Chapter 139

594 120 25
                                    

Malam hari, di ruang makan hanya terdengar suara ketukan dari sendok dan piring. Di antara mereka tidak ada yang berbicara, bahkan hanya sekedar menatap saja.

"Yun, lo besok beneran mau pulang?" Tanya Fabiola sebagai pemecah keheningan.

"Iya, dong. Kan harinya udah deket" Sahut Eunike.

"Efraim dimana, yun?" Tanya Khalifah.

"Dia masih di lampung belum pulang ke sulsel" Sahut Eunike.

"Kapan pulang? " Tanya Fabiola.

"Katanya sih hari minggu" Sahut Eunike.

"Oh, berarti dia udah siap semua itu. Makanya santai banget" Ucap Fabiola.

"Lebih santai Efraim apa santai kita?" Tanya Khalifah.

"Kalo kita bukan santai waktu itu, tapi sangat mengejutkan terus gercep banget. Malam itu wisuda, paginya tunangan apa gak makin menyala" Sahut Fabiola membuat Eunike tertawa.

"Ya, kan yang penting aku tepatin janji mau serius sama kamu. Aku bukan lelaki yang cuma omong doang" Ucap Khalifah.

"Perkumpulan hallo dek spek setia sama gak janji manis doang, iya gak Khal" Ucap Eunike.

"Yoi" Sahut Khalifah.

"Tumben akur, biasanya ribut mulu kalo ketemu" Ucap Fabiola.

"Karna omongan yuyun itu benar" Sahut Khalifah.

"Cailah, sa ae kalian berdua" Ucap Fabiola yang beranjak dari kursi.

"Mau kemana, sayang?" Tanya Khalifah.

"Mau letakin piring kotor" Sahut Fabiola.

"Kirain mau bikin apa" Ucap Khalifah.

"Emang kamu mau dibikinin apa?" Tanya Fabiola.

"Gak usah, sayang" Sahut Khalifah.

"Mau apa sih?" Tanya Fabiola.

"Nanti aja di kamar, disini ngomong kedengeran yuyun" Sahut Khalifah sambil melirik ke arah Eunike.

"Yaelah, iya nih gue pergi" Ucap Eunike yang langsung beranjak dari kursi meninggalkan mereka berdua.

"Mau apa sih, kamu?" Tanya Fabiola.

"Mau dipijitin, capek banget" Sahut Khalifah.

"Cailah, ngomong mau di pijitin aja ribet nya kaya mau minta gedung" Ucap Fabiola.

"Ayo, sayang" Sahut Khalifah merengek di samping Fabiola.

"Iya, iya sana tunggu di kamar. Tapi kamu jemput Fiola dulu di kamar nya" Ucap Fabiola.

"Oke, aku ke atas duluan ya" Sahut Khalifah sambil mencium pipi sang istri.

"Iya, sayangku" Ucap Fabiola.

****
Setelah memijit badan sang suami, Fabiola merebahkan badan nya di samping baby Fiola yang sudah tertidur pulas.

"Gak bisa banget mami tuh gak megang pipi nya Fiola, soalnya terlalu gemes" Ucap Fabiola sambil mengusap pipi chubby Fiola.

"Gimana gak bulat pipi nya, orang minum susu terus tiap hari" Sahut Khalifah sambil menciumi pipi Fiola membuat ia merengek.

Fabiola yang melihat saat Fiola merengek karena ulah Khalifah pun ia langsung memukul sang suami, "kamu nih".

"Maaf, sayang" Sahut Khalifah.

"Udah jangan cium-cium dulu, nanti Fiola bangun" Ucap Fabiola sambil menepuk pelan paha Fiola.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang