Chapter 10

1.4K 142 114
                                    

{ Asrama Para Taruni }

Fabiola masuk ke dalam kamar nya. Nabila, ayudi, Eunike sedang fokus menonton film horor sampai tidak menyadari bahwa Fabiola datang. Fabiola mengintip di sela-sela mereka.

"Nonton horor ternyata pantes gue datang kagak ngomel, jahilin seru nih" Kata Fabiola dalam hatinya.

Fabiola berjalan mendekati mereka yang masih fokus nonton, ia berdiri di belakang mereka. Fabiola berbisik di sela-sela mereka.

"Hai, cantik. Lagi nontonin aku ya" Ucap Fabiola berbisik.

Mereka bertiga langsung berteriak dan langsung melempar ponsel milik eunike. Membuat Fabiola tertawa puas setelah menjahilin teman-teman.

"YA ALLAH, AMPUNILAH DOSA KU YA ALLAH, ADA SETAN YA ALLAH" Ucap Nabila Berteriak kencang membuat Fabiola semakin tertawa.

"Lo kenapa malah berdoa" Sahut Fabiola sambil menepuk pundak Nabila.

"Fab, lo ngagetin aja tau gak" Ucap Eunike.

"Lagian lo pada fokus bener nonton nya, sampai temen sendiri datang gak tau" Sahut Fabiola.

"Hampir aja jantung gue pindah ke Jerman, Fab" Ucap Nabila.

"Jauh banget pindah nya" Sahut Fabiola sambil tertawa pelan.

"Lo kalo masuk ketok dulu kek" Ucap Ayudi.

"Walaupun gue ketok tetep muka lo pada fokus ke handphone" Sahut Fabiola yang langsung duduk di kursi belajar nya.

"Wow, belanja dior nih" Ucap Nabila sambil menyenggol Fabiola.

"Apaan, di beliin ini" Sahut Fabiola.

"Pasti di beliin tante maya" Ucap Ayudi.

"Tau aja lo" Sahut Fabiola.

"Beli apaan tuh, neng" Ucap Eunike.

"Lihat aja nih sendiri" Sahut Fabiola menggeser Paperbag nya.

"Wihh, beli Lips cream sama Lips gloss. Seorang Fabiola Umaida beli barang keramat para wanita" Ucap Nabila.

"Lo sendiri nih yang milih, Fab?" Tanya Eunike.

"Lips gloss nya gue kalo Lips cream nya di pilihin tante maya" Sahut Fabiola.

"Fab, enak bener hidup lo. Punya calon mertua royal mana pengusaha lagi, nanti anak lo sama gue ya jodohin" Ucap Nabila.

"Ogah, yang ada anak gue keikut gila gara-gara kelakuan lo" Sahut Fabiola membuat Ayudi dan Eunike tertawa.

"Bener kata lo, Fab. Mending si Nabila sama Gomgom aja" Ucap Ayudi.

"Ogah" Sahut Nabila.

"Awas nanti kejilat ludah sendiri, Tiba-tiba lo nyebar undangan mau nikah sama Gomgom" Ucap Fabiola.

"Biarin aja, Fab" Kata Eunike.

"Kalo gue nikah sama dia, yang ada anak gue ikutan gila. Si Fabiola keluarga berwibawa plus kaya raya lah gue keluarga gila plus stress" Sahut Nabila membuat teman-teman nya tertawa.

"Heh, gigi kuda. Gitu-gitu dia Adhi Makayasa plus papa nya polri, kalo lo nikah sama dia anak lo produk unggul" Ucap Ayudi sambil menggeplak kepala Nabila.

"Iya juga ya" Sahut Nabila.

"Gila gue lihat ini orang" Ucap Fabiola.

"Eh, anak lo juga nanti produk unggul. Papa nya polisi terus kakek nenek nya pengusaha terkenal, menyala calon ponakan ku" Sahut Nabila sambil mengusap perut Fabiola.

"Lepasin gak, kurang kerjaan banget lo elus-elus perut gue" Ucap Fabiola sambil memukul tangan Nabila.

"Siapa tau cepat punya anak lo pas di pegang sama tangan ajaib gue ini" Sahut Nabila.

"Nyerocos aja mulut lo" Ucap Fabiola.

"Ikut nonton yuk, Fab" Sahut Nabila.

"Nonton apaan?" Tanya Fabiola.

"Horor lanjut nyambung yang tadi, kita harus takut bersama-sama" Sahut Nabila.

"Takut malah ngajak-ngajak" Ucap Fabiola.

"Ayo lah, Fab" Sahut Nabila.

"Iya, ayo gue ikut" Ucap Fabiola.

Mereka berempat menyambung film horor yang sempat terjeda. Duduk di pojokan di dekat pintu kamar mandi.

"Kagak ada cemilan nya nih?" Tanya Fabiola.

"Udah kaya di bioskop aja lo" Sahut Eunike.

"Kagak usah elah" Ucap Nabila.

Mereka berempat fokus menonton film horor tersebut.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang