucap Khalifah.

"Apa" Sahut Fabiola.

"Kapan kita mau ke kaltim?" Tanya Khalifah.

"Tunggu Fiola sembuh dulu, ya. Aku juga pengen kok ke kaltim, aku kangen warga disana yang ramah dan sayang banget sama aku" Sahut Fabiola.

"Kamu sedih, ya?" Tanya Khalifah yang langsung beralih duduk di samping sang istri.

"Sedih karena kangen aja" Sahut Fabiola.

"Karena nikah sama aku, kamu jadi harus ikut pindah ke jatim" Ucap Khalifah.

"Bukan salah kamu, sayang. Ini udah jadi takdir nya aja, intinya dimana aku di tempatkan semoga rezeki nya selalu lancar" Sahut Fabiola.

"Aamiin" Ucap Khalifah sambil memeluk sang istri.

"Ayo, habisin makan nya. Kita harus jagain Fiola lagi, nanti dia nangis kalo bangun gak ngeliat kita" Sahut Fabiola.

"Kamu duluan aja, ya. Biar nanti aku yang cuci piring nya" Ucap Khalifah.

"Beneran, nih" Sahut Fabiola.

"Iya, sayangku. Hati-hati naik tangga nya jangan lari ya" Ucap Khalifah.

"Siap, suamiku" Sahut Fabiola.

***
Seharian penuh, Khalifah dan Fabiola terus berada di samping sang anak. Mereka merawat Fiola dengan penuh kasih sayang dan cinta, mereka selalu melakukan yang terbaik agar sang anak cepat sembuh.

"Lala, cepat sembuh ya. Mami sayang banget sama lala, kalo lala sakit nanti gak ada lagi yang hibur mami kalo lagi capek" Ucap Fabiola sambil mengusap pipi chubby Fiola.

Tiba-tiba Khalifah tak sengaja menyenggol gelas berisi air putih yang terletak di atas nakas samping nya membuat Fabiola langsung ngomel-ngomel.

"Ya allah, kamu nih bisa gak sehari aja jangan ngerusak barang" Ucap Fabiola.

"Maaf, sayang. Aku gak sengaja" Sahut Khalifah.

"Cepat bersihin, nanti kalo keinjek bakalan luka" Ucap Fabiola.

"Siap, sayang" Sahut Khalifah langsung berlari mengambil sapu dan pel.

Khalifah membersihkan pecahan cangkir yang berserakan, lalu ia pel air yang membasahi keramik kamar tersebut.

"Besok-besok jangan berulah lagi, udah banyak banget yang kamu pecahin" Ucap Fabiola.

"Maaf ya, sayang. Aku beneran gak sengaja" Sahut Khalifah.

"Iya, aku tau kamu pasti capek kan. Habis ini istirahat, ya" Ucap Fabiola.

"Aku gak capek, kok. Kamu istirahat aja" Sahut Khalifah.

"Kamu yang harusnya istirahat, sana letakin pel sama sapu nya terus kamu tidur" Ucap Fabiola.

"Nanti aja tidur, aku belum ngantuk" Sahut Khalifah.

"Yaudah, terserah kamu aja" Ucap Fabiola.

"Kamu istirahat, ya. Seharian penuh ini kamu sudah banyak melakukan pekerjaan rumah, terus ngerawat Fiola dan aku tau itu sangat melelahkan tapi kamu gak mau bilang sama aku kalo kamu capek" Sahut Khalifah.

"Aku gak apa-apa kok, lagian juga kita kan ngerjain nya Bareng-bareng" Ucap Fabiola.

"Iya, kamu istirahat aja" Sahut Khalifah.

"Iya, Khal" Ucap Fabiola.




Note

Cerita ini tinggal beberapa chap lagi ya

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang