Chapter 124

716 127 33
                                    

Mount Elizabeth Novena Hospital

Mount Elizabeth Novena Hospital

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mount Elizabeth, Singapura

Sesampainya di hospital, seorang suster langsung memberikan sebuah kursi roda untuk Fabiola ber duduk.

Khalifah mendorong kursi roda tersebut memasuki hospital diiringi oleh teman-teman, orang tua, mertua dan sanak-saudara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khalifah mendorong kursi roda tersebut memasuki hospital diiringi oleh teman-teman, orang tua, mertua dan sanak-saudara.

Mereka langsung menuju kamar yang sudah di siapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka langsung menuju kamar yang sudah di siapkan. Khalifah mendorong kursi roda tersebut, senyuman dan tawa bahagia dari teman, orang tua sampai saudara-saudari mereka yang memenuhi di sepanjang lorong rumah sakit.

~~~

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


{ Ilustrasi Ruang VVIP }

Khalifah mendorong kursi roda tersebut mendekat ke arah hospital bed, ia membantu Fabiola untuk naik ke atas hospital bed. Seorang dokter memasuki ruang rawat tersebut sembari membawakan infus dan segala peralatan lain.

"Permisi" Ucap Dokter Yuen Irene.

Khalifah langsung berpindah ke sebelah kiri Fabiola, ia berdiri di samping sang istri. Di dalam ruangan tersebut hanya ada orang tua, mertua serta suami yang menemani Fabiola.

Setelah selesai suster memasangkan infus, dokter Yuen Irene melihat pembukaan Fabiola. Setelah melihat pembukaan nya, ia mengatakan suatu hal.

"Nyonya Fabiola masih pembukaan 5, nanti jika ada apa-apa tolong segara panggil saya. Jangan terlalu banyak orang di ruangan ini, takut pasien terganggu" Ucap Dokter Yuen Irene.

"Baik, Terima kasih. Dok" Sahut Khalifah sambil tersenyum.

"Saya, permisi dulu" Ucap Dokter Yuen Irene yang langsung pergi meninggalkan ruang rawat tersebut bersama 2 suster.

Khalifah duduk di sebuah kursi di samping ranjang tempat tidur Fabiola. Fabiola memiringkan badan nya menghadap Khalifah, sang suami mengusap pelan kepala nya sambil menggenggam erat tangan sang istri.

"Sayang, tenang ya. Aku disini, aku akan selalu ada di samping kamu jangan takut ya istriku" Ucap Khalifah sambil tersenyum.

"Iya, sayang" Sahut Fabiola sambil tersenyum.

Kedua orang tua mereka berdiri di samping hospital bed Fabiola. Ibu mengusap pelan badan Fabiola begitupun dengan mama yang mengusap pinggang Fabiola.

"Nak, kamu ibu yang hebat. Ibu yakin kamu bisa, ibu tidak akan pernah berhenti berdoa untuk kelancaran dalam persalinan mu" Ucap Ibu sambil mengusap kepala Fabiola.

"Doa mama akan selalu menyertai mu, sayang. Kami semua menyambut kelahiran putri pertama kalian dengan penuh bahagia" Ucap mama sambil tersenyum.

"Anakku adalah anak yang hebat, papa tidak akan berhenti berdoa untuk kelancaran mu nak" Ucap papa Abi.

"Anak yang hebat terlahir dari seorang ibu hebat, cucu ku mempunyai dua orang tua hebat. Papa akan selalu mendoakan mu, nak" Ucap papa Reza.

Fabiola tersenyum mendengar tuturan kata dari orang tua dan mertua nya, ia sungguh di muliakan oleh suami dan di sayangi oleh mertua serta orang tua nya.

~~~
Khalifah, mama dan ibu pergi ke sebuah toko perlengkapan baby. Papa Reza dan papa Abi beserta teman-teman Khalifah & Fabiola mereka di minta untuk menjaga Fabiola di rumah sakit.

"Sayang, aku mau beli perlengkapan baby dulu ya. Kalo ada apa-apa langsung panggil papa atau yuyun" Ucap Khalifah sambil mencium pipi sang istri.

"Kamu hati-hati, ya" Sahut Fabiola sambil tersenyum.

"Iya, istriku" Ucap Khalifah.





Note

Maaf ya, kalo rada kurang nyambung

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang