Chapter 161

496 105 23
                                    

Hari ini, Fabiola berangkat lebih dulu tanpa menunggu Khalifah. Namun, seperti biasa Fabiola sudah menyiapkan seragam, sepatu bahkan sarapan untuk Khalifah.

Khalifah mengerjapkan matanya, tangan nya meraba tempat di sebelahnya yang kosong. "Sayang" Ucap Khalifah dengan suara serak.

Namun, tak mendapat jawaban dari sang istri. Ia langsung bangun dan meregangkan otot-otot nya sebelum beranjak ke kamar mandi.

"Mungkin, dia di ruang makan" Gumam Khalifah yang beranjak ke kamar mandi.

~~~
Setelah selesai mandi, Khalifah langsung memakai seragam nya dan bersiap-siap untuk turun ke bawah sarapan pagi.

Khalifah berjalan keluar kamar, lalu ia mengunci kamar nya dan langsung berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, Khalifah tak melihat keberadaan sang istri. Ia bertanya kepada bibi Ratna, "Bi, Fabiola sudah sarapan?".

"Nyonya, sudah sarapan" Sahut bibi Ratna.

"Terus sekarang mana?" Tanya Khalifah.

"Nyonya, sudah berangkat lebih dulu" Sahut bibi Ratna.

"Yasudah" Ucap Khalifah.

Khalifah sarapan nasi goreng yang sudah di siapkan oleh Fabiola, tablet vitamin serta susu hangat yang di siapkan sang istri.

Walaupun ia mengetahui perselingkuhan suami nya, tetapi Fabiola tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, ia tetap bersifat baik dengan suami nya.

Setelah selesai sarapan, Khalifah bergegas berangkat ke polda untuk menemui sang istri karena ia ingin memberitahukan sesuatu.

*** ***
Di polda, Khalifah memarkirkan mobil nya. Lalu, ia langsung bergegas masuk ke polda untuk segera menemui sang istri.

Fauzi, Andi dan Ria melihat ke arah Khalifah yang langsung masuk ke dalam ruangan sang istri. "Itu, Khalifah kenapa dah?".

"Biasa ri, huru hara rumah tangga" Sahut Andi.

"Mereka ada masalah?" Tanya Ria.

"Khalifah selingkuh" Sahut Andi.

"HAH?" Ucap Ria berteriak membuat Andi langsung menepuk pundak Ria.

"Woy, jangan teriak. Nanti yang lain denger" Sahut Andi.

"Tau nih, Ria" Ucap Fauzi.

"Udah-udah, lanjut kerja kita gak usah ikut campur sama rumah tangga mereka nanti kalo kita ikut campur mereka jadi makin rumit" Sahut Andi.

"Yaudah, gue mau ke lapangan dulu" Ucap Fauzi.

"Panggil yang lain, kita laksanakan apel pagi" Sahut Ria.

"Oke" Ucap Andi.

{ Disisi Lain }

Khalifah duduk di kursi menghadap Fabiola, ia menatap penuh arti kepada sang istri.

"Kenapa?" Tanya Fabiola.

"Kamu kenapa berangkat duluan" Sahut Khalifah.

"Ya, takutnya nanti kamu tinggalin aku lagi. Jadinya mending aku berangkat sendiri daripada harus nunggu ada yang jemput" Ucap Fabiola.

"Sayang, aku kemarin itu ketemuan sama temen. Aku lupa minta pak Lukman untuk jemput kamu" Sahut Khalifah.

"Oh, teman ya? Cantik gak temen nya?" Tanya Fabiola sambil menatap tajam mata Khalifah.

"Apasih, sayang" Sahut Khalifah.

"Apa? Kamu kira aku gak tau tadi malam kamu ketemu sama siapa" Ucap Fabiola.

"Kamu ngikutin aku?" Tanya Khalifah.

"Aku lacak keberadaan kamu, jadi kemanapun kamu pergi aku bisa tahu dimana kamu berada" Sahut Fabiola yang langsung berjalan keluar dari ruangan tersebut.

"Berarti, tadi malam Fabiola tahu kalo gue ketemuan sama alika" Kata Khalifah dalam hatinya.

Khalifah langsung berjalan keluar dari ruangan Fabiola. Mereka semua melaksanakan apel pagi bersama seperti biasanya.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang