"Woong, lo okay?"
Suara Jaemin di balik kubikel membuatku terhenyak. Mataku langsung mengerjap sambil mencoba mengembalikan semua konsentrasiku ke hadapan komputer.
"Yah...gue cuma sedikit ngantuk," jawabku tidak yakin.
Jaemin menunjuk gelas kopi dan tumblr starbucks pembeliannya di atas meja.
"Satu americano, satu espreso ala-ala dan lo masih ngantuk? Apa lo emang nggak tidur semalaman atau lo mikirin bos baru kita?"
Aku mendengus. "Kenapa juga gue harus mikirin dia."
Jaemin menggeser kursinya lebih dekat.
"Woong, dia adalah orang terakhir yang ada sama lo waktu lo diculik. Apa lo nggak mau sedikit nanya sama dia tentang apa yang terjadi setelah hari itu?"
"Gue nggak minat, gue pikir hidup dia nggak sekacau gue setelahnya."
Jaemin termanggu sambil menopang dagu dengan lengan.
"Denger Woong, gue nggak tahu gimana caranya si Jono itu bisa sampai jadi kepala cabang kantor kita, tapi ngelihat lo bersikap seolah nggak pernah terjadi apa-apa sama kalian ternyata jauh lebih bikin gue nggak nyaman."
Aku menoleh dan menatapnya jengah.
"Ya terus lo berharap gue akan seperti apa? Sok-sokan akrab,terus ngomong "hei.. apa kabar? Lo masih pacar gue kan?" Ya nggak mungkin lah. Gue akan biarkan dia hidup dengan dirinya yang memang nggak mau mengenal gue lagi. Masalah gue udah cukup banyak dan gue bersyukur dia nggak sampai terlibat."
"Kita akan berhadapan sama dia setiap hari,"terang Jaemin.
"I know."
"Kita mungkin harus melakukan apapun perintah dia."
"Sure. Why not? Kita kan bawahannya."
"Dan lo yakin bisa ngelakuin semua itu?"
Aku menggaruk pelipisku dengan ujung pulpen.
"Lo lihat sendiri, dia sudah menunjukkan sikap seprofesional mungkin waktu rapat kemarin. Lantas kenapa gue harus keder sama situasi seperti ini?"
Jaemin angkat tangan seperti orang yang menyerah ditodong senjata api. Andai aku bisa melakukan itu pada hidupku sekarang.
"Gue harus balik cepet supaya bisa langsung ke rumah sakit, kira-kira Min Ah bakal ngijinin gue nggak ya?"
"Dia lagi survey lapangan. Coba lo telepon deh."
Aku mengangguk. Kucari nomor kontaknya dan segera menekan tombol call.
"Iya Woong, kenapa?" tanya Min Ah di tengah suara yang agak bising.
"Min Ah, maaf. Aku boleh ijin pulang lebih awal nggak? Soalnya harus gantian jaga kakak Minhyun di rumah sakit."
"Coba kamu bicara sama Pak Jeno."
"Loh, kok sama bapak?"
"Iya, dia akan mengatur ulang semua rule di kantor. Sorry tapi aku nggak bisa bantu, kayaknya aku belum bisa balik ke kantor sampai sore. Kamu ngomong sama dia aja ya, okey? Sebentar aku telepon lagi."
Dan sambungan terputus.
"Gimana?" tanya Jaemin penasaran.
"Dia bilang gue harus ngomong sama Jeno."
"Lah kenapa? Selama ini kalau ijin kan dia yang nentuin boleh atau enggak."
"Ya itu nggak mungkin lah karena sekarang kan ada Jeno. Dia bakal ngerubah semua aturan di kantor."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOGIC SPACE || HWANWOONG 🔞⚠️
FanfictionTentang Hwanwoong dan segala sesuatu di luar buminya ...