Chapter 120

835 152 77
                                    

Setelah 3 hari berlalu, Khalifah masih tidur di kamar samping. Mereka pisah kamar di karena Fabiola yang tidak mau satu kamar dengan sang suami.

Malam hari, Fabiola sedang merebahkan badan nya di kasur. Ia meraih ponsel milik nya di atas nakas, mengutak-atik ponsel nya mencari nomor sang suami.

*Berdering*

( Call On Khalifah )

Sayang

Kenapa, honey?

Sini, ke kamar. Aku kangen di peluk sama kamu

Emang, boleh?

Boleh, ayo sini aku mau di peluk

Siap, laksanakan kanjeng ratu

( Call Of )

Khalifah berlari dari kamar samping ke kamar nya, pintu kamar terbuka lebar. Ia berlari menghampiri sang istri dengan senyum bahagia.

"TUTUP DULU PINTU NYAAAA" Ucap Fabiola berteriak membuat langkah Khalifah terhenti.

"Siap, kanjeng ratu" Sahut Khalifah yang langsung putar balik untuk menutup pintu kamar.

Khalifah menutup pintu dan mengunci nya, setelah itu ia berjalan menghampiri Fabiola yang sedang berbaring di atas kasur.

"Sayang, aku kangennn" Ucap Khalifah merengek sambil memeluk Fabiola.

"Ututu bayi badak, kangen ya" Sahut Fabiola sambil mengusap punggung Khalifah.

"Yaiyalah, masa 4 malam tidur gak meluk kamu rasanya ada yang kurang" Ucap Khalifah.

"Kan meluk guling" Sahut Fabiola.

"Gak empuk sama gak hangat kek meluk kamu" Ucap Khalifah.

"Lebay banget, ya allah" Sahut Fabiola.

"Baby, jangan gitu lagi ya sama papi nya. Papi gak bisa meluk kamu sama mami lagi kalo kita tidur nya pisah" Ucap Khalifah sambil mengusap perut Fabiola.

"Ihh, baby nya nendang" Sahut Fabiola yang mendapatkan tendang dari sang buah hati.

"Kamu, lagi dengerin papi ngomong ya. Nak" Ucap Khalifah di depan perut Fabiola.

"Lucu, banget sih nak" Sahut Fabiola sambil mengusap perut nya.

"Gerak, sayang. MasyaAllah lucu banget" Ucap Khalifah sambil mengusap pelan perut sang istri.

"Dia juga kangen sama papi nya" Sahut Fabiola sambil tertawa.

"Kamu, kangen sama papi ya. Nak?" Tanya Khalifah mengobrol dengan sang buah hati.

"Tuh, dia nendang lagi. Kamu kangen sama papi nya kok bisa selucu ini" Ucap Fabiola.

"Nih, pasti sifat nya nurun dari papi nya" Sahut Khalifah.

"Masa iya aku cuman dapet hikmah nya doang" Ucap Fabiola sambil memanyunkan bibir nya.

"Ini baby, pasti duplikat mami papi nya banget" Sahut Khalifah sambil mengusap kepala sang istri.

"Aamiin, tapi jangan begajulan kaya mami sama papi ya nak. Kami mau nikah aja harus berantem dulu karena papi mu lupa fotocopy" Ucap Fabiola.

"Terus, jangan kaya mami mu ya. Dia bilang nya mau beli jajan tapi pas pulang malah beli yogurt" Sahut Khalifah membuat Fabiola tertawa kencang.

"Malah diingatkan lagi, malu lohh" Ucap Fabiola sambil tertawa.

"Habis nya, itu yang paling aku ingat. Kamu aneh soalnya" Sahut Khalifah.

"Makanya nanti baby sifat nya jangan kaya kita, tapi kalo soal prestasi dan karir boleh di tiru" Ucap Fabiola.

"Aamiin" Sahut Khalifah.

"Sayang, peluk aku. Kita tidur aku udah capek banget tau" Ucap Fabiola sambil merentangkan kedua tangan nya.

"Yaudah, ayo kita tidur" Sahut Khalifah yang langsung memeluk sang istri.

Khalifah memeluk erat badan sang istri, sembari di usap nya pelan kepala sang istri.

"Sayang, besok aku masih kerja. Jadi kamu ke Singapore nya gak bareng aku tapi bareng mama sama papa, pakai jet pribadi kok" Ucap Khalifah.

"Iya, gak apa-apa. Lagian kamu nyusul juga kan" Sahut Fabiola.

"Pasti dong, aku besok mau minta izin. Terus sore pulang nanti malam nya langsung berangkat ke Singapore" Ucap Khalifah.

"Emang langsung ke RS?" Tanya Fabiola.

"Gak, mama udah booking hotel di Singapore. Kita belum belanja perlengkapan baby, nanti disana aja kita belanja nya" Sahut Khalifah.

"Berarti diem di hotel dulu, baru ke RS gitu?" Tanya Fabiola.

"Iya, sayang" Sahut Khalifah.

"Ini, seriusan mama semua yang atur? Kamu keluar uang gak?" Tanya Fabiola.

"Sayang, mama cuman bookingin dan siapkan semua nya kalo soal bayar ya pastinya aku dong. Aku gak akan pernah sebutin nominal nya, tapi intinya apapun itu demi kamu dan baby aku selalu siapkan yang terbaik dan nyaman" Sahut Khalifah.

"Terima kasih ya, sayang" Ucap Fabiola.

"Sama-sama, ini sudah menjadi kewajiban aku sebagai seorang suami yang harus memberikan terbaik untuk anak dan istri nya" Sahut Khalifah.

"Pokoknya, kamu suami paling hebat dan luar biasa buat aku" Ucap Fabiola sambil tersenyum.

"Kamu istri yang hebat dan luar biasa juga, semangat kamu tidak pernah habis untuk memancarkan aura positif vibes terhadap orang sekitar" Sahut Khalifah.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang