ONE NIGHT SLUT 🔞🔞 (PART1)

107 12 38
                                    

"I need a slut. "

Eric menatap Juyeon dengan ekspresi meledek. Dia tenggak lagi brandy di gelasnya sampai habis. Hanya menyisakan beberapa buah es batu di dasar.

"Lo butuh partner ngewe aja sampe harus ngedatengin gue, Bro, " sahut Eric.

Juyeon mendengkus sinis. "Lo selektif, dan lo hafal selera gue. "

"Gue lagi nggak ada stok yang available sebenernya, " sahut Eric. Dia menuangkan lagi isi botol brandy ke dalam gelas. "Tapi gue lihat bos ngehire talent baru. "

"Baru aja gue bilang lo tahu selera gue, gue nggak suka amatir, nyet. "

Eric mendelik malas. "Nggak selamanya yang 'baru' itu identik sama amatir ya, goblok. Lo ngentotin orang juga nggak sering-sering amat, pake ngerasa pro lagi si bangsat ini. "

Kayaknya Eric udah mulai mabok, jadi Juyeon nggak ambil hati omongan pedes dia barusan. Masalahnya dia lagi mumet beneran, kalau sampai si Eric didebat, bisa gagal ritual wajib ngewenya.

"Ikut gue. "

Eric turun dari kursi bar. Suasana klub malam yang ramai bikin Juyeon agak kelimpungan. Jujur, dia nggak terbiasa wara wiri di tempat kayak gitu. Makanya hampir aja Juyeon kehilangan jejak Eric kalau dia nggak buru-buru nyelinap di antara pengunjung klub yang berkumpul dalam kelompok-kelompok di setiap meja.

Mereka diem di area bawah. Menghadap ke arah panggung dimana para penari striptease berpakaian minim tengah menghibur pria-pria berduit paruh baya yang duduk tepat di depan.

"Yang mana ya?" Eric celingukan. Dia memicing, berusaha fokus ngelihat satu per satu penari itu.

"Anjir lah, Ric. "

Juyeon malah keberatan. Dia hampir aja melengos pergi waktu Eric buru-buru menahan tubuhnya.

"Bentar Nyet, lo gimana sih? Katanya butuh slut. Mereka apakah kurang slut di mata lo?"

"Males ah, modelan lonte semua gitu. Lobangnya juga pasti udah longgar banget, " cebik Juyeon enteng, bikin kepalanya sontak jadi sasaran jitak sama tangan Eric.

"Lo aneh banget, kalau nyari yang perawan dan alim ya jangan di sini, bangsat. Nah itu tuh, " tunjuk Eric.

Juyeon ikut memicing. Sampe tinggal segaris itu mata demi melihat orang yang dimaksud.

Eh kok cowok?

Ya rambutnya emang agak panjang, modelan idol lah. Dia pake sleeveless dan celana kulit hitam. Tubuhnya berada di antara para penari cewek yang agresif buka-buka selangkangan sama nungging depan muka bapak-bapak idung zebra itu. Tapi si cowok yang ditunjuk Eric lebih asik ngepole dance sendirian. Emang sesekali dia juga maju ke pinggir panggung tapi nggak keliatan kayak lonte lagi mancing buaya.

"Is he drunk or what? " tanya Juyeon ragu.

"He just doin his job, Dude. "

"Lo salah orang kali. "

"Mau taruhan Tesla lo nggak demi buktiin ini? "

Giliran Juyeon yang ngegeplak kepala Eric.

"Jangan asbun, tolol. Gue juga kan sekalian mastiin kalau lo nggak mabok. "

"Abis lagunya selesai, kita samperin. "

Juyeon cuma diem, tapi beberapa detik kemudian tubuhnya menegak dan matanya melotot. "Heh? "

"Anjing, telat banget respon lo. Kurang terapi sensorik ya lo pas orok? "

"Ih lo sinting! " pekik Juyeon masih dengan kehebohan yang sama padahal mereka udah jalan nyamperin belakang panggung.

LOGIC SPACE || HWANWOONG 🔞⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang