Chapter 112

787 130 22
                                    

Pagi hari, Fabiola bangun lebih awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari, Fabiola bangun lebih awal. Ia duduk di tepi kasur menghadap ke arah jendela sembari menunggu Khalifah selesai mandi barulah ia yang mandi.

"Lucu banget sih, nak. Kamu nendang-nendang" Ucap Fabiola sambil mengusap perut nya yang merasakan tendangan dari sang buah hati.

"Hari ini, kamu ikut mami kerja ya. Temenin mami kerja ya, sayang" Sambung Fabiola sambil tersenyum mengusap perut nya.

Khalifah keluar dari walk in closet dengan memakai seragam yang sudah rapi, ia menghampiri sang istri yang sedang berduduk di tepi kasur.

"Sayang, lagi ngobrol sama baby ya" Ucap Khalifah sambil mengusap perut Fabiola.

"Dia nendang-nendang tadi, lucu banget" Sahut Fabiola sambil tersenyum.

"MasyaAllah, kamu lagi happy ya. Nak" Ucap Khalifah sambil berjongkok Fabiola dan mengusap perut sang istri.

"Baby, lagi happy karena hari ini mau nemenin mami nya kerja" Sahut Fabiola.

"Papi nya juga dong. Oh iya, kamu mau mandi kan?" Ucap Khalifah.

"Oh iya, aku mau mandi dulu" Sahut Fabiola.

"Hati-hati, sayang. Kalo ada apa-apa langsung kasih tau aku" Ucap Khalifah.

"Iya, sayangku" Sahut Fabiola.

~~~ ~~~ ~~~
Setelah selesai mandi dan memakai seragam kerja. Fabiola memanggil Khalifah untuk minta bantuin sisir kan rambutnya.

"SAYANG" Ucap Fabiola berteriak.

"Iya, sayang" Sahut Khalifah berjalan menghampiri sang istri.

"Bantuin, sisir kan rambut ku. Gak nyampe nih" Ucap Fabiola..

"Kamu duduk, biar aku yang sisir kan" Sahut Khalifah.

Khalifah menyisir rambut sang istri dengan lembut dan kasih sayang. Ia menyemprotkan vitamin ke rambut Fabiola agar rambut nya tidak lepek dan rusak.

"Di cepol, gak?" Tanya Khalifah.

"Emang, bisa" Sahut Fabiola.

"Bisa, dong" Ucap Khalifah.

"Yaudah, bantu cepolin sekalian ya" Sahut Fabiola.

"Siap, kanjeng ratu" Ucap Khalifah.

Khalifah menyepol rambut Fabiola dengan rapi. Setelah selesai, ia membantu Fabiola memasang kaos kaki dan sepatu.

"Terima kasih, sayang" Ucap Fabiola sambil tersenyum.

"Sama-sama, honey" Sahut Khalifah sambil mencium jidat Fabiola.

"Yaudah, ayo kita berangkat" Ucap Fabiola.

"Ayo, sini aku bantu kamu berdiri" Sahut Khalifah sambil memegang tangan Fabiola untuk membantu sang istri berdiri.

Khalifah menggandeng tangan Fabiola. Berjalan keluar dari kamar, mereka kali ini tidak turun melewati tangga namun menggunakan lift.

Khalifah dan Fabiola memasuki lift tersebut lalu Khalifah menekan angkat di dalam lift

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khalifah dan Fabiola memasuki lift tersebut lalu Khalifah menekan angkat di dalam lift.

Fabiola berkaca di dalam lift tersebut, ia melihat badan nya terlihat melebar dan pipi nya semakin chubby.

"Ihh, kok gendutan. Ya" Ucap Fabiola membuat Khalifah terkejut.

"Apanya?" Tanya Khalifah.

"Sayang, aku gendutan kan. Terus kok aku jadi pendek gini" Sahut Fabiola.

"Kamu gendutan, karena ada baby di perut. Baby nya gendut ngajak-ngajak mami nya" Ucap Khalifah sambil memegang tangan Fabiola.

"Berarti baby sehat, ikhlas banget aku kalo begini" Sahut Fabiola sambil tersenyum membuat Khalifah tertawa.

"Lucu banget, sih" Ucap Khalifah.

"Kesian, kegencet" Sahut Fabiola sambil mengusap perut nya.

"Makanya, jangan pakai ikat pinggang" Ucap Khalifah.

"Aku gak pakai, loh" Sahut Fabiola.

"Bagus, itu. Biar baby nya gak kegencet" Ucap Khalifah.

~~~
Khalifah dan Fabiola tiba di lantai 1. Mereka langsung berjalan menuju ruang makan, Bibi Ratna menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Bi, tolong ambilin biskuit saya. Ya" Ucap Fabiola.

"Siap, Nyonya" Sahut Bibi Ratna yang langsung berjalan menuju dapur.

"Kamu, gak mau makan nasi?" Tanya Khalifah.

"Biskuit itu buat aku bawa ke polda, biar nanti kalo ada waktu luang bisa dicemilin" Sahut Fabiola.

"Begitu ya, Bu" Ucap Khalifah sambil menyendokkan nasi ke piring Fabiola.

"Iya, pak polisi" Sahut Fabiola.

"Selamat makan, istriku" Ucap Khalifah sambil mengusap kepala Fabiola.

"Selamat makan juga, suamiku" Sahut Fabiola sambil tersenyum.

Bibi Ratna kembali ke ruang makan, ia memberikan biskuit ibu hamil tersebut kepada Fabiola.

"Terima kasih, Bi" Ucap Fabiola.

"Sama-sama, Nyonya" Sahut Bibi Ratna yang hendak pergi namun di tahan oleh Fabiola.

"Bi, sudah makan belum?" Tanya Fabiola.

"Belum, Nyonya" Sahut Bibi Ratna.

"Sini, makan bareng kita" Ucap Fabiola.

"Gak usah, Nyonya. Nanti saja saya makan nya, soalnya masih banyak kerjaan di belakang" Sahut Bibi Ratna.

"Nanti, jangan lupa makan ya. Sekalian nanti masakin buat supir sama satpam, nanti saya kasih uang nya buat belanja ke pasar" Ucap Fabiola.

"Siap, Nyonya" Sahut Bibi Ratna.

"Nih, uang nya" Ucap Khalifah memberikan uang senilai 1 juta kepada Bibi Ratna untuk berbelanja ke pasar.

"Kebanyakan ini, Tuan" Sahut Bibi Ratna.

"Gak apa-apa, Bi. Kalo saya dan istri bisa makan enak berarti kalian semua juga harus makan enak, itu uang nya belikan ke sayur sama ikan nanti terserah Bibi mau di masak apa" Ucap Khalifah sambil tersenyum.

"Baik, Terima kasih banyak. Tuan" Sahut Bibi Ratna.

"Iya, sama-sama" Ucap Khalifah.

"Kalo gitu, saya permisi dulu ya Tuan dan Nyonya" Sahut Bibi Ratna.

"Iya, Bi" Ucap Khalifah dan Fabiola bersamaan.

Setelah selesai sarapan, Khalifah dan Fabiola bergegas untuk berangkat ke polda karena takut telat.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang