KATASTROFA (CHAPTER 17)

55 10 34
                                    

Beberapa tahun yang lalu, ketika Desember selalu dipenuhi hujan setiap hari....

Hwanwoong menyelesaikan tugas paling belakangan. Sementara semua temannya sudah berbondong-bondong saling mendahului bergegas menuju gerbang utama. Jam pulang memang saat-saat paling rusuh. Saling sikut kiri kanan, kelas yang lebih dulu bubar akan membuat kelas di sebelahnya yang masih belajar mendadak resah. Kantin sempat penuh kembali sebelum akhirnya sepi karena semua murid mulai meninggalkan sekolah. Berbagai kasak kusuk mengudara, soal kejadian terkini yang layak dijadikan bahan gosip.

Tapi semua euforia itu sama sekali tidak mengusik minat Hwanwoong untuk ikut serta. Dengan tenang dia tetap teliti menulis jawaban beberapa soal yang masih kosong. Padahal Chanhee dan Jaemin sudah ribut mengomporinya sejak tadi.

"Nyuk, lo jangan kerajinan napa? Itu tugas kan masih bisa dikerjain besok pagi,"protes Jaemin sambil memakai jaket parkanya.

"Gue males ngapa-ngapain kalau udah di rumah, lo pada balik aja sih sana. Berisik banget ribut mulu dari tadi."

Chanhee menyikut pinggang Jaemin.

"Tinggalin aja lah si kunyuk, gue laper nih. Lo kan janji mau jajanin gue odeng di deket toko buku itu," Chanhee mengelus-elus perutnya yang disinyalir sedang keroncongan.

Walaupun suka meledek dan menjahili Hwanwoong, tapi Jaemin ternyata tidak tega meninggalkan anak itu sendiri. Dia diam-diam selalu mengkhawatirkan keselamatan sahabatnya.

"Lo nggak takut di sini?"tanya Jaemin belum mau menyerah.

"Takut apa?" Hwanwoong masih asyik menulis.

"Yaaa... lo tahu kan kalau sekolah ini angker, apalagi seudah jam pelajaran selesai. Banyak penampakan di sana sini."

"Gue setiap hari lihat penampakan kok," sahut Hwanwoong santai.

Jaemin terkejut, sementara Chanhee yang terlihat tidak sabar sudah keluar kelas terlebih dulu.

"Buruan nyeeettt!!" panggilnya dengan suara melengking.

"Liat penampakan apaan lo?"

Hwanwoong menengadah dan tersenyum misterius.

"Penampakan hantu monyet yang nggak punya kelamin, macam elu.." suara Hwanwoong. memelan di ujung kalimat.

Sontak Jaemin menoyor kepala Hwanwoong sambil mencebik kesal.

"Sialan lo kunyuk sawah. Gue masih punya kontol ya."

"Oh ya? Mana? Gue kok nggak lihat..." Hwanwoong memeletkan lidah.

Jaemin menyeringai. "Oh lo pengen liat?Okee...."

Saat dia bersiap membuka sabuknya, Chanhee kembali ke dalam kelas dan menjewer telinga anak itu.

"Lo lama bener sih nyet, lo nggak tahu gue laper banget? Bisa nggak sih lo sehari aja nggak gangguin si Hwanwoong?"

"Aduh duuh... ampun Chan, Chanhee, lepasin!"

Dan teriakan Jaemin semakin pelan seiring tubuhnya yang diseret menjauh dari ruang kelas. Hwanwoong menggelengkan kepala melihat tindak tanduk dua makhluk itu. Dia lalu kembali fokus pada tiga soal terakhir yang sedang berusaha dia selesaikan. Ruang kelas sudah kosong, dan hanya segelintir anak yang kelihatan masih berlalu lalang di selasar.

Setelah menyelesaikan soal terakhir, pemuda itu tersenyum puas. Cepat-cepat dia memasukkan alat tulis dan bukunya ke dalam tas dan tergopoh setengah berlari menuju toilet dekat ruang guru. Suasana di sana masih agak ramai karena bersebelahan dengan ruang Organisasi Siswa.Beberapa anak terlihat sedang asyik berkumpul, sekedar membahas agenda rutin atau memang mereka masih betah berlama di sekolah.

LOGIC SPACE || HWANWOONG 🔞⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang