AMBUSH 🔞

154 11 53
                                    

"Kau percaya kalau wujud siluman itu memang benar ada di dunia ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau percaya kalau wujud siluman itu memang benar ada di dunia ini?"

Juyeon mendengkus. "Kau sedang mengejekku atau bagaimana? Karena aku sendiri tidak percaya orang sepertimu memanggilku untuk menyingkirkan seekor siluman."

Di hadapannya Eric beralih dari laptop yang menampilkan  skema diagram saham agensi tempat pemuda itu bernaung menjadi artis. Penurunan skala yang begitu signifikan tiba-tiba membuatnya menjadi waspada. Di latar belakangi rumor yang tengah santer tentang dirinya bahwa dia adalah salah satu artis pengikut sekte agama sesat, para penggemar mulai menaruh curiga dan keraguan. Semua ibarat kutukan. Menggerakkan awam mendung yang datang tiba-tiba lalu turunlah hujan petaka.

"Aku yakin semua ini ada hubungannya dengan artis pendatang baru itu. "

Tiba-tiba saja Eric mengambil kesimpulan. Sebelah alis Juyeon terangkat.

"Dengar, mungkin ini hanya sebuah konspirasi. Ada pihak yang biasanya memang tidak senang dengan popularitas atau kesuksesan yang kita dapat, bukan?"

Sebenarnya Juyeon tidak perlu repot-repot menjadi penengah apalagi memberi saran. Tugasnya di sana sudah jelas. Dia hanya tinggal menunggu perintah.

"Kau bisa memastikan kalau dia memang siluman? " tanya Eric sekali lagi. "Orang itu? "

Dagunya menunjuk ke arah layar tv yang sedang memperlihatkan penampilan seorang artis pendatang baru. Baru satu tahun debut tapi sudah begitu menyita perhatian. Seorang soloist yang bahkan tidak mah repot meningkatkan performa bernyanyinya tapi hanya fokus pada tarian.

Tarian yang tidak biasa.

Tarian yang membuat Juyeon memicingkan mata sambil melihat serigala putih bermanuver layaknya siluet ikut bergerak dengan setiap lekukan tubuh sang artis.

Menarik.

Masalahnya baru kali ini Juyeon melihat siluman yang benar-benar menyerupai wujud manusia, begitu solid, berpatisi dan nyata. Bahkan seluruh jiwa beserta pemikirannya pun beradaptasi, mengikuti konsep kehidupan layaknya makhluk sosial di bumi ini.

"Bagaimana? "

Suara Eric menyadarkan lamunan Juyeon. Dia mengetuk permukaan meja sebagai isyarat bahwa ia tengah berpikir.

"Beri aku waktu satu bulan. Aku akan mengeluarkan bola aura dari tubuhnya. "

Eric tidak mau repot bertanya apa itu bola aura. Dia hanya ingin hasil memuaskan.

"Sebagai artis legendaris, aku tidak ingin terusik oleh masalah seperti ini. Kuharap kau memang bisa menepati omonganmu."

Eric bangkit dari duduk dan berjalan ke area sofa. Dia mengambil sebuah tas besar yang diletakkan di hadapan Juyeon lalu ia buka lebar. Gepokan uang tersedia di sana.

"Setengah dari jumlah yang kita sepakati, berbentuk cash. Kau periksa saja sendiri. "

Juyeon mengambil satu dari sekian gepok lembaran berwarna hijau itu. Dia menghirup aromanya dengan mata terpejam.

LOGIC SPACE || HWANWOONG 🔞⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang