Chapter 9

1.3K 142 70
                                    

Sesampainya di Akademi Kepolisian, Fabiola berpamitan terlebih dahulu sebelum keluar dari mobil.

"Tante, Terima kasih banyak ya. Fabiola pamit dulu tante hati-hati di jalan" Ucap Fabiola sambil mencium tangan Mama Khalifah.

"Seharusnya tante yang berterima kasih sama kamu sayang, kamu jaga kesehatan ya. Titip salam buat itu anak lanang" Sahut Mama Khalifah sambil mencium kedua pipi Fabiola.

"Iya, pasti nanti aku sampaikan ke Khalifah. Aku turun dulu ya" Ucap Fabiola.

Fabiola turun dari mobil tersebut, ia melambaikan tangan ke arah Mama Khalifah sebelum ia masuk ke dalam gerbang Akademi Kepolisian.

Fabiola berjalan dengan santai memasuki kawasan Akademi Kepolisian. Khalifah berlari menghampiri Fabiola sambil tersenyum.

"Hai, ola ku" Ucap Khalifah sambil tersenyum.

"Hai, kamu kenapa kok tiba-tiba lari" Sahut Fabiola.

"Nyamperin kamu" Ucap Khalifah.

"Oh, tadi Mama titip salam buat kamu" Sahut Fabiola.

"Siap, beli dior nih" Ucap Khalifah melihat ke paperbag dior yang di tenteng oleh Fabiola.

"Bukan aku yang beli tapi Mama kamu yang beliin, sepersen aja aku gak ada keluar uang. Gak ada guna nya banget aku bawa dompet" Sahut Fabiola.

"Mama memang seperti itu orang nya, dia penyayang banget. Apalagi dia gak punya anak cewek, makanya kamu di sayang banget sampai tahta ku sebagai anak kandung tergeser" Ucap Khalifah.

"Gak ada yang geser tahta kamu, kalo kamu mau marah sana marah nya ke mama kamu kenapa lebih sayang sama aku di banding anak nya sendiri" Sahut Fabiola sambil memanyunkan bibirnya.

"Gemes, pengen cium" Ucap Khalifah yang langsung di pukul Fabiola di lengan.

"Mulut nya gak bisa di sensor, udah ayo masuk" Sahut Fabiola.

"Masuk ke hati kamu?" Tanya Khalifah.

"Masuk ke lobang botol, bawel banget" Sahut Fabiola.

"Bercanda, cinta ku" Ucap Khalifah.

"Aku lupa nutupin cincin pake hansaplast" Kata Fabiola.

"Kamu bawa gak?" Tanya Khalifah.

"Gak bawa, takut ketemu komandan di sana" Sahut Khalifah.

"Lepas aja gak apa-apa" Ucap Khalifah.

"Gak mau" Sahut Fabiola.

"Yaudah, nanti kamu kebelakangin aja tangan nya" Ucap Khalifah sambil mengusap kepala Fabiola.

"Iya" Sahut Fabiola.

Khalifah dan Fabiola berjalan berdampingan menuju halaman Akademi Kepolisian. Di sekeliling mereka ada pepohonan hijau dan rumput segar nan rapi.

"Sayang, lihat tuh" Ucap Khalifah menunjuk ke arah samping Fabiola.

"Ada apa sih?" Sahut Fabiola.

"Apa itu" Ucap Khalifah yang masih menunjuk ke arah samping Fabiola.

"Apasih, khal" Sahut Fabiola.

"Itu loh, ada rumput" Ucap Khalifah sambil tertawa.

"Gak jelas" Sahut Fabiola yang berjalan meninggalkan Khalifah.

"Sayang, tungguin aku" Ucap Khalifah berjalan cepat mengikuti langkah Fabiola.

"Lagian kamu lelet kaya cewek" Sahut Fabiola.

"Kalo aku mode megang stik mayoret, lelet gak?" Tanya Khalifah.

"Lelet sih gak, tapi bikin anak orang tantrum liat kamu mainin stik mayoret nya" Sahut Fabiola.

"Kamu cemburu ya, ola" Ucap Khalifah.

"Mana ada, kamu tuh si tukang cemburu plus tukang ngambekan" Sahut Fabiola membuat Khalifah menatap kesal.

"Ngatain cowok sendiri" Ucap Khalifah.

"Daripada ngatain cowok orang nanti di kata suka" Sahut Fabiola.

"Bener juga sih, udah jangan bahas cowok orang" Ucap Khalifah.

"Siapa juga yang mau bahas cowok orang, kurang kerjaan" Sahut Fabiola.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang