ANOTHER 🔞🔞

50 7 32
                                    

HAPPY BIRTHDAY THE PRETTIEST SWEETHEART 🥰🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY BIRTHDAY THE PRETTIEST SWEETHEART 🥰🥰🥰

HAPPY BIRTHDAY THE PRETTIEST SWEETHEART 🥰🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Lee Jeno berhenti menuliskan jadwal kegiatannya di layar iPad yang selalu ia bawa kemana-mana. Mata pemuda itu menatap pada jalan raya yang ramai, trotoar yang dipadati pejalan kaki, pusat-pusat perkantoran dengan karyawannya yang berlomba-lomba keluar gedung untuk melepas penat dari tekanan pekerjaan. Suasana kota Seoul di malam hari adalah dilema bagi sebagian orang. Ada tubuh yang letih minta diistirahatkan tapi otak masih mencari pelampiasan untuk mencari hiburan walaupun sekedar berkumpul bersama orang terdekat, atau berkaraoke, atau sekedar duduk-duduk bangku taman. Jeno menggigit sisa potongan roti selai yang ia beli di minimarket. Saking seringnya memakan roti itu sebagai pengganjal lapar, Jeno sampai hafal setiap tekstur gigitan yang hadir di mulut. Kapan selainya akan bersatu dengan lidah, kapan rasa manis akan tertinggal, kapan rasa srikaya menjadi lebih dominan daripada kacang merah.

Si pribadi bertubuh tinggi ideal itu lantas memasukkan iPad dalam tas ransel dan memencet bel di samping jendela. Bis pun melipir, menurunkan Jeno pada sebuah halte bus yang kosong. Pemuda itu berjalan seraya membenahi posisi topi hitam yang ia pakai. Kedua tangannya masuk dalam saku jaket dan wajahnya lebih banyak tertunduk. Dia berhenti di depan sebuah toko aksesoris. Menatap pajangan kalung dan gelang yang indah. Warna emas putihnya bersinar tegas diterpa lampu etalase.

Kalung itu berbandul inisial huruf. Mengingatkannya pada sosok seseorang yang pasti akan cocok mengenakan si aksesoris. Entah kapan terakhir kali dia membelikan sebuah kado. Bukan barang mahal juga. Hanya kue mungkin, atau baju yang bisa dipakai tidur, atau seperangkat skincare murah.

Lamunan Jeno seketika pecah. Aroma roti bakar yang dijaja oleh penjual makanan kaki lima langsung membuat Jeno mempercepat langkahnya untuk menuju tujuan semula. Di ujung blok, dia membelokkan langkah, menuju kawasan pertokoan yang lebih padat dengan jalan yang lebih sepi. Perlahan suara bising kendaraan makin lama makin lenyap seiring langkah kakinya menuju toko paling ujung. Lampu ruko masih terang benderang, bukti bahwa ada customer yang tersisa. Benar saja, saat masuk Jeno berpapasan dengan seorang ibu muda yang menggandeng tangan anaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOGIC SPACE || HWANWOONG 🔞⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang