Chapter 46

1.3K 164 125
                                    

Mendengar suara ketukan dari pintu rumah, papa beranjak berdiri dan berjalan menuju pintu rumah. Saat pintu rumah di buka, ternyata yang datang adalah pak Raihan yaitu teman papa dan mama.

"Assalamu'alaikum, pak Reza" Ucap pak Raihan.

"Waalaikumsalam, saya kira siapa" Sahut papa.

"Iya, ini saya sama keluarga mau memberikan nasi tumpeng sebagai ucapan ulang tahun kepada ibu maya" Ucap pak Raihan.

"Wahh, Terima kasih. Mari masuk pak buk" Sahut Papa yang mempersilahkan pak Raihan bersama keluarga nya untuk masuk ke dalam rumah.

Papa langsung membawa mereka ke ruang tamu dan mempersilahkan untuk duduk.

"Silahkan, duduk. Saya panggilkan istri saya dulu" Ucap papa yang langsung pergi ke ruang makan.

{ Ruang makan }

"Ma, ada tamu" Ucap papa yang langsung mengalihkan pandangan mama, Khalifah dan Fabiola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ma, ada tamu" Ucap papa yang langsung mengalihkan pandangan mama, Khalifah dan Fabiola.

"Siapa, pa?" Tanya mama.

"Pak Raihan sama istri dan anak nya" Sahut papa.

"Ya ampun, papa duluan ke ruang tamu nanti mama nyusul" Ucap mama.

"Yaudah, papa kesana" Sahut papa.

"Bi tuti, bikinin minum ya 3 antar ke ruang tamu" Ucap mama berteriak.

"Siap, nyonya" Sahut bibi tuti.

"Khal, Fab kalian lanjutin makan mama mau ke ruang tamu dulu" Ucap mama.

"Iya, ma" Sahut Khalifah dan Fabiola.

Mama berjalan meninggalkan ruang makan menuju ruang tamu untuk menghadapi tamu yang sedang berkunjung.

"Khal, di rumah ini siapa aja yang tinggal?" Tanya Fabiola yang masih mengunyah makanan.

"Papa, mama, pembantu 2 sama supir nya 4" Sahut Khalifah.

"Supir sama pembantu ikut makan di meja ini juga?" Tanya Fabiola.

"Gak, mereka punya ruang makan nya sendiri. Kenapa, sayang?" Sahut Khalifah.

"Kok, meja makan nya panjang bener mana kursi nya bisa buat seRT ini" Ucap Fabiola.

"Ini meja makan buat sekeluarga besar" Sahut Khalifah.

"Oh, pantes kursi nya banyak" Ucap Fabiola.

"Habisin makan nya, nanti keburu malem kita pulang nya" Sahut Khalifah.

"Siap" Ucap Fabiola.

{ Disisi lain }

Mereka mengobrol bersama di ruang tamu, sambil berbagi cerita tentang perusahaan/pekerjaan.

"May, Khalifah kemana?" Tanya ibu Winda.

"Ada, di ruang makan" Sahut mama.

"Tante, aku boleh gak ketemu sama Khal?" Tanya Pamela.

"Oh, boleh dong" Sahut mama.

"Bun, aku ke sana dulu ya mau ketemu sama Khal" Ucap Pamela sambil menatap sang bunda.

"Iya, nak" Sahut ibu Winda.

"Aku, permisi dulu ya" Ucap Pamela.

Pamela berjalan menuju ruang makan, saat tiba di ruang makan ia langsung berlari menghampiri Khalifah dan langsung memeluk Khalifah.

"KHALIFAH, AKU KANGEN SAMA KAMU" Ucap Pamela yang langsung memeluk Khalifah.

Khalifah yang terkejut pun langsung berdiri dan melepaskan pelukan nya. Fabiola yang melihat pun ikut terkejut saat seorang wanita memeluk calon suami nya.

"Pamela?" Ucap Khalifah terkejut saat melihat wajah gadis tersebut.

"Hai, aku kangen tahu sama kamu" Sahut Pamela yang hendak memeluk Khalifah namun di tahan.

"Eh, maaf. Kita punya batasan" Ucap Khalifah.

"Loh, kenapa? Dulu kamu fine fine aja tuh kalo aku peluk" Sahut Pamela.

"Itu dulu, sekarang aku sudah punya tunangan. Bulan depan kami menikah" Ucap Khalifah yang langsung menarik Fabiola yang berdiri di belakang nya.

"Mana, bukti nya kalo kalian sudah tunangan?" Tanya Pamela.

"Nih, cincin tunangan nya" Sahut Fabiola sambil menunjuk ke jari manis nya yang tersematkan cincin pertunangan.

"Khal, serius? Kamu mau nikah sama dia?" Tanya Pamela.

"Serius lah, kenapa? Kamu gak suka? Wahh, bakalan ada Callista part 2 nih" Ucap Khalifah.

"Apa coba yang menarik dari dia, cantik juga gak. Cuma modal jadi taruni doang bangga" Sahut Pamela yang membuat Khalifah gregetan.

"Modal jadi taruni kamu bilang? Jangan salah, dia jadi taruni juga butuh perjuangan selama 4 tahun menempuh pendidikan. Gak kaya kamu, cuma lulus SMA tapi gak kuliah terus hobinya nyinyirin orang padahal papa kamu pembisnis besar" Ucap Khalifah.

"Aku, kuliah kok" Sahut Pamela.

"Kuliah, hasil nyogok ya?" Ucap Khalifah.

"Kuliah, hasil nyogok aja kok bangga. Mbak cantik, dengerin ya saya memang Seorang taruni tapi saya tidak sombong dan angkuh seperti anda. Saya masuk akpol dengan perjuangan saya bukan dengan perjuangan nyogok" Sahut Fabiola yang langsung membuat Pamela kena mental.

"Gak, kok. Yakali aku nyogok" Ucap Pamela.

"Semua orang juga tahu, Mel. Cuma mereka diam karena gak mau bikin kamu malu" Sahut Khalifah.

"Kamu, berubah banget Khal. Gak kaya dulu" Ucap Pamela.

"Gak tuh, dari dulu sampai sekarang sama aja. Cuma perasaan kamu aja kali" Sahut Khalifah.

"Pasti, gara-gara cewek ini" Ucap Pamela yang langsung mendorong pundak Fabiola namun dengan sigap Khalifah menahan badan Fabiola agar tidak jatoh.

"Dari dulu gak pernah berubah. Dia yang nyari gara-gara dia yang marah, ayo sayang kita pergi aja" Sahut Khalifah yang langsung menggandeng Fabiola meninggalkan Pamela di ruang makan.

"Khal, ihh. Kok aku ditinggalin sih" Ucap Pamela Berteriak namun tidak di gubris oleh Khalifah.

"Lihat aja nanti, aku bakalan batalin pernikahan kamu sama cewek itu. Aku gak sudi kamu nikah sama dia" Gumam Pamela dengan raut kesal.

Aku, Kamu Dan Keluarga Kecil Kita 2 ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang