Setelah mengetahui bahwa Erga asli meninggal, Gibran, Frans, Anthony dan Xavier langsung bergegas kembali ke apartemen Gaby dan berharap lelaki yang menyamar sebagai Erga tadi masih di sana.
Setelah di cek kembali, ternyata apartemen itu sudah kosong.
Hanya ada Revan yang masih tergeletak tak sadarkan diri di lantai kamar.
Sebelum mereka menolong Revan, Gibran meminta pada tiga lelaki yang notabene mantan kekasih Gaby itu untuk merahasiakan tentang kejadian malam ini. Hingga setelahnya, sebuah cerita fiktif pun mereka susun dan mereka sepakat untuk memberikan kesaksian palsu jika nanti ada anggota kepolisian yang meminta keterangan terkait tewasnya Erga pada mereka.
Frans dan yang lain setuju.
Selain takut atas ancaman dari lelaki psikopat yang mereka terima, mereka jelas tidak ingin terlibat lebih dalam dengan kasus hukum dan pihak berwajib. Terlebih saat kini mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri keadaan Revan yang sangat memprihatinkan.
Saat itu, keempat lelaki itu saling bekerja sama satu sama lain.
Frans membantu Gibran membopong tubuh Revan ke mobil Frans untuk dilarikan ke rumah sakit, sementara Anthony dan Xavier membenahi keadaan apartemen Gaby yang berantakan untuk menghapus bukti dan menutupi mengenai apa yang telah terjadi malam ini di dalam apartemen itu.
Gibran baru saja memastikan Revan sudah aman bersama Frans. Lelaki itu juga mengatakan pada Frans untuk mengadakan pertemuan tertutup besok bersama Anthony dan juga Xavier untuk membahas lebih lanjut mengenai siapa sebenarnya sosok Erga yang mereka temui di dalam apartemen Gaby malam ini. Mereka sepakat untuk menyelidikinya bersama-sama.
Kini, lelaki itu berjalan dengan langkah panjang menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari mobil Frans terparkir. Gibran sempat melewati kendaraan mewah milik Erga yang sudah dilingkari garis polisi. Beberapa polisi masih berlalu lalang di lokasi kejadian.
Saat itu Gibran sempat menguping percakapan dua orang polisi yang baru saja melakukan olah TKP atas penemuan mayat pengusaha sukses bernama Erga di dalam mobil pribadinya sendiri.
"Ada kemungkinan, lelaki ini meninggal akibat overdosis karena telah ditemukan beberapa obat-obatan terlarang di dalam kendaraannya, sementara di ponsel milik korban juga tidak terdapat tanda-tanda percakapan yang mencurigakan, Pak."
Diam-diam Gibran tersenyum dalam hati. Bersyukur bahwa untuk saat ini, Gaby bisa aman dari incaran polisi dan semoga saja seperti ini seterusnya.
Gibran melanjutkan langkahnya.
Dilihatnya Mirella masih memangku Gaby di dalam mobil.
"Sepertinya Gaby pingsan," beritahu Mirella begitu dia melihat kedatangan Gibran. "Apa tidak sebaiknya kita membawa Gaby ke rumah sakit?" tanya Mirella setelahnya. Dari ekspresinya Mirella kelihatan khawatir.
Gibran tersenyum berusaha menenangkan kekasihnya itu. "Gaby akan baik-baik saja, dia hanya butuh istirahat. Kamu tenang ya?"
Mirella mengangguk.
Gibran membawa mobilnya melaju keluar dari area basement apartemen elit itu. Dia berniat membawa Gaby pulang ke kediaman mereka di Raffles.
Setibanya di rumah mewah peninggalan Oma dan Opah Gibran itu, Gibran langsung membawa Gaby dalam gendongannya menuju kamar yang selama ini ditempati Gaby. Mirella mengikuti Gibran di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Romansa"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...