40. LELAKI BERNAMA THEO

2 0 0
                                    

"Dalam keadaan hidup-hidup, Freddy memutilasi Yogi di hadapanku sebagai bentuk hukuman atas kesalahanku padanya," aku Mirella menyudahi ceritanya. Tangisan wanita itu semakin pecah.

Reno memberikan tissue pada Mirella seraya menenangkan.

"Kamu harus tenang dulu. Aku masih membutuhkan beberapa kesaksianmu lagi," kata Reno pada Mirella.

Gaby merinding mendengar cerita Mirella. Meski saat itu pikirannya tak lepas dari bayang-bayang kemesraan antara Mirella dengan Gibran yang sempat dia saksikan tadi. Jika sudah kembali mengingat hal itu, amarah Gaby kian menjadi. Bahkan dia tak sama sekali mau menatap Gibran yang sejak tadi terus mencuri-curi pandang ke arahnya.

"Jadi, Freddy membunuh Yogi di hadapanmu?" tanya Reno hanya sekedar memastikan kembali.

Mirella mengangguk.

Reno terdiam beberapa saat. Ingatannya kembali tertuju pada pembicaraannya dengan Freddy di lapas beberapa hari yang lalu.

*

"Seandainya, aku mengatakan hal yang sebenarnya, apa Anda akan mempercayaiku?" ucap Freddy lagi.

"Tergantung," kata Reno sambil mengedikkan bahu. "Aku akan percaya jika memang Anda bisa menunjukkan bukti akurat mengenai apa yang Anda katakan."

"Kalau begitu, mari kita buat kesepakatan," balas Freddy cepat.

"Kesepakatan?" kedua alis tebal milik Reno bertaut.

Freddy mengangguk. "Ya, sebuah kesepakatan, karena kenyataannya, bukan aku yang telah membunuh Yogi! Aku tidak bodoh. Mana mungkin aku meninggalkan jejak atas kejahatan yang telah aku lakukan dengan begitu jelas?"

*

Reno menghela napas berat.

Kasus ini kini jadi semakin rumit saja.

Tatapan Reno kini kembali tertuju pada Mirella.

Dia hendak mengajukan beberapa pertanyaan lagi.

"Kamu bilang, malam itu Jimmy dan Alan yang sudah membantu Freddy dalam aksinya membunuh Yogi? Benar begitu?" tanya Reno.

Lagi-lagi Mirella hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Pengakuan ini bertolak belakang dengan pengakuan Jimmy dan Alan.

"Lalu, apa kamu tahu sesuatu tentang seorang lelaki bernama Theo?" tanya Reno lagi.

Mirella menelan salivanya satu kali hingga setelahnya dia menggeleng. "Setahuku, Theo adalah atasan Jimmy dan Alan. Dia sudah lama bekerja dengan Freddy, sebagai orang kepercayaan Freddy," jawab Mirella.

Reno hanya mengangguk-angguk tanda paham.

"Apa kamu dan Theo selama ini cukup dekat?" tanya Reno kemudian tatapannya lurus ke wajah Mirella.

Mirella mendongak dan menatap lurus kedua bola mata Reno. "Kenapa kamu bertanya seperti itu?" ucap Mirella dengan suaranya yang setengah serak.

Reno tersenyum sambil menggeleng. "Tidak, tidak apa-apa. Aku hanya ingin tahu saja. Mungkin jika kamu tahu tentang Theo, itu bisa membantuku lebih banyak, karena aku yakin, Theo tahu tentang segala macam bisnis haram yang Freddy jalani selama ini. Hal itu akan sangat membantuku untuk menjadikan Freddy tahanan seumur hidup!" jelas Reno.

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang