54. DARE OR TAKE IT OFF

1 0 0
                                    

Permainan dimulai.

"Ladies first!" kelima lelaki di dalam ruangan itu kompak bicara.

Gaby mendapat kehormatan pertama untuk memutar botol beer kosong di atas meja kaca di tengah ruangan itu.

Botol itu berputar.

Semua orang terlihat tegang terkecuali Frans dan Erga yang tampak tenang-tenang saja.

Kalau Gaby?

Jangan ditanya.

Saking gugup, Gaby merasakan tubuhnya bereaksi terlalu berlebihan. Sekujur tubuh wanita itu merinding. Panas dingin secara bersamaan.

Kepala botol terhenti dan mengarah ke Revan yang langsung bersungut-sungut.

Karena tadi Gaby yang memutar botol, jadilah kini Gaby yang memberikan pilihan pada Revan.

"Dare or take it off?" ucap Gaby saat itu.

Revan bersungut-sungut dan tanpa berbasa-basi dia langsung membuka T-Shirt yang menutupi tubuh bagian atasnya yang menandakan Revan memilih take it off. Saat itu Revan tak memakai apapun lagi di balik T-Shirt itu hingga dia pun shirtless memamerkan lekukan otot perutnya.

"Oke lanjut," Revan memutar kembali botol beer kosong itu. Berharap dalam hati kalau-kalau botol itu berhenti ke arah Gaby. Pikirannya sudah penuh oleh hal-hal kotor. Bahkan sel4ngk4ng4nnya terasa berdenyut-denyut karena duduk berdekatan dengan Gaby sejak tadi. Paha mulus Gaby yang terekspos di depan mata kepalanya membuat pikiran Revan terpecah belah.

Detik-detik perputaran botol seolah bom waktu bagi Gaby. Hingga ujung kepala botol kembali terhenti dan tertuju pada satu titik, kali ini Erga.

Gaby menghela napas lega. Sementara Revan langsung memukul gemas lututnya. Padahal bergeser sedikit lagi tutup botol itu mengarah ke Gaby.

Sial!

"Dare or take it off?" tanya Revan pada Erga.

Erga menjawab pasti. "Dare!"

Beberapa lelaki memberikan applause atas keberanian Erga yang memilih tantangan.

Revan berpikir sejenak hingga setelahnya dia meminta Erga untuk bercivman dengan salah satu lelaki lain di ruangan itu terkecuali dirinya.

Sontak Xavier, Anthony dan Frans langsung misuh-misuh.

Gaby jadi tertawa. Permainan ini memang menegangkan, tapi seru.

Erga tampak kikuk. Dia memperhatikan ketiga lelaki di hadapannya secara bergantian hingga setelahnya, tatapan Erga justru jatuh ke Frans.

Frans langsung menghindar saat Erga hendak mencivmnya.

"Profesional dong, Bro! Kan lo yang ngajakin main permainan kayak gini tadi?" teriak Xavier sambil tertawa geli.

Tak terima karena mendapat hujatan, akhirnya Frans pasrah. Pasrah ketika bibirnya menjadi santapan Erga.

Saat itu Frans merasakan hal yang aneh terhadap cara Erga mencivmnya yang terkesan begitu bergair4h.

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang