Chapter 102

1K 131 39
                                    

Setelah beberapa bulan kemudian. Pukul 18.00, mereka dalam perjalanan pulang menuju rumah. Khalifah merasa ada yang aneh dengan Fabiola yang hanya diam tidak seperti biasa nya.

"Sayang" Ucap Khalifah.

"Hah, kenapa" Sahut Fabiola.

"Kamu, kenapa? Kok diem aja" Tanya Khalifah.

"Kepala aku pusing" Sahut Fabiola.

"Minum obat, sayang" Ucap Khalifah sambil memberikan obat yang ada di dalam tas nya.

"Sini, aku aja yang ngambil kamu fokus nyetir aja" Sahut Fabiola yang langsung meraih tas milik Khalifah.

"Air nya ada gak, sayang?" Tanya Khalifah.

"Ada, kok" Sahut Fabiola yang langsung meminum obat.

"Hidung kamu merah tuh, kamu alergi ya" Ucap Khalifah sambil menatap sang istri.

"Gatel, tau sayang" Sahut Fabiola sambil mengusap kasar hidung nya.

"Badan kamu panas banget" Ucap Khalifah yang meletakkan punggung tangan nya di jidat sang istri.

"Sayang, kepala aku tambah pusing" Sahut Fabiola yang membuat Khalifah tambah panik.

"Sabar ya, aku udah ngebut ini" Ucap Khalifah yang semakin menaikan angka kecepatan mobil nya.

*** *** ***
Setelah beberapa menit, mobil milik Khalifah memasuki halaman rumah dan langsung ia parkirkan di dalam garasi. Khalifah turun dari mobil, ia menggendong Fabiola keluar dari mobil.

"Ya allah, Nyonya kenapa Tuan?" Tanya Bibi Ratna yang habis membuang sampah.

"Badan nya panas, Bi. Tolong siapin kompresan sama teh hangat langsung antar ke kamar saya" Ucap Khalifah yang berjalan cepat masuk ke dalam rumah.

"Siap, Tuan" Sahut Bibi Ratna sambil berjalan mengikuti Khalifah.

~~~
Di kamar, Khalifah merebahkan badan sang istri di atas kasur. Khalifah membantu untuk menggantikan baju istri nya dengan piyama tidur, "Permisi, Tuan".

"Masuk, Bi" Sahut Khalifah.

Bibi Ratna berjalan menghampiri mereka sembari membawa sebuah nampan yang berisi air kompresan dan secangkir teh hangat.

"Ini, Tuan" Ucap Bibi Ratna.

"Terima kasih, Bi" Sahut Khalifah.

"Sama-sama, Kalo gitu Bibi permisi dulu" Ucap Bibi Ratna.

"Iya, bi" Sahut Khalifah.

Setelah Bibi Ratna pergi, Khalifah duduk di pinggir kasur sembari meletakkan handuk kecil di atas jidat sang istri.

"Perut aku mual banget rasanya" Ucap Fabiola dengan nada pelan dan lesu.

"Mau, muntah?" Tanya Khalifah.

"Gak" Sahut Fabiola.

"Yaudah, tidur ya sayang" Ucap Khalifah sambil mengusap pipi sang istri.

Setelah, Fabiola tertidur nyenyak. Khalifah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya, setelah selesai mandi ia duduk di kursi samping kasur.

*Berdering*

Khalifah menghubungi sang mama, ia memberitahukan bahwa Fabiola sedang sakit.

( Call On Mama )

Assalamu'alaikum

Waalaikumsalam, kenapa?

Ma, ini Fabiola sakit

Ya allah, sakit apa khal?
Sudah minum obat belum?

Badan nya panas terus mual juga katanya
Sudah minum obat kok, itu jidat nya juga di kompres

Mama, besok ke sana ya
Kalo, Fabiola belum sembuh jangan kerja dulu besok biar minta izin

Iya, ma
Lihat kondisi nya besok

Hamil, kaya nya bojomu Khal

Masa, sih
Cara cek nya gimana, Ma

Besok, mama belikan testpack ya
Mama sama papa besok ke jatim

Iya, ma
Titip salam buat papa

Iya, nak
Nanti mama sampaikan

Yaudah, Khal cuma ngasih tau itu aja
Mama sama papa sehat-sehat ya

Iya, sayang nya mama
Assalamu'alaikum

Waalaikumsalam

( Call Of )

Khalifah beranjak berdiri dari kursi, ia berjalan mengitari kasur. Khalifah bersandar di Headboard sambil mengusap kepala Fabiola dengan lembut.

"Cepat sembuh ya, sayang" Gumam Khalifah.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang