Chapter 140

515 103 7
                                    

Pagi hari, Mereka sarapan bersama di meja makan. Fiola sedang berada di gendongan suster sarah, Bibi Ratna berjalan meninggalkan ruang makan menuju pintu utama karena mendengar seseorang menekan bel.

Bibi Ratna membuka pintu rumah tersebut, ternyata mama Maya dan 2 orang wanita berdiri di belakang nya. "Selamat Pagi, Ibu".

"Pagi, Bi. Khalifah sama Fabiola sudah berangkat ya" Sahut mama Maya.

"Belum Bu, Nyonya dan Tuan masih sarapan. Mari masuk Ibu" Ucap Bibi Ratna.

Mama Maya beserta 2 orang wanita yang berbadan gagah itu masuk ke dalam rumah di iringi oleh Bibi Ratna. Mereka berjalan memasuki ruang makan, membuat Khalifah dan Fabiola terkejut akan kedatangan mama Maya.

"Selamat pagi, mama" Ucap Fabiola.

"Pagi, sayang" Sahut mama Maya mengecup kening Fabiola.

"Hallo, tante" Ucap Eunike sambil tersenyum.

"Hai, Nike. Kapan datang?" Tanya mama Maya.

"Kemarin, tante. Tapi hari ini aku mau pulang ke pekanbaru" Sahut Eunike.

"Kok cepet banget pulang nya" Ucap mama Maya.

"Iya, tan. Soalnya persiapan tunangan" Sahut Eunike.

"Wahh, masih sama yang kemarin?" Tanya mama Maya.

"Masih dong, do'ain semoga lancar selalu ya tan" Sahut Eunike.

"Aamiin, tante selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian" Ucap mama Maya sambil mengusap kepala Eunike.

"Mama, ayo sarapan bareng" Ucap Khalifah.

"Kalian aja, mama sudah sarapan kok" Sahut mama Maya.

"Papa mana, ma?" Tanya Fabiola.

"Papa ke kaltim ngecek tambang disana" Sahut mama Maya.

"Jadi kangen kaltim" Ucap Fabiola.

"Nanti kalo kalian libur, mama ajakin ke kaltim buat lihat pertambangan disana" Sahut mama Maya.

"Tambang nya cucu mama itu" Ucap Fabiola sambil tertawa.

"Eh iya, cucu nya mama mana nih?" Tanya mama Maya.

"Tuh, lagi sama suster duduk di kursi gantung pinggir kolam" Sahut Fabiola sambil menunjuk ke arah kolam.

"Nanti aja dulu nyamperin nya, ini mama bawa dua orang wanita buat jadi asisten nya Fiola sama mami nya" Ucap mama Maya.

"Ya allah, mama apalagi ini" Sahut Fabiola sambil menepuk jidat nya.

"Ayo, perkenalkan nama kalian" Ucap mama Maya.

"Hallo, perkenalkan nama saya Felin" Ucap Felin.

"Hallo, Perkenalkan nama saya Siska" Ucap Siska.

"Fiola masih bayi udah punya asisten, sangat wah sekali" Ucap Eunike.

"Demi keamanan, mama gak mau cucu sama mantu kenapa-napa" Sahut mama Maya.

"MasyaAllah, ini gimana? Felin asisten nya siapa? Siska asisten nya siapa?" Tanya Fabiola dengan raut bingung.

"Felin itu asisten kamu, terus Siska asisten nya Fiola" Sahut mama Maya.

"Salam kenal saya Fabiola dan ini suami saya" Ucap Fabiola.

"Salam kenal, Nyonya" Sahut Felin dan Siska.

"Untuk hari ini kalian santai aja dulu gak apa-apa, karena saya juga bekerja sama suami jadi gak usah di dampingi sama Felin. Kalo, Siska kamu boleh bekerja hari ini untuk menjaga Fiola walaupun dia ada suster tapi kamu juga tetap ikut mengawasi" Ucap Fabiola.

"Siap, Nyonya" Sahut Felin.

"Siap, laksanakan. Nyonya" Sahut Siska.

"Siska, kamu pegang kartu ATM ini. Buat beli apapun untuk perlengkapan Fiola, jika kurang langsung hubungin saya" Ucap Khalifah sembari memberikan 3 Kartu ATM.

"Siap, Tuan" Sahut Siska.

"Ma, kami mau berangkat dulu ya" Ucap Khalifah sambil menyalimi tangan sang mama.

"Iya, sayang" Sahut mama Maya.

"Ma, Fab berangkat dulu ya" Ucap Fabiola mencium pipi sang mertua.

"Iya, sayang. Kalian hati-hati ya" Sahut mama Maya.

Suster sarah berjalan menghampiri Khalifah dan Fabiola, "Nak, mami sama papi berangkat kerja dulu ya. Kamu jangan rewel sama Suster, ya".

"Pinter-pinter anak cantik, papi berangkat dulu ya" Ucap Khalifah sambil mencium pipi chubby sang buah hati.

"Dadah, Fiola" Ucap Khalifah dan Fabiola sambil melambaikan tangan ke arah sang anak.

****
Dalam perjalanan menuju polda, Fabiola yang sibuk memainkan ponsel nya sedangkan Khalifah fokus menyetir.

"Sayang, aku heran deh. Mama tuh ada aja gebrakan nya" Ucap Fabiola.

"Ya, nama nya juga mama. Aku juga heran sama mama yang suka tiba-tiba banget" Sahut Khalifah.

"Di polda aku punya anak buah, terus di rumah punya asisten. MasyaAllah sekali, ya" Ucap Fabiola.

"Sabar, ya. Tapi ide nya mama bagus juga, jadi kalo semisal aku gak bisa nemenin kamu belanja kan ada Felin yang nemenin kamu" Sahut Khalifah.

"Tapi kan, aku bukan anak kecil yang bisa di culik. Aku ini udah jadi ibu komandan, sayang" Ucap Fabiola.

"Ya gak apa-apa, kamu harus banyak-banyak bersyukur punya mertua kaya mama. Soalnya uang mama gak pernah habis-habis tuh, kamu mau minta gedung 200 tingkat juga pasti di turutin itu" Sahut Khalifah.

"Itu mau nya kamu, bukan mau nya aku" Ucap Fabiola.

"Coba aja kamu bilang sama mama, bilang mau minta civic langsung dikirim ke rumah" Sahut Khalifah.

"Gak mau, mobil kita udah banyak di garasi tapi yang di pakai itu-itu doang" Ucap Fabiola.

"Ya, minta nya helikopter dong jangan mobil terus" Sahut Khalifah.

"Gak mau, mending uang nya di simpen buat keperluan" Ucap Fabiola.

"Istri yang bijak mengelola uang, nih" Sahut Khalifah.

"Oh jelas, jangankan mengelola uang mengelola tambang aja aku bisa" Ucap Fabiola.

"Oke, kalo gitu ntar aku telpon mama buat beliin kamu lahan pertambangan" Sahut Khalifah.

"Ya, jangan dong. Cukup Fiola aja yang di belikan, nanti aku tambah pusing di buat gebrakan mama" Ucap Fabiola.

"Takut banget kaya nya kamu sama gebrakan mama" Sahut Khalifah sambil tertawa.

"Bukan takut, tapi bikin pusing aja kalo mama udah beli ini itu buat kita" Ucap Fabiola.

"Yaudah, nanti aku aja yang belikan. Kita bangun toko parfum" Sahut Khalifah.

"Udah, Khal. Aku gak mau bahas bisnis dulu, kepala aku pusing denger nya" Ucap Fabiola.

"Yaudah, iya sayang" Sahut Khalifah sambil mengusap kepala Fabiola.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang