🍒64

437 35 17
                                    







Mark dan Haechan memutuskan untuk menginap di rumah utama, menunggu kedatangan Jeno, memastikan tidak ada hal besar yang terjadi pada adiknya dan istrinya. Mark tahu bahwa Jeno pasti membawa Beomgyu ke apartemennya, namun kekhawatiran tetap menghantui dirinya. Bahkan, istrinya, yang saat ini tengah bersandar padanya, juga tak bisa menyembunyikan kecemasannya.

"Maafkan aku..." ujar Haechan lirih, suaranya penuh penyesalan. Mark menatap istrinya dengan lembut, mencoba memberi kenyamanan meskipun kecemasan itu juga menggerogoti hatinya.

"Seharusnya aku menemani Beomgyu dan tidak membiarkan dia sendirian... Harusnya aku lebih bisa menjaganya," lanjut Haechan, suaranya hampir tak terdengar.

Mark menggenggam tangannya erat, mencoba menenangkan. "Jangan salahkan dirimu, sayang. Aku yakin ini semua hanya salah paham." Meski di dalam hati, Mark tak bisa menutupi kegelisahan yang terus menggerogoti pikirannya.

"Aku yakin Jeno tidak akan melakukan hal yang kasar. Dia sangat mencintai Beomgyu," tambah Mark, mencoba meyakinkan istrinya. Haechan hanya mengangguk, setuju dengan ucapan suaminya. Namun, pikirannya tetap berkecamuk. "Adek hanya remaja yang dipaksa menjadi dewasa, Bang. Dan hari ini, aku melihat sisi remajanya. Aku Dan yeonjun hanya berinisiatif untuk membuatnya merasakan masa remajanya sekali lagi walaupun hanya sehari tapi..." Suaranya penuh keprihatinan.

Mark mengangguk pelan, menyetujui kata-kata Haechan. "Hust, tak apa... percayalah, tidak akan terjadi sesuatu ke adek"

'Ya Keadaan yang memaksanya menjadi dewasa. Hanya pada orang-orang tertentu dia bisa menunjukkan sisi kanak-kanaknya' ujar mark di dalam hatinya

Di sisi lain, Yeonjun sedang menatap suaminya, bibirnya mengerucut, tanda tak menerima omelan halus dari Soobin. "Bisa sehari saja tidak membuatku pusing, Kim Yeonjun? Ingat, kau sedang mengandung," ucap Soobin tegas, namun dengan kelembutan yang tak bisa disembunyikan.

"Soobinnah, maafkan aku," kata Yeonjun, melihat ketegangan di wajah Soobin. Soobin langsung menarik Yeonjun ke dalam pelukannya, berusaha menenangkan. "Tak apa, ini bukan sepenuhnya salahmu, sayang," ucap Soobin, sambil mengusap punggung Yeonjun dengan lembut. Namun wajahnya masih menampilkan kekhawatiran.

" yeonjun, Aku bahkan tak tau apa yang terjadi pada adikku saat ini," tambah Soobin, nada khawatir jelas terdengar. Yeonjun tau betul bagaimana Soobin sangat mengkhawatirkan Beomgyu dan Jeno, begitupun dirinya.

"Darl, aku yakin Jeno tidak akan menyakiti Beomgyu. Jeno begitu mencintai Beomgyu," ucap Yeonjun, mencoba menenangkan Soobin, meskipun hatinya juga dipenuhi kecemasan. Soobin hanya diam, termenung, wajah Beomgyu yang ketakutan saat Jeno menyeretnya, dan ekspresi Jeno yang mengeras, terus menghantui pikirannya.

Semua ini tentu mereka sembunyikan dari kedua keluarga mereka masing-masing. Bahkan Mark dan Haechan terpaksa berbohong di hadapan Jaehyun, Taeyeon, dan Sungchan saat mereka bertanya tentang keberadaan Beomgyu dan Jeno. Mark mengatakan bahwa Jeno ingin menunjukkan apartemennya kepada Beomgyu.

Ya, Mark tidak sepenuhnya berbohong, tetapi dia tetap berbohong meski hanya sedikit, dan itu terasa sangat berat di hatinya.

꙳꙳꙳

Sedangkan dua orang yang mereka cemaskan, sedang berjuang dengan perasaan yang jauh lebih dalam. Melihat Beomgyu yang begitu hancur, hati Jeno merasa remuk. Ia tak mampu lagi menahan beban emosinya yang menderanya. Tanpa berpikir panjang, ia terjatuh di lantai, berlutut di hadapan Beomgyu, dan memeluk erat tubuh ringkih istrinya.

"Maaf... Maafkan Kakak... Sungguh, Kakak minta maaf, Kakak salah... Kakak terlalu cemburu... Maaf," kata-kata itu keluar dengan nada penuh penyesalan, suaranya pecah seiring dengan tangisan yang tak bisa ia tahan. Jeno memeluk Beomgyu dengan segenap perasaan, berusaha menghapus rasa sakit yang telah ia sebabkan.

Jung BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang