Chapter 149

519 113 19
                                    

Equal Love

Seperti biasa, hari ini Khalifah dan Fabiola bekerja. Sebelum berangkat mereka sarapan terlebih dahulu, Fabiola selesai sarapan lebih dulu sehingga ia bisa mengajak sang buah hati bermain sebelum ia berangkat kerja.

"Fiola, nanti jangan bikin suster nya kesusahan ya. Jadi anak pinter ya, sayang" Ucap Fabiola.

"Anak, cantik nya papi" Ucap Khalifah mencium pipi chubby Fiola.

"Kamu, udah selesai sarapan nya?" Tanya Fabiola.

"Sudah, sayang" Sahut Khalifah.

"Yaudah, ayo kita berangkat. Nanti telat" Ucap Fabiola.

"Ayo" Sahut Khalifah yang membawakan tas kerja milik Fabiola dan milik nya.

"Ayo, kita kedepan" Ucap Fabiola sambil menggendong sang buah hati.

Mereka berjalan menuju pintu rumah diiringi oleh suster Sarah di belakang. Fabiola mencium kedua pipi sang buah hati sebelum ia memberikan Fiola ke gendongan suster Sarah.

"Anak cantik harus pinter, ya. Jangan rewel ya, sayang" Ucap Fabiola sambil mencium pipi Fiola.

"Papi, berangkat ya sayang. Anak cantik pinter-pinter, ya" Ucap Khalifah sambil mencium kedua pipi Fiola.

"Dadah, cantik" Ucap Khalifah dan Fabiola sambil melambaikan tangan ke arah sang buah hati.

Khalifah dan Fabiola berjalan mendekati mobil yang akan mereka naiki. Khalifah membukakan pintu mobil untuk sang istri, saat pintu mobil terbuka sebuah bucket bunga berwarna pink dan sebuah paperbag juga berwarna pink membuat Fabiola terkejut saat melihat hadiah tersebut.

"Punya, siapa sayang?" Tanya Fabiola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Punya, siapa sayang?" Tanya Fabiola.

"Punya kamu" Sahut Khalifah.

"Hah? Aku gak ada beli" Ucap Fabiola.

"Dari aku buat kamu" Sahut Khalifah.

"Khalifah, ya allah. Dari jaman masih jadi taruna sampai sekarang udah punya anak satu kamu hobi banget beliin aku bunga" Ucap Fabiola yang langsung memeluk sang suami.

"Bunga nya indah kaya kamu, sayang" Sahut Khalifah sambil memeluk sang istri.

"Terima kasih, ya" Ucap Fabiola.

"Sama-sama, honey" Sahut Khalifah sambil tersenyum.

"Yaudah, ayo berangkat" Ucap Fabiola langsung masuk ke dalam mobil.

"Oke, kita berangkat" Sahut Khalifah.

Khalifah berjalan mengitari kap mobil lalu ia duduk di tempat pengemudi. Khalifah melajukan mobil nya keluar dari pekarangan rumah.

Sepanjang perjalanan menuju ke polda, Fabiola tak henti-henti nya tersenyum saat menatap bunga pemberian dari sang suami.

"Sayang, Terima kasih" Ucap Fabiola.

"Buat apa, sayang?" Tanya Khalifah.

"Buat semua yang kamu kasih ke aku, bukan hanya berbentuk sebuah barang tapi juga termasuk uang yang udah lebih puluhan juta kamu kasih buat aku. Bahkan, sebelum kita menikah aja kamu udah banyak keluar uang buat aku" Sahut Fabiola.

"Sayang, aku gak pelit soal uang. Seberapa pun kamu butuh akan aku kasih, aku kerja buat kamu dan Fiola. Aku tulang punggung keluarga, aku kepala keluarga dan aku harus bisa penuhin apapun kebutuhan anak dan istri ku" Ucap Khalifah sambil menggenggam tangan sang istri.

"Terima kasih, ya. Kamu suami paling luar biasa" Sahut Fabiola sambil tersenyum.

"Kamu juga istri luar biasa, sayang" Ucap Khalifah sambil tersenyum menatap sang istri.

"Definisi basic cinta paling indah itu seperti apa, sayang?" Tanya Fabiola.

"Basic cinta paling indah adalah jatuh cinta kepada orang yang paham kalo dia sedang kita cintai, karena kalo nikah terus bucin sendiri gak enak apalagi kalo selalu di private seolah kita gak ada di samping dia. Makanya kata orang, carilah cinta yang setara agar manja mu di balas manja bukan di suruh dewasa, sedewasa apapun kita pasti pengen di manja, di sayang, di cintai, di peluk dan sekuat apapun kita pasti bakalan nangis juga kan" Sahut Khalifah membuat Fabiola menatap wajah sang suami dengan tatapan penuh arti.

"Semisalnya, aku punya masalalu yang sangat buruk apakah kamu akan tetap memilih aku atau mencari perempuan lain untuk kamu nikahi?" Tanya Fabiola.

"Kata pak habibi, masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu anda adalah milik anda, namun masa depan adalah milik kita berdua. Sebagai suami harus bisa menutupi aib istri dan begitupun sebaliknya" Sahut Khalifah sambil mengusap kepala sang istri.

"Aku tidak bisa menjanjikan banyak hal. Tapi yang jelas, aku akan menjadi istri yang terbaik untuk kamu" Ucap Fabiola sambil tersenyum.

"Kamu jangan pernah takut kehilangan aku, karena kita adalah satu. Kita adalah dua raga dalam satu jiwa, jadi sejauh apapun kamu pergi jiwa ku akan tetap berada di kamu" Sahut Khalifah.

"Dulu, aku kira kita hanya sebatas sahabat seperti orang pada umumnya. Namun, aku salah ternyata kita bukan hanya sebatas sahabat tetapi sepasang suami dan istri. Akpol yang mempertemukan kita, setiap rangkai kata dan cinta kita akan selalu abadi dalam bentuk apapun" Ucap Fabiola.

"Cara Tuhan mempertemukan kita sangat indah sekali" Sahut Khalifah.

"Seindah, Fiola" Ucap Fabiola.

"Kamu dan Fiola sama-sama memiliki keindahan, sayang" Sahut Khalifah.

"Iya deh, fokus nyetir aja. Nanti nabrak kan gak lucu" Ucap Fabiola.

"Iya, istriku cantikku sayangku" Sahut Khalifah sambil tersenyum.

"Semua nya aja kamu sebutin" Ucap Fabiola.

"Ya, harus dong" Sahut Khalifah.

"Udah, fokus aja kamu tuh" Ucap Fabiola.

"Siap, bu pol" Sahut Khalifah.

"Oke, pak pol" Ucap Fabiola sambil tertawa pelan.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang