12. PERTEMUAN TERAKHIR

2 0 0
                                    

"My name is Jerry," kata lelaki itu lagi. Dia mengulurkan tangan mengajak berkenalan.

Gaby menyambut uluran tangan lelaki tampan bernama Jerry itu lalu memperkenalkan namanya juga.

"Gaby."

"Kalau boleh aku tebak, pasti kamu orang Indonesia?" ucap Jerry lagi ketika pintu lift terbuka di lobi hotel.

Mereka melangkah bersama-sama keluar dari Lift.

"Dari mana kamu tahu?" tanya Gaby dengan tatapan takjub.

"Ya, aku memang tahu banyak hal, apalagi tentang wanita cantik seperti kamu," godanya disertai senyuman khas yang menggoda.

Gaby tertawa kecil. Meski dalam hati dia mengutuk gombalan receh lelaki bermata sipit yang bernama Jerry itu.

"Sedang ada keperluan apa di Korea?" tanya Jerry lagi.

"Aku sedang liburan," jawab Gaby apa adanya. Singkat, padat dan jelas. Gaby sedang malas berbasa-basi, apalagi dengan lelaki yang gayanya macam Playboy seperti Jerry.

Lelaki itu tampak antusias membuka percakapan demi percakapan baru dengan Gaby. Sementara Gaby sendiri hanya sekedar iseng meladeni lelaki itu. Menjawab pertanyaan lelaki itu sambil lalu meski setelahnya Gaby sendiri ikut larut dalam obrolan panjang yang akhirnya berhasil membuatnya tertarik lebih jauh pada sosok Jerry.

Saat itu Gaby dan Jerry terus mengobrol di Lobi hotel. Sebelum keluar, Gaby ingin menikmati hidangan ala korea di La Yeon yang merupakan salah satu fasilitas menarik di Shilla hotel. Dan Jerry terus saja mengekorinya. Bahkan sampai pada kepergian Gaby yang berniat untuk berkeliling kota Seoul.


Seolah tak kenal lelah dan pantang menyerah, Jerry terus melancarkan aksi pendekatannya pada Gaby dan itu terasa sangat mencolok.

"Kebetulan aku tahu lokasi-lokasi menarik yang bisa dikunjungi di Seoul, kalau berminat, aku bisa memberimu tumpangan gratis ples menjadi pemandu wisatamu untuk hari ini," itulah penawaran gratis yang Jerry ajukan demi menarik hati dara cantik di hadapannya. Jerry jelas tak akan melepaskan begitu saja kesempatan emas yang ada di depan mata kepalanya untuk lebih mengenal sosok Gaby, mungkin jika beruntung Jerry akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar kata perkenalan.

Gabby tertawa.

Cara Gaby tertawa tak luput dari perhatian Jerry. Lelaki itu benar-benar dibuat mati penasaran pada Gaby. Semua hal yang ada pada diri Gaby membakar g4ir4hnya.

Jerry pastikan, dia akan mendapatkan Gaby malam ini.

"Memangnya tidak merepotkan?" tanya Gaby sok sungkan. Padahal dalam hati dia cukup senang jika ternyata Jerry bersedia menemaninya berkeliling kota hari ini.

"Justru aku senang bisa menemanimu," ucap Jerry meyakinkan.

"Oke baiklah, let's go," ajak Gaby dengan gerakan kepalanya.

Mereka tertawa bersamaan.

*****

Gibran terus saja mundar-mandir di balkon kamar hotel ketika dilihatnya waktu tengah malam sudah lewat dan Gaby belum juga kembali.

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang