Chapter 38

1.2K 156 51
                                    

Tiada hari tanpa latihan, para taruna dan taruni bersungguh-sungguh berlatih untuk menuju praspa. Mereka sangat bersemangat melakukan latihan hari ini di bawah terik matahari pagi.

Setelah melakukan latihan, mereka diberikan waktu istirahat sebentar sebelum melakukan latihan berikutnya.

Fabiola dan Eunike duduk di kursi tepi lapangan. Mereka meminum air mineral untuk menyegarkan tenggorokan. Tiba-tiba Steven menghampiri mereka yang sedang duduk beristirahat.

"Fab, yun ada liat Ayudi gak?" Tanya Steven.

"Tadi katanya mau ke toilet mau ganti roti Jepang" Sahut Eunike membuat Fabiola tertawa.

"Hah? Apa tuh?" Tanya Steven.

"Ayudi lagi ganti pembalut, kalo mau nunggu duduk aja disini dulu palingan balik ke sini nanti" Sahut Fabiola.

"Oh, yaudah gue tunggu disini aja" Ucap Steven.

"Kenapa harus roti Jepang sih" Kata Fabiola berbisik di telinga Eunike.

"Biar dia bingung, masa iya harus gue sebut roti Inggris" Sahut Eunike pelan.

"Serah lo aja" Ucap Fabiola.

"Fab, tumben Khal gak kesini?" Tanya Steven.

"Gak tau, lo gak sama dia?" Sahut Fabiola.

"Cari janda dia, Fab" Ucap Eunike.

"Nyerocos mulu mulut lo" Sahut Fabiola.

"Gue tadi barengan, tapi gak tau kemana itu anak" Ucap Steven.

"Oh, mungkin ke toilet" Sahut Fabiola.

Ayudi dan Nabila berjalan menghampiri mereka yang sedang duduk santai di kursi tepi lapangan.

"Nah, itu Ayudi" Ucap Fabiola.

"Kenapa, Fab?" Tanya Ayudi.

"Tuh, Steven nyariin lo" Sahut Fabiola sambil menunjuk ke arah Steven.

"Kenapa, ven?" Tanya Ayudi duduk di samping Steven.

"Nih" Sahut Steven memberikan sebuah Paperbag berwarna baby blue.

"Apa, nih?" Tanya Ayudi meraih Paperbag di tangan Steven.

"Buka aja, dulu" Sahut Steven.

Ayudi membuka Paperbag tersebut, didalam Paperbag tersebut ada satu bunga mawar merah dan satu kotak berbentuk segi empat. Didalam kotak tersebut tertera sebuah surat.

Dear Nyimas Ayudi Farasya Putri

Kata orang, cinta itu datang secara tiba-tiba tanpa kita sadari. Cinta dengan seseorang bukan karena dia memiliki paras yang cantik, namun karena hati nya yang selalu baik. Aku menyadari, selama kita bersama di Akademi Kepolisian semakin hari aku selalu ingin menunjukkan rasa cinta aku untuk kamu. Kamu yang selalu ingin aku lihat terus senyuman nya setiap hari, mata indah kamu yang selalu ingin aku tatap, tangan kamu yang selalu ingin aku genggam. Untuk pertama kali nya aku mencintai wanita, tapi wanita kali ini benar-benar istimewa dan sangat berpengaruh untuk kehidupan aku.

Ayudi, Ayo jalin hubungan bareng aku. Kita lewatin semua ini bareng-bareng sampai aku bisa membawa kamu kehadapan orang tua aku. Kita setara, aku perwira dan begitupun kamu.

Ayudi melipat kembali kertas tersebut, ia tersenyum menatap Steven membuat teman-teman nya yang lain bingung.

"Gimana?" Tanya Steven.

"Kamu, serius?" Sahut Ayudi.

"Aku serius, Ayudi" Ucap Steven.

"Iya, aku mau" Sahut Ayudi.

"Serius?" Tanya Steven sambil menggenggam kedua tangan Ayudi.

"Iya, serius. Emang muka aku terlihat seperti orang bercanda?" Sahut Ayudi.

"Akhir nya, cinta gue di Terima" Ucap Steven.

Steven tersenyum menatap Ayudi. Eunike, Nabila, dan Fabiola bingung melihat dua orang yang sedang bertatapan sambil tersenyum.

"Ay, kenapa lo?" Tanya Nabila.

"NAB, CINTA GUE DI TERIMA NAB SAMA TEMEN LO" Ucap Steven berteriak membuat Nabila, Fabiola, Eunike terkejut.

"Hah? Pacaran? Ya Tuhan" Sahut Eunike.

"Serius, Ay?" Tanya Fabiola menghampiri Ayudi.

"Iya, Fab" Sahut Ayudi.

"Akhir nya, kita semua sudah punya pasangan. Jadi nanti kalo pergi kondangan nya fab sama khal kita semua ada gandengan ya kagak punya pasangan gandeng tiang listrik aja" Ucap Nabila.

"Inget, yuyun belum balikan" Sahut Ayudi melirik ke arah Eunike.

"Mentang-mentang udah punya pasangan jadi kek gitu lo pada sama gue" Sahut Eunike.

"Sayang, aku tinggal kesana ya mau nyamperin Khalifah sama yang lain" Ucap Steven.

"Oke" Sahut Ayudi.

"Enak banget, sayang sayangan lo pada" Ucap Eunike memanyunkan bibir nya.

"Makanya, balikan sana sama mingyu" Sahut Nabila.

"Gak ada yang lain ya selain mingyu" Ucap Eunike.

"Sama sule mau gak lo?" Tanya Fabiola.

"Fab, yang bener aja" Sahut Eunike membuat Ayudi dan Nabila tertawa.

"Lagian, di kasih yang bening plus orang terpandang malah mau yang lain. Gue colok juge mata lo yun" Ucap Fabiola.

"Ya, jangan dong bebi ku" Sahut Eunike sambil memeluk badan Fabiola.

"Makanya, lo harus bersyukur. Mending balikan, di omongin baik-baik" Ucap Fabiola.

"Nanti, gue ngomong sama Efraim" Sahut Eunike.

"Kapan? Nunggu bulu ketek lo panjang?" Tanya Nabila.

"Ya, gak lah" Sahut Eunike.

"Udah, udah nanti lagi. Tuh liat komandan udah mau niup pluit keramat nya" Ucap Ayudi.

"Yuk, kesana" Sahut Fabiola menggandeng tangan Eunike.

Mereka kembali melakukan latihan fisik, yang akan membuktikan bahwa mereka siap menjadi seorang perwira yang harus menjalankan tugas negara.


Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang