Gibran dan Mirella kini sedang dalam perjalanan menuju sebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota metropolitan.
Gibran berniat untuk melindungi Mirella dengan membawa wanita itu ke sebuah villa milik keluarganya di Bandung.
Sejak kedatangannya tadi ke apartemen Gibran, keadaan Mirella terlihat kacau.
Pakaiannya kotor dan tubuhnya gemetaran. Wajah Mirella tampak pucat dan ketakutan.
Mirella yang langsung menangis di hadapan Gibran dan meminta tolong supaya Gibran mau membantunya terlepas dari kejaran anak buah Freddy.
Saat itu Mirella terus saja menangis dalam pelukan Gibran yang berusaha menenangkannya.
Itulah sebabnya Gibran akhirnya memutuskan untuk mengamankan Mirella sementara ke Bandung. Dan berharap, keberadaan Mirella di sana bisa aman dari kejaran orang-orang suruhan si tua bangka Freddy.
Kali ini Gibran pastikan, Freddy akan membusuk di penjara selepas sidang terakhir baj1ng4n itu nanti.
*****
Setelah berkendara beberapa jam, akhirnya Gibran sampai di lokasi tujuan saat waktu Shubuh hampir tiba.
Gibran menoleh ke samping dimana Mirella sedang terlelap begitu pulasnya.
Meski wajah Mirella kotor dan tanpa make up, namun dia tetap terlihat cantik.
Kedatangan Gibran di sambut oleh Mang Ujang, tukang kebun yang bekerja mengurus Villa keluarganya.
"Tolong bawakan tas saya ke kamar ya, Mang," perintah Gibran seraya memberikan tas ransel miliknya yang berisi beberapa potong pakaian milik Gibran.
Mang Ujang pun menuruti perintah majikannya.
Gibran turun dari mobil dan menghampiri Mirella yang masih tertidur.
"Mi, Mimi? Bangun, Mi. Kita sudah sampai," ucap Gibran sambil mengguncang lembut bahu Mirella.
Setelah menunggu beberapa detik, Mirella tak juga merespons.
"Mimi, bangun Mi," ulang Gibran yang kali ini mengelus pipi Mirella.
Tetap tak ada respons.
Sepertinya Mirella sangat lelah sampai dia tertidur sangat pulas.
Tak ada pilihan lain, akhirnya Gibran terpaksa meraih tubuh Mirella dan membawanya ke dalam gendongan ala brydal style.
"Kamar Den Gibran sudah saya siapkan," beritahu Mang Ujang.
Gibran mengangguk sambil tersenyum. Dia membawa masuk Mirella ke dalam kamarnya.
Kerut di kening renta Mang Ujang kian menjelas tatkala penglihatannya menangkap wajah wanita dalam gendongan Gibran.
Loh, itu siapa? Saya pikir tadi itu, Non Gaby? Ternyata bukan?
Pikir Mang Ujang membatin.
Mang Ujang hendak berlalu ketika tiba-tiba suara Gibran terdengar memanggilnya. Mang Ujang pun buru-buru menghampiri Gibran yang berdiri di ambang pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Romance"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...