Chapter 39

988 148 106
                                    

{ Kamar Para Taruna }

Khalifah meraih ponsel nya di atas nakas samping kasur. Ia berjalan ke depan jendela kaca besar yang menghadap ke jalanan di jakarta.

Khalifah yang sedang menikmati keindahan malam di Jalanan kota jakarta yang penuh dengan lampu-lampu jalan.

Tiba-tiba ponsel nya berdering, ia menatap layar ponsel di sana tertera bahwa sang mama menelpon nya.

*Berdering*

( Call On Mama )

Assalamu'alaikum

Waalaikumsalam
Ada apa ma?

Khal, besok mama mau ke lampung

Ada apa, ma?

Mau berunding
Gimana uang jujur?

Sudah, khal masukin di rekening

Berapa, nak?

Lupa, banyak soal nya
Kenapa, ma?
Mau di ambil?

Besok mau di rundingkan soal uang jujur dan lain lain

Aku sama fabiola, perlu ikut?

Gak, usah
Ini hanya mama dan papa

Terus gimana uang jujur nya?

Mama, mau tanya
Kamu mau kasih berapa?

Aku sudah tanya sama Fabiola
22M uang jujur

Serius? Gak mau lebih?

Sesuai umur aku sama Fabiola

Oke, nanti mama dan papa rundingkan lagi

Iya, tapi kalo orang tua fabiola mau lebih dari itu iya gak apa-apa, aku sanggup ngasih uang jujur berapa pun

Anak mama paling best ini

Berapa pun yang mereka minta, aku sanggup ma
Karena, wanita seperti Fabiola sangat istimewa dia tidak pantas mendapat uang jujur yang rendah

Iya,nak
Mama yakin sama kamu dan mama bangga sama kamu

Gimana, soal undangan yang khal sama fabiola omongin waktu itu

Undangan VIP sudah di serahkan kepada tamu undangan VIP nya langsung

Siap, Terima kasih banyak mama atas bantuan nya

Sama-sama, nak
Kamu sama Fabiola tenang aja ya
Kalian fokus latihan menuju praspa aja

Iya, mama
Aku tutup dulu ya

Iya, sayang

Assalamu'alaikum

Waalaikumsalam

( Call Of )

Khalifah meletakkan ponsel nya kembali ke atas sofa. Ia duduk di sofa panjang depan jendela, Khalifah tersenyum menatap sang bulan yang menyatu dengan langit malam.

*Disarankan saja*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Disarankan saja*

"Bulan, wanita itu sebentar lagi akan menjadi istri ku. Aku berdoa, semoga tidak ada penghalang saat hari pernikahan kami nanti. Aku selalu berdoa, tolong berkahi pernikahan kami dan keluarga kecil kami nanti. Aku akan berjanji untuk menjaga, mencintai,dan menyayangi nya sampai hingga akhir hayat ku" Gumam Khalifah.

Khalifah meraih ponsel nya, ia menatap lockscreen ponsel nya yang tertera foto Fabiola. Ia tersenyum menatap foto Fabiola.

"Tuhan, dia memang terlihat sederhana namun dia sangat istimewa bagi ku. Dia, yang selalu ingin ku ajak untuk bahagia. Dia, yang tidak pernah memperlihatkan kesedihan nya tapi saat ia mulai memeluk tubuhku air mata nya mengalir deras di pelukan ku. Dia dan kesederhanaan nya yang selalu aku sukai, di pertemukan dengan wanita seperti nya adalah hal yang paling berharga untuk ku. Tuhan, tolong jaga dan lindungi selalu dimana pun wanita ku berada" Sambung Khalifah yang tak terasa air mata nya menetes.

"Apapun cobaan yang akan engkau datangkan untuk kami berdua nanti. Tuhan, tolong jangan pisahkan kami, kami akan berusaha sekuat mungkin untuk melewati badai pernikahan nanti. Jika, engkau mengizinkan aku hanya ingin wanita ini yang merawat ku sampai hingga hari tua nanti" Gumam Khalifah.

"Sayang, apapun itu aku siap melewati semua nya asalkan sama kamu" Sambung Khalifah.



Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang