31. MULAI ADA SESUATU

0 0 0
                                    

Gaby baru saja selesai masak.


Mengandalkan video yang dilihatnya dari internet, Gaby mencoba memasak. Berhubung dia tidak tahu apa makanan kesukaan Gibran, jadilah pilihan Gaby tertuju pada sayur sop yang dia pikir cara membuatnya paling mudah.

Gaby sudah berkutat selama tiga jam di dapur sampai keadaan dapur seperti kapal pecah hanya untuk memasak satu macam masakan saja.

Seharian ini Gibran sama sekali tidak keluar kamar dan hal itu membuat Gaby cemas. Meski sebenarnya, dia tak memiliki alasan untuk mencemaskan lelaki itu.

Setidaknya, gue masih punya rasa belas kasihan sebagai seorang manusia!

Begitu katanya dalam hati.

Setelah sayur sopnya jadi, Gaby menyendok nasi yang dia masak di Rice Cooker menyajikannya di atas nampan berdampingan dengan semangkuk sayur sop hasil karyanya.

Dia beranjak ke kamar Gibran.

Tanpa mengetuk pintu Gaby masuk begitu saja.

Kebetulan, Gibran yang sedang berganti pakaian dan hanya mengenakan celana dalam saja jadi terkaget-kaget melihat pintu kamarnya yang tiba-tiba terbuka.

Gibran melempar jeans yang hendak dia pakai lalu buru-buru mengenakan kembali handuknya yang melorot. Sementara Gaby langsung berbalik memunggungi Gibran.

D4d4nya berdebar sangat kencang. Bahkan nampan di tangannya sampai gemetaran, karena Gaby pun sama terkejutnya dengan Gibran.

"So-sorry gue nggak tau kalo lo lagi ganti baju!" ucap Gaby hampir terbata.

Masih dengan keadaan bertelanjang dada dengan handuk yang melingkar di pinggangnya, Gibran yang berhasil menguasai diri dari rasa terkejutnya hanya menghela napas berat. Dia berjalan ke arah pintu dan membuka pintu itu lebar-lebar. Memberi akses Gaby untuk masuk dengan mudah ke dalam kamarnya.

"Masuk," ajaknya sambil memperhatikan punggung Gaby.

"Lo udah pakai baju?" tanya Gaby tanpa berani berbalik. Dia risih.

Gibran jadi ingin tertawa, tapi dia tahan. "Belum," jawab lelaki itu dengan nada datar.

Gaby menghembuskan napas berat, dia pun berbalik tanpa melihat ke arah Gibran dan langsung masuk untuk menaruh nampan di tangannya.

"Nih, makan dulu. Seharian lo belum makan apa-apa, kan?" ucap Gaby sambil menaruh sepiring nasi ples lauk pauk di atas nakas.

Gibran menyeringai, dia menutup pintu kamarnya sebelum Gaby sempat keluar.

"Perhatian banget," ucap Gibran yang saat itu berjalan mendekati Gaby. Membuat Gaby jadi salah tingkah.

"Nggak usah geer, gue cuma antisipasi, takut-takut nanti penyakit lo kumat, gue deh yang repot," ucap Gaby dengan suara super juteknya.

"Malam ini gue mau pergi sama Eren dan Loli, bete di apartemen terus!" kata Gaby sebelum dia melangkah hendak keluar.

Namun saat dia berjalan melewati Gibran, lengan Gaby ditahan oleh Gibran.

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang