"SIALAN!!!" Gibran menggebrak dashboard mobilnya.
Gibran benar-benar marah saat wanita bernama Mirella itu memintanya untuk pergi.
Tapi bukan Gibran namanya jika dia langsung menyerah begitu saja.
Gibran sempat melakukan negosiasi dengan kedua preman penjaga pintu itu dan mengiming-imingi mereka uang, tapi hasilnya nihil. Preman-preman sialan itu tak tertarik pada uang Gibran. Hingga akhirnya, Gibran pun terpaksa mundur teratur dan memilih cara yang lebih ekstreem yaitu dengan menerobos paksa untuk memasuki apartemen Ella, meski setelahnya dia justru harus mendapat hantaman bogem mentah di wajah dan bagian dadanya oleh para preman itu.
Sesampainya di mobil Gibran langsung meminum obatnya, sebab dadanya yang terkena pukulan mulai terasa nyeri.
Malam itu saking frustasi setelah lama berpikir untuk mencari cara supaya dirinya bisa bertatap muka langsung dengan Mirella dan tak kunjung mendapat cara yang tepat, akhirnya Gibran pun tertidur di dalam mobilnya.
Acara di resepsi pernikahan serta adu jotos dengan kedua preman itu cukup menguras energi laki-laki tampan itu.
*****
Seorang wanita tergugu di dalam kamar mandi dengan linangan air matanya yang menggenang.
Dia membiarkan air yang mengucur dari kran shower di dalam kamar mandi mengalir membasahi tubuhnya yang masih berbusana lengkap.
Berita yang beredar di media mengenai pernikahan mewah seorang anak konglomerat kaya sekaligus politikus terkenal bernama Hardin Putra Surawijaya telah menjadi penyebab dirinya berakhir di dalam kamar mandi dengan keadaan seperti ini.
Sebuah pisau cutter tergenggam kuat di tangan kanannya.
Pisau yang semula hendak dia gunakan untuk menyayat urat nadi di tangan kirinya, meski hal itu tak kunjung dia lakukan juga.
Wanita itu terus menangis dengan tangisan pilu yang terdengar menyayat hati.
Bagaimana mungkin, laki-laki yang selama ini begitu dia cintai kini justru menikah dengan wanita lain?
Menjadi milik wanita lain?
Kenapa takdir tak pernah berpihak padanya?
Kenapa takdir begitu kejam padanya?
"Aku mencintaimu, Ib. Bahkan aku selalu berharap suatu hari nanti aku bisa menjadi satu-satunya wanita yang berada di sisimu. Membuatmu bahagia... Tapi, sekarang semua harapanku sudah benar-benar hancur berkeping. Kandas tak bersisa! Lalu, apa gunanya lagi aku hidup? Bahkan tubuhku saja kini sudah bukan lagi milikku!"
Wanita itu mulai berbicara sendiri masih dengan derai air matanya yang terus mengalir deras meski samar dibalik tetesan air dari kran shower di atas kepalanya.
Siluet kejadian berpuluh tahun lalu seolah berputar kembali dalam ingatannya.
Hari-hari indah dimana dirinya dan seorang bocah kecil tampan kerap menghabiskan waktu bersama.
"Aku mencintaimu, Ib... Aku mencintaimu..."
Bisiknya lirih dalam tangis.
*****
Shubuh tadi Gibran kaget saat mendapati dirinya telah tertidur di dalam mobilnya sendiri semalaman suntuk.
Lalu, Gibran teringat pada Gaby, sebab rencananya hari ini, dirinya dengan Gaby harus bertolak ke Maldives untuk melangsungkan honeymoon mereka yang sudah dirancang oleh pihak keluarga selama satu minggu ke depan.
Namun, Gibran sama sekali tak berminat dan dia harus mencari alasan supaya rencana itu gagal.
Padahal Gaby sangat ingin ke sana, dia bilang Maldives adalah tempat wisata favoritnya. Tapi bagi Gibran ada hal lain yang lebih penting ketimbang mengikuti kemauan Gaby.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Romance"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...