Gaby masih berjibaku dengan kekalutannya ketika seorang lelaki tiba-tiba keluar dari kamar mandi.
Lelaki itu tampak rapi dengan balutan busana casualnya.
Dia Gibran.
Tatapan Gibran sempat tertuju ke arah tempat tidur, dilihatnya Gaby sudah bangun.
Gibran tak berkomentar atau pun sekadar menyapa. Lelaki itu hanya melirik sinis lalu mematut dirinya di depan cermin. Dia membenahi rambutnya dengan pomade.
"Lo apain gue semalem? Kenapa gue bisa kayak gini?" tanya Gaby masih dalam posisinya yang terduduk di atas tempat tidur. Dia melilitkan selimut ke tubuhnya dan berdiri mendekati Gibran.
Gibran masih diam. Masih asik dengan kegiatannya sendiri.
"Gibran! Lo budek ya?" bentak Gaby yang kini sudah berdiri di belakang Gibran.
Gibran berbalik dan menatap sinis ke wajah Gaby yang pucat dan terlihat semakin menggemaskan di matanya.
Sayangnya Gibran sedang tak ingin bercanda atau pun berbicara secara manis dengan Gaby saat ini.
Moodnya sedang tidak baik.
"Lo tuduh gue yang udah buka baju lo?" tanya Gibran balik.
"Yaiyalah, kalau bukan lo siapa lagi? Jelas-jelas di kamar ini cuma ada lo sama gue," Gaby melipat kedua tangannya di depan dada.
Gibran tertawa remeh. "Lo itu lucu banget ya, sumpah!" sindirnya sinis.
"Gue lagi nggak bercanda ya! Lo ingetkan sama isi perjanjian pernikahan kita? Lo nggak amnesia, kan? Gue tau, gue itu mabuk semalam, tapi bukan berarti lo bisa seenaknya curi-curi kesempatan buat grepe-grepe gue," cecar Gaby tidak terima.
Tawa Gibran surut dalam hitungan detik. Lelaki itu menatap dingin ke arah Gaby. Tatapannya tajam dan menusuk.
"Lo inget, kemarin lo pergi sama siapa?" tanya Gibran saat itu dengan suaranya yang terdengar sinis.
Gaby tercekat melihat ekspresi Gibran yang menyeramkan. Dia sampai mundur satu langkah ketika Gibran mendekatkan wajahnya saat bicara.
"Gue pergi sama Jerry," jawab Gaby menantang dengan dagu yang terangkat. Gengsinya yang selangit mampu menutupi rasa takutnya atas ekspresi wajah Gibran yang super dingin.
"Oh, jadi nama lelaki itu Jerry," ucap Gibran. Wajahnya mulai terlihat santai. Dia menarik bahu Gaby dan memposisikan Gaby di depan cermin.
"Lo bisa liat apa yang udah dilakuin Jerry ke lo semalam. INI!" Telunjuk Gibran mengarah pada satu tanda Kissmark di leher bagian atas Gaby.
"INI LAGI!" Kali ini telunjuknya mengarah ke kissmark lain di bagian leher bawah Gaby.
"Dan ada satu lagi di..." Gibran menggantung kalimatnya, dia menunjuk ke arah buah d4d4 bagian atas Gaby tanpa menyentuhnya. "Sini..."
Gaby menurunkan sedikit selimut yang menutupi tubuhnya dan benar saja apa yang dikatakan Gibran.
Tanda merah itu memang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Romance"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...