25. RENCANA

1 0 0
                                    

Satu minggu berlalu, perlahan tapi pasti hubungan Gaby dan Gibran pun membaik.

Dan hari ini, mereka berniat melancarkan rencana yang telah mereka sepakati sebelumnya dengan langkah awal menyewa apartemen persis di sebelah apartemen yang dihuni oleh Mirella.

Malam itu, Gaby masih bebenah di apartemen baru yang akan dia tempati bersama Gibran, setelah sebelumnya dia meminta bantuan dua orang bodyguard yang berjaga di depan apartemen sebelah.

Yaitu Jimmy dan Alan.

Gaby yang sengaja meminta pertolongan dua orang lelaki bertubuh kekar itu demi membantu Gibran memuluskan rencana yang telah mereka susun sebelumnya, agar Gibran bisa menemui Mirella dengan leluasa di dalam apartemen wanita itu, tanpa harus terganggu oleh dua orang bodyguard berkepala pelontos itu.

Jimmy dan Alan yang memang sudah tahu mengenai siapa Gaby sebenarnya, jelas tak bisa menolak permintaan Gaby saat itu.

Seperti seorang kerbau yang dicucuk hidungnya, mereka menuruti segala perintah Gaby di dalam apartemen sehingga melupakan tugas utama mereka untuk berjaga di kediaman Mirella.

Gaby masih pura-pura sibuk menata barang-barang ketika sebuah pesan masuk dia terima di ponselnya.

Pesan dari Gibran.

Gue udah masuk ke dalam apartemen Mirella, Gab. Thank, atas bantuannya.

Gaby menelan salivanya yang mendadak pahit.

Dalam hati bertanya, apakah yang dia lakukan saat ini benar?

*****

Pengunjung Kafe hari ini cukup ramai, dan banyak sekali lelaki hidung belang yang mengajukan requestan lagu hanya untuk memodusi Mirella, dan hal itu membuat Mirella muak, hingga dia pun meminta untuk izin berhenti menyanyi di tengah acara dengan alasan bahwa dirinya kurang enak badan.

Lebih baik dia pulang dan mengurung diri di apartemen ketimbang terus melanjutkan menyanyi demi memuaskan tatapan buas para lelaki di Kafe tadi.

"Jim, nanti kalau ada bagian engineering datang, langsung disuruh masuk aja ya? Soalnya saya udah telepon tadi pagi ke bagian office, kalau air wastafel mampet," perintah Mirella pada salah satu bodyguardnya saat dirinya hendak masuk ke dalam apartemen.

"Siap, Non," jawab sang bodyguard yang bernama Jimmy, lelaki berkepala pelontos itu mengangguk patuh.

Di dalam apartemen, Mirella melepas jaket kulitnya, sepatu high heelsnya dan berjalan ke arah pojok ruangan, menghadap kamera Cctv di atas kepalanya yang menempel di dinding apartemen.

Mirella menyalakan musik. Sebuah music house dengan tempo cepat.

Saat di perjalanan pulang tadi, setelah tahu Mirella izin pulang lebih awal, Freedy langsung menghubunginya dan Mirella pun menceritakan tentang tatapan memuakkan beberapa lelaki di kafe yang membuatnya akhirnya memutuskan untuk pulang.

Mengetahui hal itu, Freddy dengan cepat meminta rekaman CCTV kafe dan meminta data-data pengunjung Kafe hari ini pada karyawannya.

"Oh ya, sampai di rumah nanti, aku mau lihat kamu menari ya, sayang?" Bisik Freddy sebelum memutus sambungan teleponnya di mobil tadi.

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang