46. ASUMSI RENO

1 0 0
                                    

Gaby dan Gibran keluar dari kamar dengan penampilan fresh sehabis mandi.

Mereka hendak sarapan.

Untungnya cuaca pagi ini tidak semendung kemarin. Meski hanya mengintip malu-malu, tapi setidaknya ada sedikit sinar matahari yang menyinari Lembang pagi ini.

Hal itu membuat Gaby dan Gibran semakin bersemangat untuk menyambut hari.

Mereka terus saja bercengkrama menuju meja makan yang ternyata, sudah dihuni lebih dulu oleh dua orang lain.

Yakni, Reno dengan Mirella.

Senyuman di wajah Gaby dan Gibran yang terus terkembang membuat Reno jadi terheran-heran. Itu tandanya, sepasang suami istri ini sudah akur? Secepat itu?

"Wah, kehabisan sarapan kayaknya kita, Gab?" ucap Gibran yang mengambil posisi duduk di sebelah Mirella sementara Gaby duduk di sebelah Reno.

"Bener tuh, porsi makan Reno kan banyak," timpal Gaby sambil cekikikan.

Reno jadi tertawa. "Baru dateng udah membully aku nih?" balas Reno dengan senyuman lebar.

Gibran dan Gaby jadi tertawa.

Mereka memulai sarapan.

"Gimana tidur kamu semalam? Nyenyak?" tanya Gibran pada Mirella.

Mirella hanya mengangguk kecil. Tanpa senyuman.

Gibran terdiam. Dia jadi tidak enak dengan Mirella jika dia harus menunjukkan keakrabannya dengan Gaby di hadapan Mirella.

Kenapa gue jadi serba salah begini sih?

Pikir Gibran membatin.

Dia benar-benar bingung harus memposisikan diri seperti apa.

Sarapan pagi itu berlangsung sunyi.

Gibran dan Mirella tak sama sekali bicara, sama halnya dengan Gaby dan Reno.

Selepas sarapan, saat kebetulan Mirella masuk ke dalam kamar, sementara Gaby sedang menerima telepon dari seseorang, Reno mengajak Gibran untuk membicarakan sesuatu yang dia pikir penting diketahui oleh Gibran.

"Ada apa Ren?" tanya Gibran ketika Reno mengajaknya mencari tempat yang aman dari jangkauan orang lain untuk bicara.

"Tadi sewaktu sarapan, sebelum kamu sama Gaby datang, aku sudah mengajukan beberapa pertanyaan lain yang belum sempat aku tanyakan pada Mirella semalam. Entah kenapa, aku jadi ragu kalau kenyataannya, memang bukan Freddy yang telah membunuh Yogi karena ada yang janggal dari pengakuan Mirella padaku tentang siapa sebenarnya orang yang membantu Freddy membunuh Yogi," beritahu Reno saat itu.

Gibran diam dan menunggu.

"Mirella mengaku kalau Freddy dibantu oleh Jimmy dan Alan saat membunuh Yogi. Tapi menurutku, bukan Jimmy dan Alan yang ada di lokasi kejadian melainkan Theo," beritahu Reno pada Gibran.

"Theo?" pekik Gibran masih belum sepenuhnya mengerti.

"Jadi begini Gib, sewaktu aku mendatangi Freddy ke lapas usai kematian Yogi, Freddy mengatakan sesuatu padaku tentang Mirella dan Theo."

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang